Tindakan pencegahan infeksi Covid-19 yang selama ini diterapkan adalah protokol kesehatan yang mencakup rutin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, selalu memakai masker, dan menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan orang lain di tempat publik. Belum lama ini, Gubernur Osaka Jepang, Yoshimura Hirofumi, merekomendasikan salah satu metode pencegahan penyebaran virus, yaitu kumur-kumur.

Pernyataan Yoshimura ini disampaikan bersama tim peneliti Kedokteran Kansai, serta berlandaskan pada penelitian terbaru di Jepang yang mengindikasikan berkumur dengan mouthwash dapat membantu mengurangi infeksi virus Covid-19, Moms.

Percobaan dilakukan terhadap 40 pasien Covid-19 untuk berkumur dengan mouthwash yang mengandung antiseptik, yaitu povidone iodine, sebanyak empat kali dalam sehari dalam rentang waktu antara bulan Juni dan Juli. Pasien ini memiliki gejala ringan dan tidak ada gejala sama sekali, serta dikarantina di akomodasi khusus.

Hasilnya? Di antara pasien yang rutin menggunakan mouthwash, hanya 9% terkonfirmasi positif Covid-19 saat dilakukan tes PCR pada hari keempat, Moms. Sementara pada kelompok pasien yang tidak menggunakan mouthwash secara rutin, sebanyak 40% pasien dikonfirmasi positif Covid-19.

Povidone-iodine yang terkandung dalam mouthwash umumnya dikenal dengan istilah betadine dan telah bertahun-tahun digunakan sebagai solusi mengobati sakit tenggorokan. Kebiasaan kumur-kumur di Asia Timur, terutama Jepang, sangat dianjurkan oleh pemerintah dan praktisi kesehatan, bahkan orang-orang di Jepang umumnya melakukan kumur-kumur sebagai tindakan pencegahan terhadap pilek dan flu di musim dingin. 

Biasanya, dokter di Jepang juga sering menyarankan pentingnya kumur-kumur secara rutin di musim sakit, juga setelah bepergian karena banyaknya kemungkinan penyakit yang bisa masuk lewat tenggorokan. 

Moms dapat menerapkan kebiasaan kumur-kumur orang Jepang dengan cara berikut:

Kumur pertama disebut “Bukubuku” menggunakan air atau mouthwash dengan ringan di dalam mulut

Kumur-kumur kedua disebut “Garagara,” menggunakan air atau mouthwash dengan cara menghadapkan kepala ke atas sambil bergumam “AAAAAA” atau “UUUUUU” selama 15 detik. 

Ulangi tahap kedua hingga dua sampai tiga kali. Tetap terapkan metode pencegahan lain ya, Moms.

Menurut Matsuyama Akifumi dari Osaka Habikino Medical Center, upaya mengurangi jumlah virus dalam air liur dapat membantu pencegahan tertularnya virus di antara anggota keluarga. Penelitian lebih lanjut tetap akan dikembangkan.

Pada akhirnya, kumur-kumur ini adalah salah satu metode pencegahan yang dapat Moms coba, bukanlah antivirus yang dapat menyembuhkan. Tindakan pencegahan ini tentu dibarengi dengan protokol kesehatan lain, seperti menggunakan masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan dengan bersih, dan menjaga sirkulasi udara di ruangan tertutup.