Baru-baru ini di sosial media ramai memperbincangkan cara diet artis Tya Ariestya yang sama sekali tidak mengonsumsi sayur, Moms. Dengan pola diet ini, Tya berhasil menurunkan berat badannya hingga 25 kg dalam waktu 4 bulan. Wow! 

Meski keberhasilan diet tanpa sayur ini mencengangkan, namun metode ini disorot negatif oleh praktisi diet di media sosial, Moms. Pasalnya, sayur dan buah mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Jika sayur dihilangkan dari konsumsi kita sehari-hari, tentunya berdampak kurang baik terhadap kesehatan. 

Buah dan sayuran mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, seperti fitokimia dan serat. Meskipun Moms menggantinya dengan suplemen, tetap tidak bisa menyamakan senyawa dalam buah-buahan dan sayuran. 

Baca Juga: Tips Agar si Kecil Suka Sayur

Tiap orang direkomendasikan untuk mengonsumsi sayur hingga setengah piring atau lebih dari porsi makan, menurut American Heart Association. 

Dipertegas oleh Ketua Indonesia Sport Nutrisionis Association (ISNA), Dr. Rita Ramayulis, pola diet Tya tidak benar. Secara kimia tubuh, sayuran dapat memperbaiki kerusakan metabolik ketika Moms melakukan defisit kalori saat diet. 

Lebih jelasnya, berikut efek diet tanpa sayur bagi tubuh.

Sistem imun terganggu

Serat dalam sayuran juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan mikrobiota dalam tubuh, Moms. Mikrobiota ini memakan serat dalam tubuh dan memiliki peran penting dalam sistem imun tubuh. Namun, jika Moms tidak mengonsumsi sayuran, tidak ada serat yang masuk ke tubuh. Mikrobiota ini pun tidak bisa bertahan hidup, lalu antibodi pun terbentuk. Pada akhirnya sistem imun terganggu.

Meningkatkan risiko diabetes

Serat dalam sayuran juga berfungsi untuk mengontrol kolesterol kadar gula darah. Jika Moms hanya mengonsumsi nasi tanpa serat, kadar gula darah pun rentan naik dan merangsang insulin. Pada jangka panjang bisa menyebabkan diabetes melitus.

Baca Juga: Tips Menyimpan Sayur dan Buah

Mudah lelah

Jika sayuran tidak dimasukkan ke dalam pola makan, Moms kehilangan nutrisi anti-inflamasi yang membantu tubuh melawan kerusakan dan penyakit yang disebabkan oleh stres atau faktor lingkungan, seperti paparan bahan kimia rumah tangga atau polusi. Tanpa nutrisi ini, Moms ibarat meminta tubuh untuk melindungi Moms tanpa memberinya senjata untuk berperang. Hal ini pada akhirnya membuat Moms mudah lelah.

Mudah dehidrasi 

Tanpa sayur yang mengandung air yang tinggi, Moms akan mudah dehidrasi, apalagi jika Moms juga jarang minum air putih. Dehidrasi menyebabkan tubuh lesu karena semua proses dalam tubuh bergantung pada air. Tanpa air yang cukup, tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal.

Selain itu, mengomsumsi sayurang yang umumnya mengandung 87% hingga 92% air dapat meningkatkan energi karena tubuh lebih mudah mencerna, dibandingkan makanan berat yang kurang air sehingga tubuh membutuhkan waktu berjam-jam untuk mencernanya.

Baca Juga: Diet Tanpa Lapar, Konsumsi Makan Berikut

Membuat kulit kusam

Masih terkait kandungan air dalam sayuran, air dapat mengisi sel dan ruang di antaranya, sehingga membantu menyamarkan garis-garis halus dan kerutan. Kebanyakan orang yang mengalami dehidrasi ringan kronis, dikombinasikan dengan tidak mengonsumsi cukup sayuran yang kaya air, berdampak pada kulit yang tampak layu dan lebih tua.

Sayuran mengandung nutrisi khusus yang membuat kulit lebih cerah, misalnya beta-karoten, antioksidan, omega-3, air dan kalium.

Begitu besar peran sayuran dalam menyehatkan tubuh, maka dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran dengan porsi yang sesuai tiap harinya ya, Moms. Baik dalam program diet atau tidak.