Setelah berbulan-bulan berjuang memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, hingga beberapa sektor, terutama sektor ekonomi, melemah, pemerintah Indonesia memilih untuk  merenggangkan pembatasan sosial untuk memulihkan ekonomi. Namun, ini bukan berarti keadaan kembali aman untuk beraktivitas normal, Moms mesti tetap menjaga diri dan keluarga dari paparan virus.

Selain menggunakan masker,  sebagian orang menambah proteksi diri dengan face shield. Itu lho, Moms, topi yang memiliki penutup wajah berbahan plastik mika. Awalnya face shield hanya digunakan oleh petugas medis dan  bagian pelayanan, seperti kasir minimarket, dan lain-lain. Namun sekarang, siapa pun bisa  menggunakan face shield. Sebenarnya, seberapa efektifnya face shield dalam melindungi diri dan penularan Covid-19?

Para ahli dari Universitas Iowa menganjurkan untuk memasukkan face shield sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi penularan. Pelindung ini dapat diproduksi dan didistribusikan dengan cepat dan terjangkau. Dilaporkan juga dalam Journal of American Association pada 29 April 2020 lalu, para ahli yang dipimpin oleh Dr. Eli Perencevich, dari Departemen Kedokteran dan Sistem Perawatan Kesehatan Kota Iowa, face shield dapat dijadikan alternatif dan memberikan pilihan perlindungan yang lebih baik.

Masker medis yang selama ini digunakan, memiliki daya tahan terbatas, serta tidak dapat digunakan kembali. Sementara face shield dapat digunakan kembali asal dibersihkan secara rutin setelah memakainya. Membersihkan face shield pun mudah dilakukan, bisa disemprot desinfektan atau dengan sabun dan air. Selain tetap ‘ada jarak’, penggunaan face shield juga membuat Moms bisa melihat ekspresi wajah atau gerakan bibir saat berkomunikasi dengan orang lain.

Penelitian skala besar memang belum dilakukan untuk menguji efektivitas face shield melindungi dari penyebaran virus, namun tim peneliti Iowa menemukan bahwa face shield terbukti mengurangi paparan virus secara langsung sebesar 96% ketika dipakai petugas layanan kesehatan dalam jarak 18 inci dari batuk.

Dr. Robbert Glatter yang menangani Covid-19 di Lenox Hill Hospital Kota New York setuju dengan penggunaan face shield untuk mengendalikan penyebaran, terutama karena fungsinya yang membatasi wajah dari kemungkinan terinfeksi oleh virus, salah satunya melalui sentuhan tangan ke wajah yang kadang tidak disadari. Menggunakan masker, bagi yang tidak terbiasa kadang membuat tidak nyaman, bahkan gatal. Sehingga, tanpa sengaja menyentuh area wajah di sekitar masker, dan ini cukup berisiko, Moms.

Meski cukup aman menutupi bagian depan wajah, namun tetap ada celah di antara wajah dan shield yang mesti diperhatikan. Maka itu, penggunaan masker tetap perlu dilakukan untuk perlindungan optimal, di samping mengikuti protokol kesehatan lainnya seperti menjaga jarak, selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer selama 20 detik dan mencuci pakaian setelah pulang dari bepergian.