Stres dan kecemasan adalah hal yang umum dialami oleh orang dewasa. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang, di mana ketakutan akan infeksi COVID-19, ketidakpastian ekonomi, dan kejenuhan terkurung di rumah,  bersatu menguji kewarasan. 

Nah, agar tidak berujung pada masalah kesehatan lainnya, stres perlu kita kelola. Selain dengan memperbaiki pola makan, olahraga, dan juga regulasi emosi internal, Moms bisa menggunakan bantuan aromaterapi untuk menghilangkan stres dan membantu merelaksasi pikiran. Bagaimana caranya? Mari kita simak ulasannya berikut ini. 

Cara kerja aromaterapi 

Dikutip dari laman WebMD, para ahli percaya aromaterapi mengaktivasi area di dalam hidung yang disebut sebagai reseptor bau, dan mengirimkan sinyal melalui sistem saraf ke otak. Minyak aromaterapi bisa mengaktivasi area tertentu di dalam otak, seperti sistem limbik yang mengatur emosi atau hipotalamus yang bisa menghasilkan hormon kebahagiaan seperti serotonin. Makanya ketika Moms mengoleskan minyak aromaterapi atau menghirup uapnya, ada perasaan relaks yang bisa muncul. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 36 anak SMA juga ditemukan bahwa menghirup aromaterapi sukses menurunkan level stres mereka ketimbang placebo. 

Jenis Aromaterapi 

Apakah semua jenis minyak esensial punya fungsi aromaterapi yang sama? Tidak, Moms. Setiap minyak esensial mengandung zat aktif yang berbeda-beda. Karenanya, tidak semuanya mempunyai efek menenangkan. Contoh minyak esensial yang bisa Moms gunakan untuk relaksasi antara lain: lavender, mawar, vetiver, bergamot, roman chamomile, neroli, frankincense, sandalwood, ylang ylang, orange, dan geranium. 

Walau aromaterapi relatif aman untuk digunakan, namun tetap ada potensi iritasi pada kulit atau pun membran mukosa hidung. Oleh sebab itu, saat digunakan pada kulit jangan lupa untuk diencerkan dengan minyak carrier seperti minyak kelapa atau zaitun ya, Moms.

Jika Moms baru pertama kali menggunakan aromaterapi dengan metode inhalasi, gunakan dalam jumlah yang paling sedikit terlebih dahulu pada diffuser-nya untuk memantau reaksi alergi. 

Meski bisa membantu untuk menghilangkan stres, aromaterapi sifatnya hanya terapi suportif, jadi jika keluhan Moms dirasa berat dan berlanjut jangan ragu untuk mencari bantuan profesional ya, Moms.