Melalui hormon yang dihasilkannya, kelenjar tiroid memengaruhi hampir semua proses metabolisme dalam tubuh. Kelenjar ini kecil dan terletak di pangkal leher. Gangguan tiroid dapat terjadi, mulai dari gondok kecil yang tidak berbahaya (kelenjar membesar), hingga kanker. 

Baca Juga : Zinc, Si Nutrisi Penting

Masalah tiroid yang paling umum melibatkan produksi hormon tiroid yang tidak normal. Terlalu banyak hormon tiroid menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hipertiroidisme. Sementara kekurangan hormon tiroid menyebabkan hipotiroidisme. Berikut adalah gangguan pada kelenjar tiroid:

Hipertiroidisme

Kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan terlalu banyak hormon. Kondisi ini memengaruhi 1 persen perempuan, Moms. Penyebab hipertiroidisme paling umum adalah penyakit graves. Jika Moms mengalami gejala gelisah, gugup, jantung berdebar kencang, cenderung cepat marah, keringat meningkat, gemetar, sulit tidur, kulit menipis, rambut dan kuku rapuh, otot melemah, berat badan turun dan mata yang melotot terus-terusan (pada penyakit Graves), sebaiknya kunjungi dokter untuk menganalisis dan mengecek penyebabnya agar segera ditangani.

Hipotiroidisme

Hipotiroid kebalikannya hipertiroid yang dijelaskan di atas. Ketika kelenjar tiroid kurang aktif sehingga tidak menghasilkan hormon yang cukup. Penyebabnya adalah tiroid hashimoto dan pengangkatan kelenjar tiroid. Tiroiditis Hashimoto merupakan kelainan autoimun yang menyerang jaringan tiroid, menyebabkan jaringan tiroid berhenti memproduksi hormon. Hipotiroid lebih berbahaya jika terjadi pada bayi, Moms. Kurangnya hormon tiroid di dalam sistem tubuhnya dapat menyebabkan kretinisme (cacat intelektual) dan dwarfisme (terhambatnya pertumbuhan). Gejala hipotiroid secara umum adalah kelelahan, kulit kering, semakin peka terhadap suhu dingin, bermasalah pada memori, sembelit, depresi, bertambahnya berat badan, merasa lemah, dan detak jantung lambat.

Gondok 

Gondok adalah membesarnya kelenjar tiroid yang bukan sel kanker. Penyebab gondok paling umum adalah kekurangan asupan yodium. Peneliti memperkirakan 200 juta dari 800 juta orang yang kekurangan yodium di dunia mengalami gondok. Penyakit ini dapat dialami siapa saja, namun cenderung umum pada Moms di usia 40 tahun ke atas, yang berkemungkinan memiliki gangguan tiroid. Faktor lainnya, misalnya riwayat kesehatan keluarga, penggunaan obat tertentu, kehamilan, dan paparan radiasi. Jika gondok tidak parah, kemungkinan Moms tidak mengalami gejala apa pun, namun jika tumbuh cukup besar, gejalanya meliputi bengkak dan sesak di leher, kesulitan bernapas atau menelan, batuk, dan suara yang serak.

Kanker Tiroid

Tumbuhnya sel-sel yang tidak terkendali hingga menjadi tumor pada kelenjar tiroid merupakan awal kanker tiroid. Pada awalnya, kondisi ini tidak menunjukkan gejala, Moms. Setelah benjolan kelihatan di bagian depan leher, barulah diiringi dengan tanda lain, misalnya rasa sakit pada bagian depan leher hingga ke telinga, sakit tenggorokan, sulit menelan dan bernapas, nyeri pada bagian leher, batuk terus-menerus, hingga suara serak yang berlangsung selama berminggu-minggu. Gejalanya sedikit mirip dengan gondok, maka sebaiknya periksakan ke dokter.  

Untuk mencegah gangguan tiroid, Moms dapat mencegahnya dengan memerhatikan asupan nutrisi bagi keluarga, misalnya protein, yodium, selenium, zinc, dan kalsium.

Baca Juga : Takaran Garam yang Disarankan untuk MPASI