Berdiam diri di rumah selama pandemi membuat Moms harus putar otak menemukan aktivitas yang menyenangkan di rumah. Tidak sedikit orang yang mencoba cocok tanam kecil-kecilan di halaman belakang, bahkan di dalam rumah, apakah Moms salah satunya? 

Kegiatan menanam di rumah bisa berupa tanaman apa saja, Moms. Beberapa memilih sayuran, seperti daun bawang, cabai, tomat, selada air, atau kangkung, agar dapat menjadi dapur hijau alias bahan baku masakan sehari-hari. Beberapa lainnya lebih menyukai tanaman hias yang mempercantik ruangan. 

Menurut Association of Horticultural Producers (AIPH), berkebun atau berada di taman, secara ilmiah dapat menjaga Moms tetap sehat. Pertama, kebun merupakan tempat alami yang bermanfaat bagi kesehatan mental, fungsi kognitif, dan kesehatan emosional. Kedua, berkebun dapat mengurangi depresi, kecemasan, obesitas dan penyakit jantung, meningkatkan kepuasan dan kualitas hidup, serta waktu kebersamaan. Ketiga, berada di kebun dapat memulihkan penyakit, mengurangi stress, tekanan darah, dan ketegangan otot.

Memulai kegiatan menanam tidak butuh lahan yang besar, Moms. Sepetak halaman, teras samping, di dalam rumah, hingga media air atau hidroponik, bisa Moms gunakan untuk merawat tanaman di rumah. Menurut Stephen Cantu dari Master Gardener Association of San Diego County, mulailah dengan tanaman sederhana.  Rempah-rempah dapat dijadikan pilihan bagi pemula karena bisa ditanam dalam wadah kecil dan bisa Moms letakkan di dapur.

Menanam di rumah tidak mesti membeli bibit baru, Moms dapat memotong ujung akar seledri atau bagian atas wortel (tempat daun menempel) dan ditanam di tanah. Batang seledri baru dapat tumbuh di atas tanah, atau wortel baru di bawah tanah. Pilihan lainnya adalah biji alpukat, biji labu, atau beberapa potongan kentang yang dikubur ke dalam tanah. 

Agar tanaman bisa tumbuh sehat, ikuti tip berikut ya. 

Mencampur tanah

Tanah sebagai media tanam, terutama indoor sebaiknya merupakan pencampuran dari tanah, lumut, vermikulit/perlit, dan kompos.

Memeriksa lubang sirkulasi pot

Lubang pada bagian dasar pot berfungsi sebagai sirkulasi air tanah saat penyiraman rutin. Jika lubang ini terlalu kecil, sirkulasi terhambat, dan mengakibatkan tanaman menjadi busuk. Lubang yang terlalu besar juga tidak tepat ya, Moms, yang ada tanah di dalam pot ambles saat disiram.

Penyiraman

Ini merupakan bagian penting untuk tanaman, namun jumlah air yang disiram tidak terlalu banyak ya, Moms. Bagi tanaman di halaman, menyiramnya tiap hari sudah cukup. Sedangkan tanaman hias di teras biasanya hanya disemprotkan air saja pada daunnya. Pada tanaman indoor. penyiraman bisa dilakukan seminggu dua kali. 

Pencahayaan

Cahaya dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis. Tanaman “rumah” biasanya butuh ditempatkan di bawah cahaya matahari langsung, dan tidak langsung (melalui jendela) setidaknya enam jam per hari.

Temperatur

Selain faktor lain, temperatur juga berperan penting pada pertumbuhan tanaman. Hampir semua houseplants membutuhkan suhu minimal 55 derajat Fahrenheit untuk bertahan hidup. Sirkulasi udara juga penting untuk menjaga tanaman tetap sehat.

Pemupukan

Pupuk yang alami lebih dianjurkan untuk merawat kesuburan tanah. Tidak perlu diberikan sering-sering, cukup ketika pupuk sebelumnya mulai hilang karena larut bersama air saat proses penyiraman.

Perawatan  

Perawatan lain, misalnya pemangkasan ranting yang liar, penggantian tanah jika dibutuhkan, menjaganya dari serangan hama, hingga mengganti pot secara rutin, setidaknya 3 – 4 bulan sekali.

Selamat berkebun, Moms.