Bingung mendekorasi rumah? Tanaman bisa jadi solusinya, Moms. Kini, tanaman di dalam ruangan menjadi komponen penting di dalam rumah. Hijaunya tanaman dapat “menyegarkan” ruangan hingga menjaga mood para penghuni rumah. 

Baca Juga: Manfaat Hobi Berkebun Saat Pandemi

Biasanya tanaman yang dipilih untuk di dalam ruangan adalah tanaman yang relatif mudah dirawat, bermanfaat bagi kesehatan, dan memiliki keindahan yang dapat mempercantik rumah, seperti lidah mertua, monstera, soleilori, sukulen, aglaonema, atau sirih gading.

Merawat tanaman di dalam rumah bisa juga menjadi alternatif jika pekarangan atau halaman rumah sempit.

Secara umum, tanaman dalam ruangan memiliki banyak manfaat, seperti menyerap karbondioksida dan menjaga ketersediaan oksigen di dalam ruangan, memurnikan udara dengan cara membuang racun, membantu mencegah penyakit, meredakan dan menurunkan stres dan menciptakan suasana yang relaks. Serta membantu Moms dan keluarga meningkatkan konsentrasi, fokus, kreativitas, dan produktivitas.

Bagi Moms yang baru memulai, simak tip dan trik merawat tanaman dalam ruangan.

Memilih  media tanam

Sedikit berbeda dengan tanaman di halaman, untuk tanaman di dalam ruangan tidak menggunakan “tanah” sebagai media tanam, Moms. Media tanam terbaik adalah campuran dari lumut gambut, vermikulit/perlit, dan kompos dengan perbandingan yang sama. Campuran ini dapat menyerap kelembapan dengan sangat baik dan menahan pemadatan, serta cenderung cepat mengering. Namun, karena tidak mengandung unsur hara, Moms harus memupuknya dengan rutin.

Penyiraman

Kebanyakan Moms mungkin khawatir tanaman kurang disiram, namun ternyata Moms sudah terlalu banyak menyiramnya. Akar tanaman dalam ruangan sebaiknya tidak terendam air berhari-hari. Cara paling mudah untuk menentukan cukup tidaknya penyiraman adalah dengan menguji bobotnya. Angkat pot tanaman untuk merasakan beratnya, semakin ringan semakin banyak air yang dibutuhkan. 

Kebanyakan tanaman dalam ruangan lebih suka sedikit kering dibanding terlalu basah, Moms. Jadwal penyiraman yang paling baik juga sekali atau dua kali seminggu. Caranya tuangkan air ke tanah secara perlahan sampai air keluar dari lubang di bawah pot. Ini adalah tanda untuk Moms agar berhenti menyiram.

Moms juga bisa menyiram tanaman menggunakan botol semprotan sederhana. “Gerimis” ringan sekali atau dua kali sehari lebih dibutuhkan tanaman untuk menjaga kelembapannya.

Pencahayaan

Bagi tanaman, cahaya sama pentingnya dengan air. Semua tanaman membutuhkan cahaya untuk proses biologisnya, terutama fotosintesis. Walau begitu, tidak semua tanaman membutuhkan intensitas dan frekuensi matahari yang sama. Kebutuhan tanaman hias akan cahaya terbagi tiga, yaitu cahaya tinggi (6 jam atau lebih dalam sehari), sedang (4 – 6 jam sehari), dan rendah (kurang dari 3 jam sehari). Tipe pencahayaannya pun berbeda-beda, ada yang membutuhkan cahaya langsung (matahari langsung atau dari jendela) dan cahaya tidak langsung/disaring (sinar matahari melalui tirai atau cahaya dari bohlam).  

Baca Juga: Awas Bahaya Cahaya Biru dari Gadget Bagi Kulit!

Pemupukan

Tanaman juga membutuhkan makanan tambahan untuk tumbuh melalui pupuk. Pilihlah pupuk yang sesuai dengan tanaman dan Moms juga. Psst! Berikan pupuk hanya saat musim tumbuhnya ya, Moms. 

Suhu, sirkulasi udara yang baik, dan peletakan

Simpan tanaman dalam ruangan di lingkungan yang hangat dengan sirkulasi udara yang baik, serta putar pot secara rutin agar pertumbuhannya merata, terutama diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari. Sesekali gunakan kain untuk menyeka daun tanaman sebagai pencegahan penumpukan putih dan debu yang dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman.

Baca Juga: Menjaga Sirkulasi Udara Cegah Virus dalam Microdroplet