Anak - anak selalu mengalami berbagai macam gejala emosi dan mood yang berubah - ubah.  Sebenarnya ini hal yang normal, karena  anak memang belum sepenuhnya bisa mengontrol emosi,  sehingga ada beberapa anak yang memang sangat sensitif,  cengeng dan manja terhadap suatu keadaan yang menurutnya menekan,  karena keinginan mereka tidak terpenuhi.  Biasanya mereka akan melakukan segala cara agar bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan,  termasuk dengan cara menangis , berteriak , memukul dan menendang bahkan hingga tantrum berlebih untuk mengekspresikan perasaan mereka.  

Nah,  ini dia beberapa cara untuk menghadapi anak yang manja dan cengeng dan mengatasinya agar emosinya dapat terkendali. Sebagai orangtua,  sudah sepatutnya kita bersabar dalam mendidik anak termasuk untuk bisa mengendalikan emosi anak ketika sedang cengeng, manja bahkan tantrum. Seperti yang aku alami pada anak keduaku yang memang sangat sensitif dan cengeng,  juga manja,  memang sangat tidak mudah untuk membuatnya mengerti tentang keadaan bahkan mengatasinya cukup waktu yang lumayan lama. 

Aku ingat awal Pertama kali anakku cengeng dan manja ketika ia memiliki adik dan sulit berbagi waktu denganku sehingga ada saat dimana dia merasa kesal dan manja juga sering menangis karena aku lebih sering menghabiskan waktu dengan adik bayinya.  Namun aku selalu mengajaknya untuk tidur bersama dan mengenalkan adik bayinya sambil sounding bahwa ketika adik bayinya besar,  ia akan menjadi teman mainmu juga,  sehingga kamu harus sayang adik dan adik pun akan sayang pada kamu kelak. Namun, belum selesai menjelaskan bila emosinya sedang naik,  ia sudah menangis dan memintaku untuk selalu di sampingnya bila adiknya menangis,  dan aku kembali menggendong si adik untuk menyusuinya,  dia akan berteriak dan menendangkan kakinya namun aku berusaha untuk sabar dan membiarkan ia menangis hingga ia mencapai puncak lelahnya dan tenang dengan sendirinya.  Lalu,  aku akan mulai mendekatinya untuk meminta maaf dan menanyakan kembali perasaannya sambil memberikan pengertian untuk jangan mudah menangis bila ibu bersama adik,  dan menjelaskan hal apa saja yang boleh dilakukan atau tidak. 

Saat dia sudah tenang dari tangisan dan emosinya menurun,  dia akan lebih paham dan mengerti juga menyimak,  dibandingkan aku menyuruhnya untuk cepat diam ketika menangis.  Karena ketika dia menangis,  dia sedang meluapkan segala emosinya dan dia tifak akan mendengarkan sepatah kata pun dengan baik bila dicampur dengan perintah,  anak akan tetap memendam rasa emosinya yang akan meledak lagi sewaktu - waktu bila menemukan kekesalan yang sama lagi. 

Selain itu,  sebagai oran tua bila sudah tahu apa yang diinginkan anak,  bisa langsung memberikannya bila hal atau benda tersebut masih wajar. Bila tidak,  bisa dialihkan dengan hal lain. 

Berikan pelukan ketika anak sudah tenang,  lalu ajak komunikasi dengan lembut. Sebagai orang tua,  kita juga harus konsisten dengan perkataan kita agar anak mengerti dan tidak mengulangi lagi manja dan cengengnya.  Lalu berikan pujian pada anak bahwa sang anak hebat dan pintar bila bisa mengontrol emosi. Selamat mencoba ya, Moms.