Moms mengalami demam saat hamil, tapi takut minum obat karena dapat memengaruhi janin? Benarkah demam bisa membahayakan janin? Simak fakta berikut ini ya, Moms.

Suhu tubuh manusia rata-rata adalah 36 - 37 derajat celcius. Demam merupakan kondisi suhu tubuh yang berada di atas 38,3 derajat celsius, gejalanya lainnya adalah menggigil, berkeringat, sakit kepala, dehidrasi, nyeri otot, dan kelelahan.

Demam ringan selama kehamilan trimester pertama kemungkinan tidak menimbulkan masalah. Tetapi jika suhu tubuh cukup tinggi, bisa berbahaya bagi bayi, sebab perkembangan janin pada tahap awal sangat bergantung pada aktivitas protein yang peka terhadap suhu. Jika suhu meningkat dari normal 37 derajat celcius menjadi 38,9 derajat celcius, dapat menghalangi fungsi protein hingga menyebabkan keguguran.

Sementara demam selama trimester ketiga tidak menyebabkan masalah apa pun pada bayi, kecuali jika terkait dengan lapisan rahim.

Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh Moms menjadi lemah karena tubuh melakukan pekerjaan ekstra untuk melindungi Moms dan bayi. Oleh karena itu, Moms jadi rentan terkena infeksi, udara dingin, dan demam selama kehamilan. Berikut adalah faktor penyebab demam selama hamil.

Infeksi flu biasa

Batuk pilek alias flu biasa seringkali disertai demam. Gejalanya termasuk pilek, batuk, sakit tenggorokan, hingga sulit bernapas, dan biasanya mereda dalam 3 sampai 15 hari. Jika Moms mengalaminya lebih dari 15 hari, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter. Pastikan untuk minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup.

Sebelum terinfeksi, lakukan tindakan pencegahan, seperti menjaga kebersihan rumah, sering-sering mencuci tangan, dan hindari kontak dengan orang yang menderita flu.

Baca Juga: Flu Saat Hamil

Infeksi saluran kemih (ISK)

Sekitar 10 persen Moms mengalami infeksi saluran kemih (ISK) selama kehamilan. ISK terjadi ketika bakteri menyebar dari rektum atau vagina ke uretra hingga ke kandung kemih. Gejalanya adalah urin keruh atau berdarah, demam, menggigil, dan sensasi terbakar saat buang air kecil.

Tangani kondisi ini dengan minum banyak air putih dan antibiotik yang diresepkan. Jika tidak diobati, ISK dapat menimbulkan risiko infeksi ginjal, dan juga menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan. Berobat ke dokter jika parah.

Infeksi virus gastroenteritis

Ketika kuman gastrointestinal menyerang tubuh, muncul gejala seperti demam, muntah, diare, dan dehidrasi. Kondisi ini juga bisa menyebabkan kelahiran prematur, jika tidak ditangani tepat waktu.

Jika Moms mengalami gejala ini, lakukan pertolongan pertama dengan mengonsumsi saus apel, roti, nasi, dan pisang yang dapat mengatasi tanda-tanda virus gastrointestinal. Selain itu, minum banyak air putih. Jika tidak mereda, segera periksakan diri ke dokter. 

Korioamnionitis

Korioamnionitis terjadi pada 1 hingga 2 persen dari Moms hamil. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri pada cairan ketuban yang mengelilingi bayi. Gejalanya adalah demam pada Moms, detak jantung Moms atau janin meningkat, terasa nyeri pada rahim, air ketuban berbau busuk, dan berwarna kekuningan atau kehijauan, serta kental. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika Moms mengalami gejala tersebut. 

Listeriosis

Penyakit listeriosis terjadi akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes. Gejala umum termasuk demam tinggi, mual, nyeri otot, diare, sakit kepala, leher kaku atau kejang. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti persalinan prematur, lahir mati, dan keguguran.

Cara mencegahnya dengan menghindari daging dan susu yang tidak dipasteurisasi, dan makanan laut yang diasapkan. Sebaiknya konsumsi makanan yang benar-benar matang.