Tidak semua pasangan begitu menikah segera dikarunia anak, Moms.  Hingga bertahun lamanya menunggu, si Kecil tak kunjung hadir menyemarakkan rumah tangga. Ini bisa jadi berarti ada masalah fertilitas atau kesuburan di antara Moms dan suami. 

Untuk menangani masalah kesuburan, awalnya Moms akan dirujuk untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan (obstestri dan ginekologi), atau sering disingkat obgin atau dokter kandungan saja. Gelarnya adalah Sp.OG

Selain obgin, untuk program kehamilan atau pun terapi kesuburan, mungkin, Moms dan suami akan dirujuk untuk bertemu dokter spesialis dan subspesialis lainnya yang mengkhususkan diri menangani kesuburan. Siapa sajakah?

Ahli Endokrinologi Reproduksi

Ahli endokrinologi reproduksi adalah obgyn yang kemudian juga mengambil pendidikan subspesialis Konsultan Fertilitas-Endokrinologi Reproduksi (KFER). Sub-spesialis KFER merupakan ilmu yang mempelajari perilaku atau aktivitas psikis yang berkaitan atau terjadi karena perubahan pada sistem endokrin terhadap organ reproduksi. 

Perlu Moms ketahui, sistem reproduksi manusia sangat dipengaruhi oleh cara kerja hormon, sehingga memperbaiki status kesuburan berarti memperbaiki cara kerja hormon yang ada di tubuh manusia tersebut. 

Konsultan endokrinologi dan reproduksi menangani masalah, baik dari kesuburan pria dan wanita.  Para spesialis ini yang akan mengelola, melaksanakan, dan meresepkan berbagai tes dan perawatan kesuburan, termasuk terapi Intrauterine Insemination (IUI) atau inseminasi  buatan dan In vitro fertilisation (IVF) yang dikenal sebagai program bayi tabung. Ketika spesialis luar diperlukan dalam kasus kesuburan, ahli endokrinologi reproduksi biasanya menjadi konsultan utama.

Spesialis Andrologi

Dokter andrologi adalah dokter atau urolog yang mendalami masalah kesuburan dan kesehatan organ pria. Ahli andrologi dapat mengevaluasi dan mengobati masalah kesuburan pria sendiri, atau bersama dengan ahli endokrinologi reproduksi. Gelarnya adalah Sp.And.

Spesialis ini mencoba mencari tahu lebih jauh, misalnya penyebab jumlah sperma yang rendah atau tidak ada, serta  mencarikan solusi untuk pengobatannya, sehingga pasangan dapat hamil tanpa IVF.

Seorang ahli andrologi juga dapat melakukan biopsi testis untuk digunakan dalam ekstraksi sperma testis (TESE). Dia juga mengobati infeksi reproduksi, disfungsi ereksi, torsi testis, dan testis yang tidak turun.

Ahli Bedah Reproduksi

Ahli Endokrinologi reproduksi juga  dapat melakukan operasi. Namun ahli bedah reproduksi juga dapat menangani masalah pembedahan di luar masalah program hamil.   Misalnya, ahli bedah reproduksi dapat mengangkat fibroid atau menangani endometriosis dengan pembedahan.

Ahli bedah reproduksi juga dapat melakukan atau membalikkan vasektomi dan ligasi tuba. Mereka yang menjadi ahli bedah reproduksi ini mendalami urologi dan obgyn. 

Spesialis  Imunologi Reproduksi

Bila mengalami kasus keguguran berulang, infertilitas yang tidak dapat dijelaskan, atau kegagalan IVF berulang yang tidak dapat dijelaskan, Moms kemungkinan akan dikonsultasikan dengan spesialis Imunologi. Terutama, yang mengerti masalah reproduksi.  Ketidaksuburan atau keguguran berulang bisa jadi berkaitan dengan penyakit autoimun yang diderita seorang wanita. 

Spesialis imunologi ini adalah dokter penyakit dalam yang mendalami lagi ilmu  imunologi dan alergi,  serta mengerti mengenai reproduksi. Moms dengan penyakit lupus atau rheumatoid arthritis, antara lain yang memerlukan penanganan spesialis imunologi ini bekerja sama dengan dokter obgin  untuk memungkinkan terjadi kehamilan. 

Dapatkah kehamilan terjadi jika hanya ditangani Obgin?

Memang berkonsultasi dengan ahli kesuburan itu membutuhkan biaya yang besar. Banyak terapi ini tidak ditanggung oleh asuransi dan jaminan kesehatan nasional. Atau asuransi dan jaminan kesehatan nasional hanya menangung  beberapa hal saja. 

Dan bisa jadi pula di kota Moms tinggal tidak tersedia ahli tersebut. Sehingga biaya pun bertambah untuk transportasi dan penginapan. Belum jika Moms bekerja. Ini berarti akan menghabiskan jatah cuti kerja. Kondisi ini bisa membuat stres yang akhirnya menggganggu kesuburan Moms juga.

Bolehkah terapi fertilitas ini hanya mengandalkan dokter obgin saja? Jika Moms masih berusia muda, dan tes kesuburan dasar Moms dan suami normal atau ada masalah ringan saja, boleh tetap hanya berkonsultasi dengan obgyn.

Namun, jika mengalami ini: 

  • Moms berusia di atas 35 tahun
  • Tes kesuburan Moms menemukan masalah yang lebih serius, seperti saluran tuba yang tersumbat, insufisiensi ovarium primer
  • Jumlah sperma suami yang sangat rendah

Bila ada masalah seperti di atas, lebih baik untuk beralih ke spesialis infertilitas sesegera mungkin. Menunda pengobatan dapat mengurangi kemungkinan keberhasilan pengobatan kesuburan.

Baca Juga :8 Tips Memilih Dokter Kandungan