Pada awal kehamilan, terutama di trimester 1 kehamilan, seringkali ibu hamil kuatir ketika mengalami kram di perut. Apakah kram perut ini berbahaya?

Kram perut kadang memang terjadi saat kehamilan dan ini bukanlah hal yang perlu dikuatirkan. Biasanya kram terjadi di salah satu sisi perut atau bisa juga terjadi di kedua sisi. Hal ini normal terjadi karena ukuran rahim yang mulai membesar, sehingga kadang jaringan otot dan ligamen di sekitarnya akan "tertarik" dan pada kondisi tertentu bisa memicu sensasi kram.

Rasa nyeri ini mungkin dirasakan sebagai rasa seperti ditusuk-tusuk di perut bawah, atau rasa linu di daerah sekitar panggul. Jika kram perut ini terjadi sekali dua kali saja, maka Moms tidak perlu kuatir, karena hal tersebut memang kadang terjadi, and it's totally normal.

Beberapa hal yang dapat Moms lakukan, untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kram perut adalah:

  • Jangan duduk di posisi tertentu terlalu lama, sesekali lakukan stretching
  • Boleh coba melakukan relaksasi, bisa berbaring sebentar di sofa atau kasur
  • Berendam sebentar di air hangat mungkin bisa membantu
  • Pada saat kram terjadi, letakkan botol hangat (bungkus terlebih dahulu dengan handuk agar suhu panas nya tidak melukai kulit perut) di perut bagian bawah

Namun pada beberapa kasus, kram perut yang terus menerus terjadi, dan berkepanjangan, mungkin perlu mendapat perhatian khusus, karena bisa jadi itu merupakan tanda dari suatu kondisi yang memerlukan perhatian medis. Beberapa hal itu contohnya:

  • Kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah suatu kondisi kehamilan yang terjadi di luar rahim. Bila hal ini terjadi, salah satu gejala utamanya adalah nyeri perut, dan ini memerlukan perhatian medis segera.
  • Keguguran. Pada trimester awal khususnya, gejala kram yang disertai flek bisa merupakan tanda keguguran. Bila mengalami hal ini, harus segera memeriksakan diri ke dokter.
  • Infeksi saluran kencing. Ini adalah keluhan yang cukup sering terjadi, biasanya disertai keinginan kencing berkali-kali dan rasa agak panas saat kencing. Walaupun tidak nyaman, namun bisa dibilang keluhan ini cukup mudah ditangani, yaitu dengan berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat untuk infeksi saluran kencing tersebut.
  • Kontraksi persalinan. Jika kram perut terjadi pada bulan-bulan akhir kehamilan, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah membedakannya dengan kontraksi persalinan. 
  • Abruptio plasenta. Ini adalah kondisi kegawat-daruratan dimana plasenta terlepas dari dinding rahim, dan biasanya disertai nyeri kram yang tidak kunjung hilang.