Seperti Moms, Kim Kardashian,  bintang reality show  Keeping Up With The Kardashians juga memiliki tubuh yang melar sewaktu hamil. Kim setidaknya mengalami kehamilan dan melahirkan hingga dua kali, Moms,  yaitu saat hamil putri sulungnya, North, dan putra keduanya, Saint

Kim mengaku  berjuang keras untuk menurunkan bobot tubuh setelah melahirkan, meski didampingi pelatih kebugaran dan ahli gizi terbaik. Untuk kedua kehamilan itu,  kenaikan tubuhnya melambung pesat, Moms. Berat badannya naik sekitar 25,3 kg saat hamil North, dan 27,2 kg di masa Saint.

Setelah berjuang keras, akhirnya Kim berhasil  menurunkan  bobot tubuh hingga 60 pon atau sekitar  27,2 kg. Penasaran cara pemilik brand Dash ini berhasil melangsingkan kembali bobot tubuh setelah si Kecil lahir? Contek caranya. 

Tetapkan target penurunan berat badan yang realistis

Sepanjang perjalanan penurunan berat badan pasca, bayinya lahir,  Kim sering mengatakan ini di instagaramnya. Ia  berkali-kali menyebutkan pentingnya bersikap realistis dalam penurunan berat badan, sambil berbagi foto kakinya di atas timbangan berat badan.

Sering menimbang berat badan sangat dianjurkan saat Moms melakukan diet. Dengan cara ini, Moms akan memiliki data akurat yang menunjukkan: apakah olahraga atau diet yang dilakukan itu berhasil atau tidak. Data berat tubuh ini juga penting untuk dapat menyesuaikan pola makan. 

Selama Moms memilih target berat badan yang realistis, dan tidak jadi galau dan mogok diet gara-gara penurunan berat badan kecil, Moms bisa saja menimbang berat badan tiap pagi. Perlu disadari, terkadang jarum  timbangan susah sekali bergerak ke kiri, padahal sepertinya Moms sudah melakukan olah tubuh dan mengatur kalori minimal. Penyebabnya, bisa jadi di saat itu metabolisme lebih lambat atau Moms makan makanan yang ekstra asin. 

Namun, bila Moms cenderung menjadi kompulsif tentang angka timbangan yang diharapkan, lebih baik meminta ahli diet melacak langkah Moms menurunkan berat badan.  Tak ada salahnya  pula berbicara dengan psikolog jika bobot tubuh yang sulit turun ini membuat Moms stres.

Membatasi kalori

Kim tidak makan lebih dari 1.800 kalori sehari. 

Duh, pusing amat ya, kalau harus menghitung kalori untuk mengendalikan jenis dan porsi makanan. Tapi menurut ahli gizi, dengan melacak jenis dan porsi makanan (demi membatasi kalori), membuat keberhasilan lebih tinggi dalam menurunkan berat badan, Moms. Mengapa? Karena membuat Moms mengetahui seberapa banyak yang bisa ia makan.

Dengan tip itu sebenarnya juga memungkinkan Moms untuk makan makanan yang diinginkan dan tetap mencapai tujuan penurunan berat badan. Namun, jika Moms ogah menghitungnya secara detail, paling tidak perhatikan saja asupan Moms secara keseluruhan.  Misalnya, makan siang lebih sedikit, jika nanti malam akan makan pasta. Dengan cara ini secara alami akan menjaga asupan harian tetap terkendali.

Perlu diingat, kebutuhan kalori tiap orang itu berbeda-beda. Tergantung dari usia, tinggi badan, tingkat aktivitas rata-rata, berat badan saat ini, dan target berat tubuh yang diinginkan. 

Konsumsi makanan dalam jumlah yang sama setiap hari

Kim makan dengan jumlah kalori yang sama, meski dia melakukan olahraga atau latihan tubuh yang berbeda-beda. Mengonsumsi 1.800 kalori dan protein  sudah cukup untuk mengubah massa tubuh  menjadi otot, Moms. 

Selama Moms bukan atlet profesional yang berlatih untuk olahraga ketahanan, dan mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup, Moms tidak perlu mengonsumsi lebih banyak kalori untuk mengimbangi aktivitas. 

Makan tiga sampai empat porsi protein sehari

Jadwal makan Kim selalu memasukkan porsi protein sebesar 6 ons setiap kali makan sepanjang hari.  Dia mungkin makan telur dengan sayuran dan sepotong keju untuk sarapan, salmon panggang untuk makan siang, dan dada ayam untuk makan malam.

Untuk penurunan berat badan, protein memang  sangat penting untuk mempertahankan massa otot selama periode lemak akibat diet, Moms. 

Snack bar untuk camilan di antara waktu makan

Kim menyarankan mengemil snack batangan yang mengandung  karbohidrat, protein dengan kandungan serat dari bahan-bahan seperti sawi putih, jagung dan oat ditambah pemanis sucralose.

Snack bar memang dapat membantu menurunkan berat badan. Meskipun tergolong makanan olahan, sepanjang dengan kandungan gizi dan porsi terkontrol, boleh saja dimakan. 

Bila, Moms ingin mengikuti jejak Kim memakan camilan dari snack bar, pastikan memilih camilan batangan yang kaya serat.  Kandunga serat membuat Moms merasa kenyang, dan mencegah gas dan kembung.

Baca Juga :Diet Tanpa Sayur Tya Ariestya, Amankah?