Jelang akhir tahun seringkali dimanfaatkan para keluarga untuk berlibur. Terlebih belakangan ini pandemi COVID-19 menurun di banyak daerah. 

Indonesia saat ini berada level PPKM 1 dan 2. Bahkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) pada minggu akhir Oktober lalu telah memasukkan Indonesia dalam daftar negara dengan  level 1 risiko penularan COVID-19. Ini berarti negara kita telah memiliki kategori rendah penularan COVID-19

Ini berita gembira, Moms. Banyak keluarga pun sudah bersiap-siap untuk  berlibur dan bepergian, baik untuk wisata atau mengunjungi keluarga di daerah. Malah ada yang bersiap-siap untuk jalan-jalan keluar negeri.   

“Mumpung infeksi COVID-19 mereda. Apalagi, anak-anak sudah juga sudah sangat bosan di rumah. Hampir dua tahun nyaris terkungkung di rumah,” ujar Moms Armita. 

Bepergian bersama keluarga tercinta memang kegiatan yang menyenangkan.  Tapi bagaimanapun pandemi COVID-19 belum berakhir, sepenuhnya. Moms dan keluarga harus tetap menjaga diri bepergian yang berisiko terinfeksi virus ini. 

Berikut adalah beberapa tips yang perlu dipertimbangkan untuk membantu travelling Moms dan keluarga bisa aman dari terinfeksi COVID-19.

Baca Juga :Inspirasi Makanan Anak yang Sehat dan Mudah di Masa Pandemi

Cek! Sebelum berangkat

Semua perjalanan memiliki risiko terkena atau menyebarkan COVID-19. Jadi, sebelum Moms dan keluarga melakukan travelling, coba lakukan ini dulu: 

  • Bagaimana penyebaran COVID-19 di daerah dan di salah satu tempat yang menjadi tujuan perjalanan. 
  • Periksa kondisi kesehatan tubuh semua anggota keluarga.  Jangan atau tunda bepergian ini jika Moms, si Kecil atau keluarga lainnya yang akan ikut dalam perjalanan itu mengalami salah satu ini: 
  • ada yang sakit
  • memiliki gejala COVID-19,
  • atau, berada di sekitar seseorang yang belakangan diketahui positif terkena COVID-19 dalam 14 hari terakhir. 
  • Anggota keluarga yang tidak divaksinasi dan berisiko lebih tinggi untuk penyakit parah, seperti anggota keluarga yang lebih tua (kakek atau nenek) atau bila ada anggota keluarga lain  yang memiliki kondisi medis tertentu,  sebaiknya tidak ikut berpergian Atau pertimbangkan travelling ini dilakukan hingga mereka bisa mendapatkan divaksinasi. 
  • Saat travelling, pertimbangkan untuk menunda untuk sementara waktu  berkunjung kepada  anggota keluarga atau teman yang tidak divaksinasi, atau mereka  lebih mungkin terkena sakit parah akibat COVID-19.
  • Jika sudah memastikan daerah atau negara tujuan wisata itu cukup dalam penyebaran COVID-19, Moms dan Dads juga perlu  memeriksa dan memahami pembatasan perjalanan, persyaratan karantina dan sistem pengujian COVID-19 di area lokal, dan semua tempat yang akan dikunjungi. 

Moms bisa melihat dari situs web Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri dan otoritas kesehatan daerah setempat. Kebijakan ini dapat berubah sewakut-waktu. Jadi pastikan selalu meng-update, agar perjalanan keluarga tidak terganggu.

  • Periksa pula dengan seksama persyaratan perjalanan dari maskapai penerbangan, bila bepergian keluarga ini memakai pesawat.
  • Cek asuransi kesehatan maupun asuransi perjalanan, untuk kemungkinan pembiayan medis terkait bila terinfeksi COVID-19. 

Terkadang terjadi Moms atau  keluarga terinfeksi COVID-19 selama perjalanan, sehingga mungkin akan diisolasi atau dikarantina. Kepulangan pun mungkin tertunda. Nah, Moms cek: apakah asuransi kesehatan atau perjalanan mencakup penjaminan terkait COVID-19 dan bagaimana batasannya.

Kecuali si Kecil yang balita, angota keluarga lainnya sudah divaksinasi. Apakah liburan ini akan aman dari COVID-19?

Belum tentu. Perjalanan, seperti apa pun aktivitasnya, akan melibatkan kontak dengan orang lain dari rumah tangga yang berbeda. Kita tidak tahu apakah mereka sudah divaksinasi semua, atau bagaimana mereka cara menerapkan protokol kesehatan untuk COVID-19 dalam kesehariannya. 

Jadi, Moms dan keluarga tetap tidak bebas risiko bahkan setelah vaksinasi penuh terhadap COVID-19. Kabar baiknya, dengan memiliki jumlah dosis yang diperlukan, dan dalam jangka waktu vaksin dapat bekerja secara signifikan itu mengurangi risiko menjadi sakit parah bila terpapar, atau kemungkinan  menyebarkan virus ke orang lain.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada vaksin yang memberikan perlindungan 100 persen terhadap COVID-19. Jadi Moms dan Dads tetap periksa tingkat penularan di daerah tujuan travelling, dan langkah pencegahan yang diterapkan daerah/negara setempat. Jaga diri masing-masing pula agar tak terpapar COVID-19 dari orang lain. 

Jangan sampai jadwal liburan berantakan hanya gara-gara terjebak urusan karantina yang berminggu-minggu. Rugi waktu, uang dan liburan pun gagal!

Baca Juga :Kiat LDM di Masa Pandemi