Pasangan David Beckham dan Victoria ‘Posh’ Spice mungkin salah satu pasangan di dunia yang selalu tampak chic dengan ukuran body sempurna. Bahkan di masa kehamilan pun, Victoria yang telah melahirkan 4 orang anak ini  tampil langsing dan tidak menampilkan lemak berlebih. Begitu pula Beckham.  Meskipun telah lama pensiun dari bermain bola, lemak  masih enggan menempel di tubuhnya.

Dalam kenyataan, hanya sedikit pasangan seperti David Beckham dan Victoria ya, Moms, yang bisa mempertahankan berat tubuh mereka. Mungkin Moms dan Dads termasuk di antaranya. 

Bisa naik hingga 10 kg!

Ingatkah Moms usaha yang telah dilakukan agar terlihat cantik sewaktu akan menikah? Moms melakukan berbagai upaya agar menjadi langsing. Bridezillas, istilahnya. Moms melakukan olahraga dan diet habis-habisan demi membuat baju pengantin pas menempel di tubuh Moms. Hasilnya Moms tampak langsing dan cantik sempurna dalam balutan gaun pengantin yang indah. 

Tapi apa yang terjadi setelah mengambil foto pernikahan yang sempurna itu?

Satu studi di AS yang melacak kenaikan berat badan pada lebih dari 8.000 orang menemukan bahwa rata-rata wanita yang sudah menikah bertambah 24 pon atau sekitar 10 atau 11 kg dalam lima tahun pertama pernikahan. Pada wanita yang hidup bersama tetapi tidak menikah, hanya bertambah 18 pon atau sekitar 8 kg. Sementara, pada wanita yang menjalin hubungan tetapi hidup terpisah akan bertambah 15 pon atau sekitar 6 – 7 kg.

Pria juga bertambah berat badan, tetapi tidak banyak perbedaan antara pria yang sudah menikah dan pria yang baru saja hidup dengan pasangan.

Studi yang diterbitkan di Obesity Research Journal ini menyimpulkan bahwa hidup bersama (menikah atau tidak menikah) meningkatkan risiko obesitas pada pria dan wanita. 

Penelitian lain menemukan bahwa pengantin baru muda yang bahagia dengan pernikahan mereka cenderung menambah berat badan. 

Bahagia membuat bobot bertambah?

Para peneliti menyimpulkan penyebab pasangan bahagia menambah berat badan adalah karena mereka kurang termotivasi untuk mempertahankan berat badan mereka. Mengapa? Karena mereka merasa tidak perlu lagi menarik pasangan.

Pada pengantin baru, peningkatan berat badan terlihat mencolok. Mungkin karena pengantin baru  cenderung lebih banyak pergi (tentunya ada acara makan) keluar rumah  daripada  pasangan mapan. Makan di luar umumnya mengandung kalori yang tinggi. Belum lagi jika acara di luar ini ditambah dengan duduk bersama sambil menikmati kopi, teh dan camilan.  Maklumlah, hawa honeymoon masih terbawa hingga beberapa bulan menikah. Keinginan untuk berdua dan saling menatap masih tinggi. 

Manis dan romantis. Tapi, kegiatan baru ini juga bisa berarti penambahan berat badan, yang meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya.

Kenaikan berat badan menular

Dalam studi di atas, para peneliti juga mencatat bahwa beralih dari lajang atau berkencan menjadi menikah atau hidup bersama, secara positif terkait dengan obesitas. 

Wanita yang tinggal dengan pasangan romantis memiliki peluang lebih besar untuk menjadi gemuk dalam waktu satu tahun, dan kemungkinan pria meningkat berat badannya dalam dua tahun. Secara keseluruhan, pasangan yang sudah menikah kemungkinan besar akan mengalami kenaikan berat badan ini dalam waktu dua tahun.

Kondisi ini disebut "konkordansi." Satu studi menemukan bahwa jika satu orang dalam pasangan menikah menjadi gemuk, pasangan mereka memiliki peluang 37 persen lebih tinggi untuk menjadi gemuk juga. Dengan kata lain, kegemukan yang dialami salah satu pasangan akan menular kepada pasangan lainnya, Moms. 

Secara logika, hal tersebut masuk akal ya, Moms. Menghabiskan banyak waktu bersama pasangan, berarti  juga cenderung akan makan hal yang sama, dan melakukan aktivitas yang sama. Jadi, kalau Moms makan makanan berkalori tinggi, serta rebahan menjadi hobi. Maka, Dads pun akan mengikutinya. Begitu pun sebaliknya. 

Memang Moms dan Dads tak perlu harus menjadi pasangan super langsing dan super sehat, seperti David Beckham dan Victoria Posh. Tapi mewaspadai kenaikan berat badan itu penting lho, Moms, apalagi pada pengantin baru. Kenaikan berat badan yang tidak terkontrol bisa menggiring Moms dan Dads pada risiko berbagai penyakit metabolisme, seperti diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskular,  yang akan menyulitkan kehidupan rumah tangga nantinya. 

Baca Juga :Puasa, kok, Malah Gemuk? Kenali Penyebabnya