Dokter atau bidan umumnya merekomendasikan hubungan seksual setelah sekitar enam minggu setelah melahirkan. Ini  untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih, terlepas dari metode persalinannya. 

Pada pemeriksaan pascapersalinan sekitar waktu ini, dokter atau bidan akan melakukan pemeriksaan dan menentukan apakah Moms sudah  diizinkan untuk melanjutkan seks dan olahraga.

Meski sudah diberikan lampu hijau untuk bercinta, faktanya banyak para Moms merasakan ada hal yang berbeda saat melakukan kegiatan intim ini bersama Dads. Nah, simak pengalaman para Moms tentang seks setelah melahirkan yang mungkin bisa menjadi pembelajaran: 

  • Vagina terasa kering

“Begitu dokter mengizinkan untuk melakukan aktivitas seksual, saya tidak takut untuk kembali melakukannya. Tetapi ketika melakukannya, rasanya sedikit berbeda secara fisik. Saya merasa’ bagian di bawah sana’ lebih kering. Butuh sedikit lebih banyak foreplay  dan bantuan  cairan pelumas untuk membuatnya lebih nyaman.”

(Nabila, penulis) 

  • Awalnya terasa menyakitkan, tapi akan lebih baik seiring waktu

"Saya mengira dengan persalinan kedua, seks setelah melahirkan akan segera berjalan seperti biasanya. Tapi ternyata posisi bercinta  yang dulunya nyaman dan menyenangkan akhirnya berujung pada rasa sakit. Sempat panik. Ternyata dengan bantuan kesabaran suami, dan beberapa kali percobaan tentunya, akhirnya kami malah menemukan posisi bercinta terbaik.”

(Lena, karyawati)

  • Operasi sesar bisa segera bergairah bercinta ?

“Belum tentu. Banyak orang mengatakan jika operasi Caesar cukup menahan diri dulu untuk angkat berat atau berolahraga. Tetapi, operasi besar  butuh waktu juga hingga  sekitar enam sampai delapan minggu agar area perut yang dioperasi itu tidak sakit dan terasa nyaman. Belum  lagi merawat bayi yang baru lahir. Gabungan hal-hal itu membuat seks menjadi hal terakhir yang ingin dilakukan! Walaupun bagian V tidak mengalami sakit apapun.” 

(Christina, akuntan)

  • Gairah menurun? 

"Butuh waktu enam minggu bagi saya untuk merasa 'normal' dalam hal bagian kewanitaan saya. Padahal saya melahirkan dengan mulus dan minus jahitan. Keadaan hormonal yang berubah, tubuh baru yang rasanya memiliki gelambir di mana-mana, dan payudara yang membengkak, membuat dorongan bercinta ini terasa kosong.”

(Tina, ibu rumah tangga)

  • Ups! ASI mengalir

“Ketika terangsang secara seksual, ternyata mendorong ASI  saya mengalir. Haduhh… sempat grogi dibuatnya karena menetes di wajah suami.  Untungnya, hal ini tidak menghentikan aktivitas intim kami.” 

(Melinda, freelancer)

  •  Belajar untuk  menikmati quickie sex

“Saya biasanya butuh waktu untuk mood untuk bercinta. Biasanya menonton film romantis atau melakukan cudling bersama suami, setelah itu baru mengarah kepada  seks itu sendiri. Namun, dengan adanya bayi baru lahir yang sering bangun dan merengek minta disusui, membuat mood bercinta menjadi drop dan butuh waktu untuk menaikkan mood lagi. Jadi saya harus belajar menikmati seks yang cepat. Kurang greget sih, tapi enggak apa-apalah untuk sementara waktu. 

(Joy, karyawati swasta)

  • Bercinta bukan hanya kegiatan malam hari

“Saya mencintai suami, dan sangat ingin membahagiakannya, salah satunya dengan bercinta seperti layaknya sebelum melahirkan.  Inginnya seks tetap menjadi nomor satu dalam perkawinan ini. Namun, kelelahan dalam mengasuh si Kecil, membuat saya seringkali jatuh tertidur sebelum suami sempat ‘mencolek’. Akhirnya, kami mencoba mengganti waktu bercinta di siang atau sore menjelang yang senggang. Ternyata asyuk juga, hehehe.” 

(Sarah, ibu rumah tangga)

Baca Juga :Posisi Bercinta Terbaik Setelah Melahirkan