Baby-led Weaning adalah cara baru memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang berbeda dari metode sebelumnya. Bila sebelumnya untuk MPASI awal si kecil disarankan Moms memberikan bubur, bahkan berupa bubur saring agar ia terhindar dari tersedak. 

Maka, kini berkembang metode memberikan si Kecil MPASI yang bukan berupa puree atau bubur. Melainkan makanan yang bisa dia genggam dengan tangannya. Tak hanya itu, anak pun diharapkan memasukkan makanannya sendiri ke mulut, alih-alih Moms menyuapinya.

Mampukah si Kecil melakukannya? Dan amankah metode ini dari kemungkinan tersedak yang membahayakannya? 

Aman, asalkan…

Moms mungkin meragukan kemampuan si Kecil untuk mengunyah MPASI yang padat, bukan berupa bubur saring atau lumat. Terlebih di masa awal anak mengonsumsi MPASI.  Ketakutan si Kecil tersedak makanan hingga ia kesulitan bernapas adalah ketakutan utama para Moms. 

Wajar sekali ketakutan itu, Moms.  Tapi sebenarnya gusi si Kecil cukup mampu mengunyah makanan padat yang lembut. 

Untuk keamanan memberikan MPASI dengan baby-led weaning ini Moms juga perlu melakukan ini:

1. Hindarkan menyajikan makanan apa pun yang dapat menyebabkan tersedak

Untuk bayi di bawah 12 bulan, ini termasuk kacang-kacangan; anggur utuh, ceri atau tomat ceri utuh; sayur mentah; irisan apel mentah; buah kering mentah; mentega kacang sendok besar;; potongan besar daging atau keju; ikan dengan tulang; popcorn; dan camilan renyah seperti keripik, pretzel atau granola bar.

2. Selalu awasi saat dia makan

Jangan biarkan si Kecil makan tanpa pengawasan. Jaga posisinya tetap duduk tegak di kursi tingginya saat makan. Jangan biarkan dia makan sambil merangkak, bermain atau berbaring, dan jangan menyajikan makanan di kereta dorong atau mobil.

3. Perhatikan reaksi alergi

Kebanyakan ahli percaya bahwa semakin banyak pilihan yang ditawarkan kepada si Kecil, semakin besar kemungkinan ia akan menerima makanan yang berbeda, termasuk alergi. Meski demikian Moms penting untuk mengetahui tanda-tanda alergi makanan, antara lain gatal-gatal, pembengkakan kulit, pembengkakan lidah, bersin, mengi, tenggorokan sesak, muntah, kesulitan menelan, dan sakit perut dan diare. 

4. Jelaskan tentang baby-led weaning kepada semua orang yang ikut merawat si Kecil

 Penting untuk memastikan semua yang ikut mengasuhnya  mengikuti tindakan pencegahan keselamatan yang sama seperti yang Moms lakukan.

Minimal usia 6 bulan

Para ahli, termasuk American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan waktu terbaik untuk memulai makanan padat adalah sekitar 6 bulan. Pada usia itu, sebagian besar bayi dapat duduk sendiri dan memegang serta memegang benda. Mereka juga menurunkan refleks dorongan lidah yang menyebabkan mereka mendorong zat asing keluar dari mulut mereka.

Pada usia ini pun  usus mereka telah mengembangkan enzim pencernaan yang diperlukan untuk menyerap makanan padat, Moms.

Sebagian besar bayi akan mendapatkan lampu hijau melakukan baby-led weaning. Namun, bila si Kecil  memiliki kebutuhan khusus dan tidak dapat mengambil dan mengunyah makanan sendiri, jangan mencoba metode ini ya, Moms.

Selain itu, lihat juga apakah anak Moms senang mengendalikan gaya makan sendiri atau tidak. Dan, jika Moms tidak yakin apakah baby-led weaning tepat untuk si Kecil, konsultasikan kepada dokter anak.

Memulai baby-led weaning

Jika Moms telah memutuskan untuk memulai memberikan MPASI si kecil dengan cara baby-led-weaning, ikuti prinsip-prinsip dasar ini:

1.Lanjutkan menyusui atau memberi susu botol 

Pertahankan frekuensi menyusui atau frekuensi pemberian susu botol yang sama, karena bayi mendapatkan sebagian besar nutrisinya dari ASI atau susu formula hampir sepanjang tahun pertama kehidupannya.

2. Lewatkan jadwal

Moms mungkin diajarkan untuk memberikan MPASI sebanyak tiga kali sehari. Dalam baby-led weaning, Moms cukup menawarkan si Kecil MPASI yang padat ini  pada setiap waktu makan, lalu  membiarkan si Kecil memutuskan apakah dia siap untuk memakannya.

3. Tetap lembut

Pada awalnya, tekstur makanan yang diberikan harus cukup lembut. Cara tesnya itu Moms, tekan dengan jari. Makanan itu lembut untuk dikunyah si Kecil jika mudah dihancurkan dengan jari atau mudah larut.

4. Siapkan makanan sesuai dengan usia anak

Untuk anak usia 6 bulan yang baru memulai MPASI, berikan makanan yang dapat diiris menjadi potongan yang memungkinkan bayi muda ini memegang dengan kepalan tangannya dan mengunyahnya.  Setelah ia mampu mengembangkan kemampuan untuk menjepit makanan dengan jari (biasanya 2 atau 3 jari) pada usianya sekitar 9 bulan atau lebih, Moms dapat mulai memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat ia ambil dengan mudah.

5. Makan bersama

Jika makan malam di rumah adalah kembang kol kukus dan salmon, ikutkan si Kecil untuk turut memakannya.  Makan adalah aktivitas sosial, jadi biarkan ia melihat apa yang Moms dan anggota keluarga lainnya lakukan dengan makanan, dan beri dia kesempatan untuk meniru. Berikan dia makanan apapun yang dia inginkan, asalkan lembut dan sesuai untuk bayi.

6. Menawarkan berbagai makanan

Seiring waktu, paparkan si Kecil dengan berbagai pilihan untuk membantunya bertualang rasa. Sehinngga ia tidak picky eater  di kemudian hari. Sajikan makanan dengan warna berbeda (seperti tomat panggang, kacang hijau kukus, dan ubi jalar) dan tekstur berbeda (seperti alpukat halus, semangka berair, dan pasta matang yang empuk). Pastikan juga menawarkan satu makanan tinggi zat besi setiap kali waktu makan. Selamat mencoba, Moms.

Baca Juga :Baby-Led Weaning: Metode Baru Pemberian MPASI