Si Kecil yang berusia 6 bulan tidak hanya butuh ASI tapi juga makanan pendamping untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya yang meningkat. Biasanya para Moms akan menyiapkan menu berupa makanan saring atau bubur untuk MPAS si Kecil. Untuk membantu si Kecil melahap makanannya, Moms juga akan menyuapinya. 

Kini ada pendekatan unik untuk memberikan MPASI si kecil, Moms. Dikenal dengan metode baby-Led weaning. Aktris Alice Norin, salah seorang Moms yang menerapkan metode ini.  Menurutnya dengan metode baby-led weaning ini membantu buah hatinya lebih mandiri, karena orang tua tidak memilih dan menyuapi makanannya. 

Penasaran seperti apakah metode memberikan MPASI dengan baby-led weaning ini? Simak penjelasannya. 

1. Si Kecil jadi pemegang kendali

Inggris adalah negara yang mengenalkan metode  ini yang akhirnya menarik banyak perhatian orang tua, terutama di Amerika. Baby-led weaning adalah cara mengenalkan makanan pendamping ASI bayi berusia 6 bulan atau lebih yang melompat  langsung ke makanan jari sehingga bayi bisa memegang makanan dan menyuapi sendiri makanannya.

Pengenalan makanan padat ini melewati proses mengenalkan si Kecil pada makanan padat secara bertahap, yakni dari makanan puree atau bubur saring, bubur halus, atau nasi lembut, yang biasanya membutuhkan orang tua atau orang dewasa lainnya untuk menyuapi si Kecil.

Disebut baby-led weaning atau jika diterjemahkan secara literasi “penyapihan yang membiarkan bayi memimpin” itu dimaksudkan memang membiarkan si Kecil memberi makan dirinya sendiri. Makanan sehat yang ingin dia makan sejak awal juga ia pilih sendiri Moms. Dengan kata lain, si kecil yang memimpin dan memegang kendali untuk makanan ini. 

2. Cegah obesitas hingga kembangkan motorik halus

Baby-led weaning memungkinkan bayi belajar cara mengunyah terlebih dahulu, lalu menelan.  Ini juga mencegah orang tua mendorong terlalu banyak makanan bagi anak. Karena, sejak bayi sudah  belajar mengendalikan seberapa banyak yang ia mampun masukkan ke dalam mulut.

Dan, itu bukan satu-satunya manfaat. Menurut para Moms yang mempraktekkan baby-led weaning dan beberapa penelitian, metode ini memberikan juga manfaat  berikut: 

Cara ini akhirnya memungkinkan si Kecil untuk lebih mengembangkan preferensi makanan yang lebih bervariasi dan sehat dalam jangka panjang. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang makan berbagai makanan (termasuk produk kacang dan ikan) sebenarnya lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki alergi makanan di kemudian hari.

Meski demikian mengingat kacang-kacangan dan makanan laut adalah beberapa alergen anak yang paling umum, Moms harus selalu berkonsultasi dulu dengan dokter anak tentang kemungkinan alergi makanan ini.

Dengan menyuapi anak,  orang tua memegang kendali. Cara ini memang membuat bayi makan lebih cepat menyelesaikan makannya. Namun, dapat mengakibakan si Kecil makan  lebih banyak dari yang sebenarnya ia butuhkan. Berpotensi juga menyebabkan kebiasaan mengabaikan perasaan kenyang. 

Mirip seperti menyusui ASI, baby-led weaning memungkinkan si Kecil untuk mandiri  mengatur seberapa banyak dia makan berdasarkan tingkat rasa laparnya. 

Mengambil dan menjepit makanan dengan jarinya yang mungil pada akhirnya mendorong ketangkasan manual dan keterampilan koordinasi tangan dan mata dari si Kecil.

3. Pantau zat besi

Tentu saja setiap metode pemberian MPASI itu ada plus minusnya. Untuk baby-led weaning ada beberapa kelemahan yang perlu Moms pertimbangkan, yaitu: 

Makan makanan dengan membuat si Kecil memakai jarinya sendiri membuat makanan bisa berhamburan ke mana-mana. Bagaimana pun dalam usianya yang beberapa bulan ini ia masih belajar memegang dan menggenggam. Tak mengherankan misalnya cereal yang diambilnya akan berceceran. 

Kemungkinan lain, makanan ini akan ada yang menempel di wajah atau bajunya. Karena, saat makan dari genggaman tangan sendiri, si Kecil yang baru belajar makan belum bisa menyuap dengan rapi dan sempurna ke dalam mulutnya. 

Bayi yang disusui mendapatkan cukup zat besi dari ASI Moms sampai ia berusia 4 bulan. Semakin usianya bertambah, zat besi ini perlu ditingkatkan, antara lain dengan pemberian makanan padat yang kaya zat besi sebagai pendamping ASI. Untuk makanan saring atau halus Moms yang menyuapi anak akan memberikan daging atau sayuran hijau yang sudah dihaluskan 

Pada baby-led weaning mungkin sulit bagi beberapa bayi untuk mengunyah banyak makanan kaya zat besi, seperti daging sapi, jika tidak benar-benar dihaluskan. Terutama bila ia merupakan newbie untuk makanan padat. Mungkin ia jadi tidak makan sebanyak yang diharapkan.

Karena itu, sebelum menerapkan metode ini Moms perlu berkonsultasi dengan dokter anak untuk  merekomendasikan pilihan makanan yang aman bagi si Kecil. Dan, cara agar si Kecil tidak kekurangan zat besi, seperti tetap mengonsumsi suplemen zat besi selama tahun pertama. Ini sebagai tindakan pencegahan tambahan agar ia tidak kekurangan zat besi.

Baca Juga :5 Makanan Lokal Kaya Nutrisi untuk MPASI