Seks faktor penting dalam perkawinan. Tapi,  perilaku atau sikap suami atau istri bisa menjadi membuat hubungan intim menjadi mati. Dan bila tidak dicari akar permasalahan dan solusinya, bisa mengakibatkan perkawinan bubar, Moms. 

Sebelum terlambat, coba faktot yang menjadi pembunuh keintiman pernikahan.

  • Satu pasangan mengontrol frekuensi seks

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pasanga yang sudah menikah rata-rata berhubungan seks tujuh kali sebulan. Meski demikian, tidak ada formula ajaib dalam hal frekuensi aktivitas hubungan intim yang perlu diikuti pasangan untuk memastikan kehidupan seks yang bahagia. 

Poin penting melakukan hubungan intim adalah Moms dan Dads sama-sama merasa nyaman dalam melakukannya, baik menyangkut frekuesinya maupun waktunya. Ketidaknyamanan dalam hubungan seksual bisa menjadi  pembunuh hubungan intim, karena akan menimbulkan rasa seperti ketidakpuasan dan kemarahan.

  • Pasangan menahan seks

Ini bisa menjadi masalah yang berbahaya, terutama jika seks digunakan sebagai senjata

untuk menghukum satu sama lain. Persoalan  yang belum terselesaikan dari masa lalu dijadikan alasan untuk menahan seks. Tak hanya itu, Moms atau Dads  akhirnya memilih tidur di sofa alih-alih di ranjang. 

  • Pernikahan menjadi tanpa seks 

Seks menjadi sangat jarang dilakukan terjadi atau menghilang sebagai aktivitas dalam perkawinan. Sebuah studi memperkirakan bahwa ada sekitar 15 persen pasangan tidak melakukan hubungan intim selama enam bulan hingga satu tahun terakhir. 

Dalam beberapa kasus, pernikahan tanpa seks ini bisa menjadi indikasi bahwa pernikahan telah mati. Pasangan tetap memutuskan untuk tetap bersama karena alasan  seperti keuangan, anak, gengsi dan sebagainya.

Dalam beberapa pernikahan, putusnya hubungan seksual juga  menjadi indikator masalah yang lebih dalam dalam perkawinan, seperti kurangnya kepercayaan, keintiman, atau memendam kebencian atau kemarahan. Dapat pula terjadi karena satu pihak atau keduanya menderita depresi.

  • Pasangan terlalu sibuk atau terlalu lelah untuk berhubungan seks

Masalah ini sering muncul ketika salah satu atau kedua pasanga memiliki kehidupan keluarga yang sibuk, atau memiliki pekerjaan yang menuntut. Tidak punya waktu untuk berhubungan seks bisa menjadi masalah jika akhirnya juga membuat suami istri kehilangan kedekatan dan keintiman. 

  • Pasangan memiliki sikap yang berbeda tentang pornografi

Melihat tayangan pornografi, baik bagi pria dan wanita, sebenarnya wajar dalam kehidupan seks. Namun, menjadi masalah jika salah satu pasangan menjadi tidak nyaman untuk melihatnya. 

Tayangan pornografi ini juga menjadi masalah jika menimbulkan kecanduan lho, Moms.  Ini bisa menjadi indikator terputusnya hubungan emosional atau ada masalah mendasar antara pasangan. 

  • Tidak menyukai lagi seks dengan pasangannya

Ini bisa saja terjadi pada setkiap pasangan. Namun bukan vonis hubungan intim itu sudah mati. Pasangan perlu mencari cara untuk menemukan gairah seks ini kembali. Komunikasi terbuka perlu dilakukan. 

Misalnya mencoba membicarakan  aktivitas intim yang dirasa menyenangkan dan tidak menyenangkan, atau mencoba beberapa variasi dalam bercinta, jika terlalu mudah ditebak atau diulang-ulang. 

  • Pasangan berselingkuh

Ini adalah pembunuh No.1 hubungan intim dalam perkawinan.  Pasangan yang diselingkuhi menjadi marah, sakit hati, dendam dan menjauh. 

Namun, bila kedua pihak masih bertekad melanjutkan pernikahan, perselingkuhan kadang-kadang dapat berfungsi untuk menghidupkan kembali suatu hubungan. Kesempatan untuk saling memperbaiki diri dan menghargai perkawinan dengan lebih baik.

Baca Juga :Cek dan Hindari Perilaku Clingy dalam Hubungan