Pergi bermain ke rumah teman adalah cara yang menyenangkan bagi si Kecil  untuk mengembangkan persahabatan dan mempelajari keterampilan sosial yang penting. Mengunjungi rumah keluarga lain juga akan mengekspos si Kecil ini ke lingkungan baru.

Namun, ada beberapa hal yang perlu Moms perhatikan agar kunjungan si Kecil ke rumah temannya berjalan lancar dan aman. Pertama-tama, Moms perlu membuka komunikasi dengan orang tua teman si Kecil. Setelah itu, coba Moms tanyakan beberapa hal berikut ini kepada orang tua teman si Kecil: 

Siapa yang akan mengawasi anak-anak yang bermain?

Apakah orang tua atau pengasuh ada di rumah? Apakah ada saudara yang lebih tua, orang dewasa atau kerabat lain akan hadir? 

Jika si Kecil  menginap, ada baiknya Moms  memahami siapa saja yang akan berada di rumah ketika anak  ada di sana, termasuk kerabat atau orang dewasa lainnya. Jika Moms merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut, si Kecil boleh saja bermain sampai puas. Namun di saat waktunya tidur,  Moms bisa menjemput si Kecil untuk pulang ke rumah.

Apakah di rumah teman anak ada kolam renang, trampolin, atau hal lain yang berpotensi bahaya?

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan kolam dikelilingi oleh pagar yang setidaknya setinggi 1,2 meter dengan gerbang yang dapat mengunci sendiri. Cara ini agar si Kecil dan teman-temannya tidak nyelonong masuk tanpa ada pengawasan. 

Jika memang berenang termasuk dalam acara yang diagendakan, coba Moms tanyakan siapa yang akan mengawasi. Pastikan ada orang dewasa yang mengawasi. Bukan hanya kolam renang yang bisa berbahaya jika anak-anak tidak diawasi. Orang tua pun perlu bertanya apakah ada kolam lain atau danau di dekat rumah. Jika memang ada, perlu diketahui juga penjagaan agak anak-anak tidak bisa mengaksesnya.

Bagaimana jika di rumah ada trampolin? Nah, ini juga perlu hati-hati, Moms. Alat ini telah menyebabkan ribuan cidera setiap tahun, terutama pada anak-anak di bawah usia 6. Cidera sering terjadi ketika lebih dari satu orang menggunakan trampolin. Karena cidera sangat umum, AAP merekomendasikan trampolin tidak pernah digunakan di rumah. Jika digunakan, orang dewasa yang mengawasi harus membatasi anak dan teman-temannya itu melompat  satu per satu.

Apakah ada orang yang menderita demam, batuk atau sakit akhir-akhir ini di rumah teman si Kecil?

Demam, flu, batuk adalah penyakit yang mudah menular. Dan, ketika penyakit ini bisa menjadi pertanda untuk infeksi virus COVID. Jadi, tak ada salahnya ditanyakan ya, Moms. 

Bagaimana aturan tentang penggunaan media layar?

Setiap keluarga memiliki aturan berbeda tentang jenis film atau video game yang diizinkan. Jika Moms selama ini hanya mengizinkan si Kecil menonton film dengan rating Parental Guide (PG) atau PG-13, atau bermain video game dengan rating lebih tinggi dari E, beri tahu orang tua di tempat playdate

Hewan peliharaan apa yang ada di rumah?

Jika keluarga memiliki hewan peliharaan, seperti anjing, coba tanyakan apakah anjing ini  ramah terhadap kehadiran orang asing. Beri tahu orang tua teman anak bahwa si Kecil, misalnya gentar atau takut di sekitar binatang. 

Moms, menanyakan beberapa hal di atas terkadang membuat orang tua canggung. Tapi, tetap lakukan Moms. Tidak apa-apa jika percakapan terasa sedikit canggung. Pikirkan begini: Moms tidak akan mengantarkan  anak Moms di daycare atau sekolah, tanpa memeriksanya terlebih dahulu secara menyeluruh. Nah, ini pun berlaku untuk play date.

Orang tua teman si Kecil  bisa jadi akan senang Moms bertanya. Karena ini berarti Moms akan senang hati  memberikan informasi tentang rumah Moms  bila di waktu berikutnya anak-anak berkumpul di rumah Moms.

^IK