Moms punya kesulitan dalam menerapkan kebiasaan makan sehat pada si Kecil? Moms tidak sendiri. Banyak Moms juga memiliki kesulitan yang sama. Mengenalkan anak pada sayur misalnya, susahnya bukan main ya, Moms. 

Tapi, pernahkah Moms mengoreksi diri? Jangan-jangan ini karena kesalahan Moms juga sebagai orang tua. Kok? Iya Moms. Anak memang punya selera dan favorit sendiri untuk makanannya. Tapi, pilihan selera anak ini berhubungan erat pula dengan kebiasaan yang dia lihat dari orang tuanya, Moms. Bagaimana si Kecil bisa menyukai sayuran dan buah, jika ia melihat sendiri Moms dan Dads tidak suka. 

Sebelum terlanjur, coba Moms ajarkan dan wajib praktikkan juga  beberapa kebiasaan sehat soal makan kepada si Kecil. 

Kebiasaan 1: Jadikan makanan berwarna

Bagaimana rasanya jika Moms melihat mie goreng yang hanya diorek dengan telur dibandingkan mie goreng yang dimasak dengan campuran telur, sayur kol putih, sawi hijau dan wortel yang berwarna oranye? Dari pandangan mata, sajian mie terakhir lebih menarik kan ya ….

Makanan dengan sajian yang memiliki warna berbeda-beda itu juga eye catchy bagi si Kecil. Bukan hanya menarik bagi matanya, makanan yang dengan aneka warna itu juga sehat. Misalnya pada mie goreng dengan aneka sayuran itu  telur itu kaya protein, kol mengandung mineral folat dan besi, wortel kaya betakaroten, dan sawi menjadi sumber vitamin A. 

Melalui sajian makanan aneka warna ini, Moms juga bisa mengajak si Kecil untuk memahami nilai gizi dari pelangi makanannnya. 

Itu tidak berarti bahwa setiap makanan harus berwarna-warni. Tetapi, coba Moms usahakan memasukkan berbagai buah dan sayuran dengan warna berbeda-beda ke dalam makanan si Kecil. Banyak kok pilihannya. Dan, coba carilah resep untuk membuatnya menjadi makanan yang tak hanya sedap di mata, tetapi juga sedap di lidah. 

Kebiasaan 2: Jangan melewatkan sarapan

Sarapan itu bukan hanya sumber energi untuk di pagi hari. Dengan mengajak dan membiasakan si Kecil untuk sarapan, berarti Moms telah memberikan si Kecil manfaat berikut ini: 

Namun untuk mendapatkan manfaat sarapan, sebaiknya Moms memberikan sarapan sehat, seperti memberikan sereal atau oatmeal yang tinggi serat. Sarapan seperti ini bahkan membantu mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung. 

Jadi, meski di pagi hari super sibuk, tetap luangkan waktu untuk mengajak si Kecil sarapan bersama ya Moms…

Kebiasaan 3: Lihat label makanan

Yang dilihat bukan desain kemasan ya, Moms, tapi label makanan. Ajak si Kecil untuk mengenali label makanan. Dan, bila ia semakin besar dan sudah mulai mampu membaca,  ajarkan pula ia cara membaca label makanan ini. 

“Memangnya anak akan ngerti?” Moms, anak kecil itu  memiliki kemampuan belajar cepat, lho. Moms bisa menjelaskan soal label ini dengan bahasa yang sederhana. 

Paling tidak untuk si Kecil yang sudah masuk usia sekolah,  Moms sudah mengenalkan seperti apa bentuk label fakta nutrisi dan di mana letaknya. Katakan pada anak hanya memilih makanan yang memiliki label fakta nutrisi, kejelasan pembuat pabrik pembuatnya, dan tanggal kedaluarsa. Boleh juga dijelaskan tentang bahan makanan yang berisiko bagi anak, misalnya kandungan monosodium glutamate (MSG).

Langkah berikutnya, ketika si Kecil mulai beranjak remaja, baru Moms kenalkan tentang membaca label fakta nutrisi dari makanan kemasan. Tidak usah ribet. Yang penting saja, seperti soal jumlah kalori, lemak jenuh, garam (natrium) dan gula. 

Kebiasaan 4: Menikmati makan malam keluarga

Dengan kemacetan di jalan dan jadwal kerja Moms dan Dads yang padat, mungkin, sulit untuk selalu duduk dan menikmati makan malam bersama.  Bila tidak memungkinkan dilakukan tiap hari, ya, tidak apa-apa. Tapi, setidaknya lakukanlah dua atau tiga kali dalam seminggu. 

Menurut penelitian yang dilakukan University of Florida, makan malam bersama  keluarga akan memberikan manfaat berikut ini: 

Kebiasaan 5: Rajin minum air, bukan soda

Jangan hanya mengatakan minuman manis atau minuman bersoda itu tidak sehat. Atau melarangnya minum yang manis. Tapi, coba Moms berikan pengertian sederhana di balik pelarangan. Misalnya, Moms mengatakan bahwa minuman kebanyakan minum manis itu justru membuat dia malah merasa cepat lapar dan tambah haus. Atau katakan pula bahwa banyak gula dapat membuat badannya menggemuk. 

Cara lain, daripada menjelek-jelekkan minuman manis atau soda dan melarang meminumnya, Moms lebih memberikan pengertian sehatnya minum air putih. Seringkali pelarangan malah membangkitkan keinginan untuk mencicipnya. Moms bisa mengajarkan bahwa minum air putih penting bagi kehidupan. 

Misalnya, Moms ambil potongan gambar hewan yang sedang minum air di sungai. Atau, lewat buku cerita yang memperlihatkan gambar hewan dalam cerita kesayangannya sedang minum. “Wah, lihat Bambi (rusa) sedang kehausan. Kira-kira dia minum apa ya? Minum air putih atau sirup ya…” ujar Moms. Lebih seru jika sambil menunjukkan gelas air putih  dan minuman sirup atau soda.

Si kecil biasanya akan menjawab: “air putih!”

“Pinter. Hewan di hutan itu minum air putih. Di sungai tidak ada minum soda atau sirup. Tuh lihat… sehabis minum air, jadi lincah bermain di hutan,” ujar Moms. 

Pepatah ada yang mengatakan: apa yang dilihat anak, akan ditiru dan dilakukan oleh mereka. Iya, si Kecil Moms itu akan melakukan atau mengikuti yang Mom dan Dads sebagai orang tuanya lakukan. Jadi, praktikkan kebiasan makan terbaik agar si Kecil pun mengikutinya