Moms, apakah belakangan si kecil tampak rewel, gampang marah atau crancky? Coba ingat-ingat, makanan apa yang Moms berikan pada si kecil? Perlu Moms ketahui, makanan tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan si kecil tapi juga emosinya, lho. 

Makanan dapat memengaruhi perilaku dan suasana hati seseorang, termasuk anak-anak, Moms. Jangan biarkan si kecil kehilangan keceriaan akibat Moms yang salah memilih makanan. Berikut adalah lima jenis makanan yang mungkin dapat memengaruhi suasana hati anak.1

Susu

Si kecil yang Moms kenal adalah anak yang ceria. Namun, sejak Moms memberikan susu tertentu, si kecil jadi sensitif dan baperan. Itu kemungkinan akibat si kecil tidak toleran terhadap kandungan di dalam susu tersebut, Moms. Jika si kecil  tidak toleran laktosa atau alergi terhadap protein susu, Moms  kemungkinan memang akan melihat perubahan dalam perilaku si kecil.  Banyak anak menjadi mudah tersinggung, rewel, atau agresif. Sementara bayi yang alergi susu, mungkin akan menunjukkan gejala kolik dan diare.

Pewarna Buatan 

Pewarna buatan membuat makanan atau minuman terlihat menarik dan mampu menggugah selera makan si kecil. Namun, makanan yang ditambahkan dengan pewarna buatan, dapat berakibat buruk terhadap kesehatannya, Moms. 

Banyak negara telah melarang penggunaan pewarna buatan karena dapat menimbulkan efek merugikan yang terkait dengan ADHD, kecemasan, hiperaktif, dan sakit kepala pada anak-anak. Karena pewarna buatan ditemukan di banyak makanan manis, orang tua sering menyalahkan gula sebagai penyebab perubahan perilaku anak. Jadi, saat membeli produk makanan, perhatikan labelnya. Jangan hanya melihat kandungan gula tapi juga adakah pewarna makanan di dalamnya. Kalau pun ada, hindari pewarna makanan dengan kode kuning No. 5, merah No. 40, dan biru No. 1. 

Gula 

Cokelat, kue, minuman seperti es krim dan biskuit merupakan makanan favorit anak-anak, termasuk si Kecil Moms.  Gula tidak hanya dapat menyebabkan kerusakan gigi ya, Moms, tapi juga masalah lainnya.Gula berlebihan dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif dan dalam jangka panjang telah terbukti dapat merusak kesehatannya. Pola makan tinggi gula juga dapat menyebabkan depresi, keterlambatan kognitif dan masalah tidur. 

Dalam tinjauan literatur dalam Journal of Alternative Medicine Review, Dr. Parris Kidd melaporkan bahwa konsumsi gula berkontribusi terhadap hiperaktif, agresi dan perilaku destruktif. Lebih lanjut, dia mencatat bahwa anak-anak yang diberi diet kurang dari 6 gram gula halus setiap hari mengalami perbaikan gejala.

Pengawet 

Nah, makanan berpengawet juga sebaiknya dihindari,  Moms.  Ada beberapa pengawet yang dapat menyebabkan masalah perilaku pada anak-anak, di antaranya adalah nitrat, nitrit, dan natrium benzoat. Monosodium glutamat (MSG) juga bisa memengaruhi suasana hati dan perilaku pada si kecil yang sensitif terhadap bahan ini. 

Makanan Alergen 

Makanan allergen adalah makanan yang dapat memicu reaksi alergi pada anak. Selain dapat menimbulkan gejala pada fisik si kecil seperti ruam dan gatal, makanan allergen juga mungkin bisa memicu keabnormalan perilaku akibat makanan tersebut memengaruhi suasana hati anak, Moms. Intoleransi makanan, sering kali terlewatkan dan seorang anak malah didiagnosis menderita ADHD. Temasuk makanan allergen adalah telur, susu dan produk olahannya, udang, kerang, dan sebagainya. 

Jadi, hati-hati dalam memberikan asupan makanan untuk si kecil ya, Moms.

^IK