Menikah bukan sesama berstatus lajang bukan lagi hal yang aib pada masa sekarang ini. Moms bisa jadi menikah dengan duda mati atau duda cerai. Yang sering menjadi problem adalah ketika Dads yang duda ini juga berstatus ayah. Ada anak yang harus Moms akui dan asuh sebagai anak. 

Harus diakui menjadi orang tua tiri tidaklah mudah. Terlebih jika Dads menjadi duda itu karena perceraian, Rasa cemburu tentang fakta bahwa Dads masih harus tetap menjalin hubungan dengan mantan demi pengasuhan anak, atau si eks ini memprovokasi Moms sedemikian rupa sehingga membuat Moms terbakar, antara lain yang menjadi kompor yang menggiring Moms akhirnya melakukan kesalahan sebagai ibu tiri. 

Agar Moms tidak terjebak dalam situasi di atas coba pelajari kesalahan umum yang dilakukan para orangtua tiri terhadap anak tirinya di bawah ini: 

Sarah Epstein, terapis pernikahan dengan spesialisasi disfungsi keluarga, mengatakan menjelek-jelekkan orang tua kandung (dalam hal ini ibu kandung) hanya akan membuat anak tiri hengkang. "Loyalitas anak kemungkinan besar ada pada orang tuanya," katanya. 

Sekali pun anak tiri tidak protes atau marah atas perkataan Moms, tetap saja perbuatan menjelekkan ibu kandungnya itu jangan Moms lakukan.  Karena Sarah menilai hubungan Moms bersama anak tiri ke depan berisiko dibangun di atas ketidaksukaan daripada hal-hal positif seperti minat bersama, rasa hormat, dan keamanan emosional.

Cobalah usahakan tetap netral ketika membicarakan mantan, Moms. Lebih baik jika Mom mengatakan hal-hal baik tentang orang tuanya, Ini  untuk membuat anak merasa aman dan diterima di rumah, Moms. 

Hindarkan lakukan ini. Orang tua tiri bukanlah orang tua biologis dan tidak apa-apa untuk mengakui itu, Moms,. Jangan mencoba untuk bersaing ya, Moms. Sebaliknya, bicaralah langsung kepada anak tentang orang tua mereka, dan dorong hubungan antara anak dan orang tua kandungnya. Cara ini justru dapat menurunkan rasa sungkan anak, sehingga ia merasa  lebih terhubung dengan orang tua tiri. 

Tentu saja Moms ingin anak tiri menyukai Moms. Tapi, kata Christina Steinorth-Powell, psikoterapis dan penulis "Cue Cards for Life: Thoughtful Tips for Better Relationships berhati-hatilah memanjakan atau bersikap serba membolehkan untuk  anak tiri karena berharap ingin disukai. 

Terpenting, Moms bersikap baik dan konsisten dengan aturan di rumah.  Pada waktunya, perasaan positif anak tiri terhadap Moms akan tumbuh, kok.

Agar ikatan terjaln, penting bagi Moms untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan anak tiri. Baru setelah mendapatkan kepercayaannya, Moms bisa  memberikan konsekuensi. 

Harapan ini sangat tidak realistis, Moms. Sadarilah bahwa anak tiri ini mengalami kehilangan besar: kehilangan keluarga yang selama ini ia kenal. Ini membutuhkan waktu untuk melupakannya. Mereka akan mengalami perasaan sedih, marah, dan dendam. Moms akan membantunya sembuh dan belajar menerima Moms, jika Moms mengakui perasaan ini dan membantu mereka mengatasinya. 

Tak perlu mengatakan bahwa Moms akan mencintai anak tiri Moms tanpa syarat sejak pertama bertemu. Sebaliknya, berikan waktu agar hubungan berkembang secara alami.

"Mungkin jadwalkan beberapa kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan bersama, sehingga anak tiri ini dapat terlibat dalam percakapan yang mendalam setiap kali Anda bertemu," katanya.

Pengasuhan ini termasuk tentang cara menangani disiplin anak, aturan selama ini di rumah, juga tentang menghadapi konflik, dan mendekati anak tiri. Pengasuhan ini harus didiskusikan dengan pasangan, dan lebih baik lagi jika bisa berbicara dengan ibu kandungnya. 

Sebagai ibu tiri mungkin Moms tidak menyetujui beberapa pengasuhan sebelumnya. Sampai menyelesaikan masalah tersebut dengan orang tua kandung anak tiri (suami dan mantannya) penting untuk menghadirkan front persatuan di hadapan anak. Ini untuk menghindari menciptakan perpecahan lebih lanjut dalam keluarga, Moms. 

Perlu Moms yang menjadi ibu tiri sadari bahwa pengenalan adanya ibu baru, bisa mengejutkan anak tiri. Bagaimanapun ia lebih terbiasa dengan ibu dan bapak kandungnya. 

Untuk membantu transisi, izinkan Dads memghabiskan waktu hanya bersama anak, tanpa Moms. Pada akhirnya, memang anak harus menerima kehadiran Moms. Tapi, tidak adil untuk mengambil waktu anak dengan orang tua kandungnya,  sepenuhnya. 

Seringkali terjadi pertengkaran antara anak tiri dengan Dads-nya. Daniel Patterson, Coach dan educator untuk masalah orang tua dan anak, menyarankan agar Moms sebagai ibu tiri tetap berdiri di tengah, alias netral.  

Ini bisa rumit karena salah satu pihak mungkin melihat keberpihakan itu sebagai pengkhianatan. Yang terbaik adalah Moms duduk dan mengamati interaksi. Tawarkan kata-kata dukungan yang menggerakkan interaksi menuju rekonsiliasi dan pemecahan masalah, jika hanya diminta.

Baca Juga :Kesalahan Umum Orangtua Baru