Perkembangan otak si Kecil itu butuh nutrisi, Moms. Sejak awal kehamilan, apa pun yang Moms makan memengaruhi perkembangan sumsum tulang belakang dan otak bayi. Nutrisi awal meletakkan dasar sinapsis otak dan koneksi saraf, yang bekerja sama untuk menyampaikan pesan, pikiran, dan ide ke seluruh otak. 

Nutrisi yang sehat akan menunjang perkembangan otak yang sehat. Ini akan membuat si Kecil mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, mengembangkan pengetahuan dan mengasah  keterampilan fisik dan mentalnya. 

Lantas, apa sajakah nutrisi yang penting untuk perkembangan otak si Kecil? 

Perkembangan otak anak yang luar biasa

Otak adalah organ yang luar biasa. Moms mungkin pernah mendengar  istilah “1.000 Hari Pertama anak”. Ya fase dua tahun pertama ini merupakan masa emas pertumbuhan anak. Pada fase ini pun terjadi perkembangan luar biasa pada otak si Kecil.

Otak anak berkembang pesat. Tidak hanya ukurannya menjadi dua kali lipat pada tahun pertama kehidupan dan koneksi saraf-saraf otak pun dibangun dan terjalin. Semuanya ini akan  berdampak pada pembelajaran, sosialisasi, dan regulasi emosional di masa depan bagi si Kecil.

Bila otak batita Moms ini berkembang baik, dia akan menunjukkan, antara lain: 

Makanan otak

Hampir semua nutrisi mendukung kesehatan otak. Namun, penelitian telah mengungkap ada beberapa nutrisi yang penting untuk perkembangan saraf dan fungsi otak, yakni: protein, zat besi, seng, folat, kolin, omega-3 DHA dan EPA, yodium, vitamin A, D, dan beberapa vitamin B.

Zat besi misalny sangat penting di tahun-tahun awal kehidupan si Kecil. Kekurangan zat besi, baik pada tahun-tahun prenatal dan awal kehidupan anak akan berdampak negatif pada perkembangan intelektual, psikologis dan perilaku. Bila berlanjut hingga mendekati usia remaja akhirnya dapat mengganggu kinerja kognitif. Kemampuan berpikir si Kecil bisa jadi lemot.

Nutrisi asam docosahexaenoic (DHA) atau asam lemak omega-3, menurut penelitian yang dimuat di jurnal  Nutrients (2020) juga merupakan nutrisi penting  untuk penglihatan, literasi (belajar membaca) dan perkembangan otak normal. Sedangkan asam eicosapentaenoic (EPA), bersifat neuroprotektif dan membantu mengatur suasana hati dan kesehatan mental. Sementara Kolin membantu proses otak dan menyimpan ingatan. Ini sangat penting bagi Si Kecil untuk menyerap pengetahuan baru.lajari materi baru. 

Potensi kesenjangan nutrisi otak masa balita

Pada masa bayi, baik bayi yang diberi ASI maupun susu formula cenderung mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan untuk perkembangan otak yang optimal. Nah, saat bayi ini mulai makan dan berkegiatan, di sinilah kesenjangan nutrisi berisiko terjadi.

Pada usianya ini si Kecil mulai punya selera sendiri dan pola  makan sedikit banyak berubah. Si Kecil misalnya jadi pemilih makanan, seperti ogah makan sayur dan makanan berprotein, atau ia bisa jadi menderita alergi makanan tertentu, seperti ikan atau makanan laut.  

Begitu masuk usia sekolah, anak Moms bisa jadi memilih makanan yang enak di lidahnya saja. Tidak menghiraukan kandungan nutrisi. Aneka gorengan, keripik  dan minuman yang tinggi lemak, gula dan garam lebih jadi favoritnya. Semua ini menimbulkan kesenjangan nutrisi yang kian lebar yang akhirnya berpengaruh untuk pasokan nutrisi otak. 

Maksimalkan nutrisi untuk otak

Membuat anak mau menyantap makanan bergizi dan kaya nutrisi memang tak jarang butuh perjuangan. Capek jiwa raga terkadang. Tapi harus diperjuangkan Moms, karena memang si Kecil butuh nutrisi seperti tersebut di atas untuk otaknya berkembang dengan baik. Apalagi beberapa nutrisi otak yang memang harus dipasok dari makanan, seperti Omega-3, EPA, zat besi dan kolin.

Jadi, Moms memang perlu kreatif  dalam meningkatkan rasa dan penyajian makanan. Untuk membuat makanan lebih tasty misalnya bisa ditambahkan sejumput bumbu, mentega, atau minyak zaitun. Atau bujuk si Kecil dengan penyajian makanan lebih menarik, seperti memotong makanan menjadi bentuk yang lucu, menusuk keju dengan sayuran atau buah, atau membiarkan si Kecil ‘menghias’  sendiri piringnya sendiri dari kumpulan menu makanan yang telah Moms siapkan.

Buatlah pula variasi makanan dari beragam sumber nutrisi otak ini. Ini beberapa contohnya: 

Moms pun bisa menambahkan makanan yang difortifikasi, seperti sereal yang diperkaya dengan zat besi, seng, kalsium, vitamin D dan vitamin dan mineral lainnya. Pokoknya jangan menyerah dalam menyajikan makanan untuk nutrisi otak ya Moms…

^IK