Belum lama ini beredar viral aksi guru terpaksa memotong dan membersihkan rambut muridnya yang dipenuhi kutu. Awalnya, guru ini heran karena  muridnya ini terus menerus menggaruk kepalanya. Ketika dicek, ternyata benar rambut muridnya menjadi sarang kutu. 

Murid ini memang berasal dari keluarga kurang beruntung. Tapi, soal anak terkena kutu itu tidak terkait strata sosial. Rambut si Kecil yang usia pra sekolah dan sekolah dasar rentan terkena menjadi sarang kutu. Dan, bila teman si Kecil atau di keluarga Moms ada yang terkena kutu, maka kutu ini bisa dengan cepat menular ke yang lainnya. Kenapa demikian? Bahayakah kutu bagi si Kecil?

Ketika si Kecil terkena kutu

Kutu rambut disebut juga sebagai pedikulosis kapitis. Pedikulosis tergolong infeksi parasit yang dapat mengenai rambut maupun kulit yang disebabkan oleh Pediculus humanus var capitis. Sebagai parasite, pediculus ini harus menghisap darah untuk mempertahankan hidup. Ini bukan berarti si Kecil yang kutu-an akan  jadi kekurangan darah. 

Kendati begitu, bila si Kecil dihinggapi kutu, ia akan mengalami rasa gatal di kepala yang luar biasa. Membuatnya terus menerus ingin menggaruk kepala saking gatalnya. Rasa gatal ini  timbul karena liur dan kotoran kutu yang masuk ke dalam kulit saat menghisap darah. 

Akibat garukan yang terus menerus dan biasanya intensitasnya makin keras itu akhirnya bisa menimbulkan luka lecet pada kulit kepala si Kecil. Nah, luka  ini mudah menjadi infeksi karena masuknya kuman ke dalam kulit. Bila infeksi akan disertai nanah dan keropeng berwarna kehijauan. Bila infeksinya berat, rambut si Kecil akan bergumpal karena banyaknya nanah dan keropeng dan dapat tercium  bau busuk.

Gatal di kepala juga mengganggu konsentrasi dan mood anak. Seringkali pula gatal ini kian terasa di saat malam hari. Akibatnya fokus anak untuk belajar terganggu, begitu pun istirahat malamnya. 

Jujur saja ya Moms, dengan adanya telur yang menempel di rambut si Kecil bisa mengganggu kepercayaan dirinya. Apalagi sampai terlihat kutu berjalan di kepala atau bajunya. Bisa dijauhi teman-temannya. Karena bisa jadi jijik, atau takut ketularan. 

Cara basmi kutu

Pengobatan ini bertujuan untuk membunuh kutu dan telur. Jaman dulu mungkin ada orang tua yang menyemprot kepala anaknya dengan semprotan pembasmi serangga. Jangan dilakukan ya Moms. Ini pestisida yang bisa berbahaya bagi si Kecil. 

Obat kutu yang tersedia terdiri atas losion yang mengandung permetrin 1%, malathion 0,5%, gameksan 1% atau benzyl  benzoate 25%. Berikut cara pemakaiannya: 

Mengingat penggunaan obat pembasmi kutu bisa jadi menimbulkan efek samping, seperti iritasi, gatal atau bengkak, sebaiknya Moms konsultasikan dulu dokter untuk penggunaannya. Terlebih bila si Kecil menderita alergi tertentu

Cegah sebelum berkembang biak

Moms bila si Kecil terlihat menggaruk-garuk kepalanya, coba cek helai demi helai rambut. Cek keberadaan kutu atau telurnya. Segera basmi jika ada.

Kutu rambut pun mudah menular, misalnya melalui sisir, aksesoris rambut (bando, jepit rambut), pakaian, topi, seprai atau handuk. Jadi, bila ada si Kecil atau ada anggota lain terindikasi terkena kutu, lakukan pencucian berkala untuk barang-barang tersebut. Gunakan air panas saat mencuci. Kutu akan mati pada suhu panas.   

Selain itu, biasakan si kecil untuk tidak saling tukar menggunakan sisir, topi atau handuk. Jadikan ini barang pribadi masing-masing. Dan, pastikan si Kecil mencuci rambut atau keramas hingga bersih. Cek ya Moms kebersihan rambut setelah keramas. Kutu itu mudah hinggap pada rambut yang kotor dan lembap.

^IK