Berani main kotor itu baik. Moms tentu familiar dengan ungkapan ini. Membebaskan anak bermain di luar rumah dan berkotor-kotoran saat bereksplorasi, memang baik untuk merangsang motorik anak. Namun, pada anak usia dini, Moms tetap perlu mengawasi, terutama untuk masalah kesehatannya. Tak jarang si Kecil memasukkan apa saja ke mulutnya, berjalan tanpa alas kaki, hingga bermain tanah dengan kuku-kuku panjang. Inilah yang meningkatkan risiko si Kecil terinfeksi cacing.

Ada banyak jenis cacing di dalam usus, namun yang paling umum adalah cacing kremi. Cacing ini menyebabkan anus anak  gatal, dan menjadi lebih gatal pada malam hari. Gatal pada anus-yang ditandai dengan sering menggaruk, adalah gejala yang paling umum anak cacingan. Gejala lainnya adalah sakit perut dan kehilangan nafsu makan, sehingga berat badan juga menurun.

Jika si Kecil terinfeksi jenis cacing tertentu, Moms dapat melihatnya saat ia buang air besar. Cacing tersebut akan terlihat seperti benang putih pendek dengan bentuk seperti staples dan berukuran 2 – 13 mm.

Infeksi cacing yang berulang sangat umum terjadi. Namun, Moms dapat melakukan tindakan pencegahan agar infeksi tidak berulang dan mencegah cacing menyebar ke orang lain. Simak tip berikut ini ya, Moms:  

Pastikan anak tidak menggaruk anusnya secara langsung

Kontak langsung dengan tempat berkembangnya cacing tentu bukan ide yang bagus ya, Moms. Hal ini dapat meningkatkan risiko tersebarnya telur cacing melalui tangan si Kecil, terutama jika ia tidak mencucinya. Bila tidak sanggup menahan rasa gatalnya, Si Kecil dapat menggunakan kain.

Kuku bersih dan pendek

Kuku yang panjang rentan menjadi tempat bersemayamnya telur-telur cacing saat si Kecil bermain, terutama bermain di alam terbuka. Maka, penting bagi Moms untuk rutin membersihkan dan memotong kuku si Kecil.

Cuci tangan dengan benar

Mencuci tangan adalah kunci pencegahan hampir segala penyakit yang disebabkan virus, bakteri, hingga cacing. Pastikan si Kecil mencuci tangannya dengan sabun hingga bersih, terutama setelah bermain. Selain itu, sebelum dan sesudah makan, juga sebelum dan sesudah menyelesaikan urusan di kamar mandi.

Cuci tempat tidur, handuk, dan mainan dengan air panas

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran telur cacing, Moms. Air panas dapat membunuh telur cacing. Beberapa mainan anak mungkin terbuat dari plastik sehingga tidak memungkinkan untuk dicuci dengan air panas, namun Moms dapat membersihkannya dengan menyemprotkan cairan pembersih.

Bersihkan lantai dan permukaan di rumah

Bersihkan lantai dan permukaan yang sering disentuh si Kecil, seperti pegangan pintu, untuk membersihkan kemungkinan adanya telur cacing.

Cegah anak makan makanan yang jatuh di lantai

Tak jarang si Kecil memakan kembali makanan yang terjatuh dari tangannya ke lantai karena ketidakpahaman akan mana yang bersih dan tidak. Maka, Moms-lah yang memastikan si Kecil tidak memakan makanan yang sudah jatuh ke lantai.

Pakai alas kaki saat bermain di luar

Memakai sendal atau sepatu dapat mengurangi risiko masuknya cacing melalui kaki. 

Biasanya, cacingan dapat dihilangkan dengan meminum obat pembunuh cacing. Obat ini bisa Moms dapatkan secara bebas di apotek, atau Moms bisa meminta bantuan apoteker untuk memilih obat yang cocok untuk usia si Kecil. Jangan lupa ikuti instruksi pada petunjuk obat dengan seksama ya, Moms.

Moms dapat menjadwalkan konsumsi obat cacing secara rutin, setidaknya enam bulan sekali. Berikan juga obat cacing pada anggota keluarga lain, walau mereka tidak menunjukkan gejala apa pun. Sebab, orang dewasa juga berkemungkinan terinfeksi cacing. Direkomendasikan pula untuk memandikan si kecil pada malam mereka minum obat, dan mandikan lagi keesokan paginya untuk mengeluarkan telur yang diproduksi cacing pada malam hari.