Film bukan hanya sarana penting untuk menghibur anak-anak. Dengan menonton si Kecil bisa mendapatkan beberapa manfaat penting, Moms. Dengan menonton anak bisa belajar secara visual, terlebih untuk anak-anak dari generasi Z dan Alpha. Generasi ini dinilai lebih tertarik terhadap sesuatu hal yang bergaya audio-visual. Dua hal yang disuguhkan oleh film. 

Melalui film pun si Kecil bisa terdorong untuk membentuk cita-cita bagi dirinya di masa depan. Entah menjadi scientis, dokter, pengacara dan sebagainya. Narasi dan cerita film dengan makna yang bagus juga bisa menjadi pelajaran moral tidak langsung yang bisa ditangkap anak. Sehingga, anak belajar moral tertentu tanpa merasa digurui. 

Meski film banyak manfaat bagi si Kecil, Moms pun perlu berhati-hati memberikan suguhan layar lebar kepada si Kecil. Anak-anak biasanya cenderung percaya semua yang ditampilkan dalam film. Film dengan animasi, musikal, atau fantasi mungkin cocok untuk balita. Tapi, film dengan pesan sosial atau yang menggambarkan persahabatan, keberanian, hobi mungkin menarik bagi anak yang lebih besar. 

Untuk lengkapnya, berikut beberapa hal yang perlu Moms perhatikan sebelum memutarkan film kepada anak-anak, khususnya kepada balita Moms: 

Konten bagus untuk film anak-anak

Saat memilih film terbaik untuk balita untuk ditonton di rumah atau di teater, orang tua harus mencari konten bagus yang memiliki unsur ini:

Imajinasi

Film harus memiliki sudut imajinatif untuk memperluas sudut pandang dan pemahaman si Kecil.

Kreativitas

Film harus dapat menumbuhkan kreativitas pada anak dan memotivasi mereka untuk menciptakan hal-hal baru. Mainan berdasarkan karakter film adalah cara yang baik untuk melakukan ini.

Pandangan Positif

Film harus mendorong si Kecil untuk mengembangkan perspektif positif sejak usia dini.

Membangun opini yang kuat

Film harus membantu si Kecil membangun opini yang kuat tentang masalah sehari-hari di sekitar dirinya atau mendidiknya tentang hal-hal tertentu.

Pelajaran hidup

Film ini menyampaikan pesan sosial atau pribadi untuk membantu si Kecil membedakan antara yang benar dan yang salah. Syukur-syukur dapat mempengaruhi perilaku sosial anak ke arah lebih baik.

Konten yang harus dihindari dalam film anak-anak

Sebelum memutuskan mengajak si Kecil menonton film di bioskop atau memutarkan film ini melalui CD/DVD player atau channel berbayar, Moms wajih menghindarkan konten di bawah ini:

Adegan kekerasan

Visual kekerasan dapat memiliki efek buruk pada pemikiran dan karakter si Kecil dalam jangka panjang.

Adegan yang mengganggu

Adegan atau musik tertentu, misalnya yang digunakan dalam film bergenre horor atau teror, dapat mengganggu si Kecil.  Karena, itu  dapat menakuti balita Moms dan menimbulkan ketakutan atau fobia yang tidak realistis bagi dirinya.

Adegan pornografi

Konten apa pun yang terkait dengan seks, ketelanjangan, pelecehan seksual dalam bentuk apa pun harus benar-benar dihindari.

Bahasa kotor

Bahasa yang digunakan dalam film memiliki dampak besar pada anak-anak. Si Kecil  cenderung meniru hal yang sama dan berbicara di keluarga atau publik. Jadi perhatian khusus perlu diberikan agar si Kecil tidak mengambil bahasa kasar dari film. Malu juga kan ya jadinya  kalau  si Kecil meneriakkan kata kotor ini.

Adegan zat adiktif

Penggunaan zat adiktif seperti merokok, obat-obatan terlarang dan alkohol juga harus dihindari dalam hal konten film bagi si Kecil.  Dengan melihatnya, mungkin menimbulkan ketertarikan bagi anak-anak dan  menirunya.

Film layar lebar itu sebelum ditayangkan sudah melalui Lembaga Sensor Film. Lembaga ini berhati-hati untuk menilai setiap film. Jadi, Moms pilihlah film yang dinilai ramah bagi anak-anak. Ini diberikan tanda rating “Semua Umur (SU) atau General (G)”. Film dengan  rating ini ceritanya juga lebih mengedepankan keluarga.

Lebih aman lagi jika sebelum mengajak si Kecil menonton fim itu Moms menonton filmnya terlebih dulu, atau setidaknya preview film-nya. Simak juga ulasan tentang fim tersebut.  Dan, saat menonton film, sebaiknya Moms atau Dads selalu mendampingi si Kecil.

^IK