Dengan alasan kepraktisan banyak orangtua yang lebih suka memakaikan pospak (popok sekali pakai) kepada buah hatinya. Jadi, tak salah bila banyak bayi yang tidak mengalami kegiatan mengompol. Padahal mengompol dapat dijadikan sebagai sarana belajar diri yang kelak bermanfaat untuk tumbuh kembang si bayi. Berikut beberapa manfaat yang dapat diperoleh dibalik kebiasaan mengompol:

1. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Ketika bayi mengompol, orang di sekitarnya akan menggantikan popok yang basah dengan yang kering. Ini akan menimbulkan kembali rasa nyaman dalam dirinya yang berdampak pada tumbuhnya rasa percaya dalam dirinya bahwa dirinya disayang dan diterima oleh lingkungannya. Anak yang tumbuh dengan rasa percaya diri ini, kelak akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.

2. Melatih Kepekaan

Kegiatan mengompol dapat mengembangkan pemahaman bayi terhadap sesuatu. Mengompol dapat meningkatkan kemampuan sensorik bayi, yaitu kemampuan bayi menggunakan indera yang ada pada tubuhnya. Masukan dari indera tubuh saat bayi mengompol mengajarkan kepada si bayi untuk menafsirkan pengalaman yang dialaminya itu. Bayi belajar tentang konsep basah, hangat dan tidak nyaman. Semua itu mengasah kepekaan bayi.

3. Kecerdasan Emosi

Kegiatan mengompol juga meningkatkan kecerdasan emosi si bayi dengan adanya interaksi antara bayi dan lingkungan sekitarnya. Saat bayi mengompol, si bayi memahami bahwa mengompol itu tidak mengenakkan karena popok yang dikenakan harus diganti. Yang harus diperhatikan, ketika bayi mengompol hendaknya diberikan respon yang positif, berupa tindakan menggantikan popok yang basah dengan yang kering. Dengan demikian bayi memahami bahwa dirinya diterima oleh lingkungan terdekatnya.