Infeksi telinga dapat terbagi atas infeksi telinga bagian luar (otitis eksterna) dan infeksi telinga tengah (otitis media). Infeksi telinga tengah merupakan penyebab utama sakit telinga pada bayi. Umumnya terjadi pada bayi berusia antara 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Karena, pada periode tersebut frekuensi terserang selesma dan flu cukup tinggi. Bila tidak ditangani dengan baik, otitis media dapat menyebabkan hilangnya pendengaran secara permanen.

Mengapa angka kejadiannya cukup tinggi pada bayi dibandingkan dewasa?

Karena anatomi tuba eustachiusnya (saluran yang menghubungkan antara hidung dengan telinga bagian tengah) masih pendek dan lebih mendatar (horizontal) sehingga pathogen dari hidung dan mulut lebih mudah masuk ke telinga tengah tersebut. Masuknya pathogen ini menyebabkan terjadinya peradangan pada jaringan yang melapisi saluran tersebut, sehingga dindingnya membengkak dan sel-selnya memproduksi cairan. Bahkan kadang-kadang sampai terjadi pembentukan nanah.

Berhubung cairan ini tidak mempunyai jalan keluar, maka akan menumpuk dan menekan gendang telinga sehingga menimbulkan rasa sakit. Terkadang gendang telinga akan pecah dan cairan itupun akan keluar. Inilah yang kerap disebut sebagai congek. Infeksi telinga tengah dapat merupakan akibat dari infeksi saluran nafas seperti selesma atau flu yang berkepanjangan. Penyebab utamanya adalah infeksi virus, walaupun juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.

Ada sejumlah pendapat yang salah perihal infeksi telinga tengah pada bayi ini. Seperti, cara minum botol susu yang salah yakni sambil tiduran dengan posisi kepala datar. Atau, kemasukan air saat mandi dan gumoh. Kondisi tersebut tidak berperan dalam terjadinya infeksi telinga tengah, selain itu tuba eustachius mampu mengeluarkan cairan dari telinga bagian tengah.