Anak mengalami diare atau sering buang angin dan kembung setelah minum susu? Bisa jadi anak Moms memiliki intoleransi laktosa. Tidak perlu khawatir Moms, sebenarnya ini adalah salah satu kondisi medis yang  umum terjadi pada anak.  Bahkan, sebuah penelitian menyebutkan, intoleransi laktosa di negara Asia, termasuk Indonesia memiliki prevalensi yang tinggi, berkisar antara 15-100%-tergantung pada tingkat populasi yang diteliti.

Untuk lebih jelasnya, intoleransi laktosa adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak dapat mencerna laktosa, gula yang terdapat dalam produk susu sapi, karena kurangnya enzim laktase di usus kecil.  Peran enzim laktase sendiri adalah mengubah gula susu menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa,  untuk kemudian diserap tubuh melalui lapisan usus.  Jika jumlah enzim  ini kurang, maka laktosa yang masuk ke dalam tubuh, akan langsung bergerak ke usus besar, tidak melalui proses cerna di usus kecil.  

Tanda-tanda dan gejala intoleransi laktosa biasanya berlangsung 30 menit sampai 2 jam setelah makan atau minum produk yang mengandung laktosa. Tanda-tanda dan gejala yang umum terjadi  adalah sebagai berikut:

Lantas, bagaimana cara mengatasi intoleransi laktosa? Haruskah menghindari semua produk susu? Penasaran dengan jawabannya? Simak penjelasan lengkap dari dr. Frieda Handayani, SpA (K) tentang intoleransi laktosa pada anak di channel Youtube Moms Indonesia.