Tiap manusia membutuhkan cinta, tak terkecuali hubungan anak dan orangtua. Menurut David Richo, seorang psikoterapis dan penulis, dalam bukunya, “How To Be An Adult in Relationship”, ada rumus lima “A” yang dapat membantu berkembangnya sebuah hubungan menjadi hubungan yang sehat. Lima A tersebut adalah: Attention (perhatian), Acceptance (penerimaan), Appreciation (apresiasi), Affection (afeksi), dan Allowing (mengizinkan). 

Attention (perhatian)

Moms, attention atau perhatian berbeda dengan pengawasan. Walau orangtua selalu fokus dalam mengawasi perilaku buah hati, namun itu belum dapat disebut perhatian. Perhatian dalam hal ini berbentuk kebutuhan akan seseorang yang benar-benar mendengarkan perasaan dan kebutuhan terdalam. Seseorang yang dapat memvalidasi upaya, memahami niat, kebutuhan, dan ketakutan. Jangan sampai Si Kecil merasa diabaikan, tidak valid, atau tidak terlihat ya, Moms.

Acceptance (penerimaan)

Acceptance atau penerimaan berkaitan dengan rasa aman. Ketika si Kecil merasa ‘diterima’ ia akan merasa aman untuk membuka dirinya kepada keluarga. Penerimaan akan menumbuhkan rasa percaya, dari kepercayaan pula ia dapat menjadi lebih terbuka. Agar dapat ‘menerima’ anak seutuhnya, orangtua sebaiknya tidak memaksakan kehendak dan mulai membebaskan impian dan kemampuannya. 

Anak yang tumbuh tanpa penerimaan dari keluarga, akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri, sehingga perlu diingat bahwa penerimaan ini harus murni tanpa adanya syarat tertentu. 

Appreciation (apresiasi)

Apresiasi merupakan hal yang esensial agar seseorang merasa dicintai dan diterima. Hubungan adalah sesuatu mengenai memberi dan menerima, maka apresiasi punya peran penting dalam memelihara hubungan tersebut. Apresiasi merupakan bentuk pengakuan atas usaha seseorang, sesederhana mengucapkan terima kasih dapat membuat si anak merasa penting dan apa yang dilakukannya benar. Misalnya kalimat sederhana seperti, “Terima kasih ya, nak, sudah membereskan mainan setelah main. Mama sangat terbantu.” Apresiasi lebih lanjut dapat berupa hadiah atau rewards, namun esensinya jangan sampai hilang.

Affection (afeksi)

Manusia membutuhkan afeksi secara emosional, spiritual, dan fisik. Afeksi atau cara dicintai yang diterima anak sejak awal kehidupan merupakan cara dicintai yang ingin diterimanya sepanjang hidupnya. Maka itu, Moms, afeksi ini penting karena memengaruhi love language atau bahasa cinta mereka hingga dewasa nanti. 

Allowing (mengizinkan)

Allowing berarti membebaskan anak untuk menjadi diri mereka sendiri. Allowing mirip dengan acceptance dimana seseorang tak mencoba untuk mengubah perasaan dan tindakan orang lain. Allowing adalah esensi dari unconditional love. 

Pembolehan atau pembebasan ini bukan serta merta sebebas-bebasnya ya, Moms, terutama bagi anak yang masih dalam tahap belajar. Membebaskan artinya memberikan kepercayaan dan membiarkannya untuk bertanggung jawab. Anak yang terlalu banyak dikekang akan membentuk pribadi yang mudah cemas, tidak mandiri, dan tidak percaya diri. Kuncinya ada pada kontrol yang wajar. 

Tentunya kelima kunci hubungan ini sebelum diterapkan pada anak, terlebih dahulu dimaknai oleh orang tua. Mental yang sehat akan membentuk pendidikan anak yang sehat pula.