Memasak adalah salah satu jenis life skill yang penting diajarkan kepada si Kecil di rumah, Moms. Baik anak perempuan maupun laki-laki perlu dibekali keterampilan mengolah makanan agar kelak tidak menemui kesulitan bila sudah tiba waktunya untuk hidup mandiri. 

Menurut Chef Haryo Prabogiri Pramoe seperti dilansir situs Kompas, pelajaran memasak sudah bisa dimulai sejak si Kecil berusia 3 tahun. Dengan mengenal aneka bahan pangan dan cara mengolahnya sejak usia dini, anak akan lebih mudah diajak menerapkan pola makan sehat sehingga tidak tergantung pada makanan cepat saji.

Mengajari si Kecil memasak juga berguna untuk mengasah kemandirian, kreativitas, dan rasa percaya diri anak. Bukan itu saja, kegiatan memasak bersama-sama juga bisa menjadi momen bonding yang menyenangkan dan ampuh mendekatkan hubungan antara orang tua dan anak. 

Agar pelajaran memasak berjalan lancar, Moms dan Dads perlu memberikan bimbingan sesuai dengan kemampuan dan tingkat pemahaman anak. Berikut contoh pelajaran memasak yang bisa diberikan sesuai tahapan usia si Kecil:

Usia < 3 Tahun

Sebelum memulai petualangan memasak bersama si Kecil, terlebih dahulu Moms perlu memastikan ruangan dapur aman untuk dimasuki anak-anak. Letakkan wajan, minyak dan air panas, serta benda tajam seperti pisau, gunting, dan tusukan sate jauh dari jangkauan si Kecil. Keringkan pula lantai dapur untuk menghindari risiko terpeleset.

Pada usia 3 tahun, anak bisa diajak membantu mencuci sayur dan buah-buahan, menuangkan tepung atau gula ke dalam adonan kue, ataupun menghias kue dan cupcake. Jika Moms tidak ingin dapur berantakan, letakkan nampan atau kertas koran pada tempat yang menjadi ‘area kerja’ anak. Tapi ingat ya Moms, jangan sampai obsesi pada kebersihan malah membuat kegiatan memasak jadi tidak menyenangkan bagi si Kecil. 

Usia 3-5 Tahun

Seiring pertambahan usia, kemampuan si Kecil juga bertambah, mulai dari kemampuan berpikir dengan logika sampai kemampuan mengikuti instruksi. Itu semua amat membantu mengembangkan keterampilannya dalam memasak, Moms. 

Pada rentang usia ini anak sudah mulai bisa belajar menakar bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat kue dengan menggunakan sendok takar, mencetak adonan kue dengan menggunakan cetakan plastik aneka bentuk, atau membantu mengoles mentega atau kuning telur pada permukaan kue. 

Usia 5-8 tahun

Pada rentang usia ini, anak bisa diajari melakukan tugas yang lebih sulit seperti mencuci beras, mengocok telur, mengupas telur rebus (pastikan telurnya sudah dingin ya, Moms), dan membuat jeli sendiri dengan cara mencampur bahan-bahan yang diperlukan lalu memasaknya di kompor. Tentunya semua itu dilakukan si Kecil di bawah pengawasan dan bantuan orang dewasa. 

Si Kecil yang sudah cukup sering bereksperimen di dapur juga bisa mulai belajar melakukan keterampilan yang lebih menantang seperti memotong bahan makanan yang lunak seperti telur rebus, jamur, dan kue, dengan menggunakan pisau plastik. Ajari anak memotong secara pelan-pelan dan jangan lupa mengajari anak memposisikan jari tangan kirinya menekuk seperti bentuk ‘cakar’ untuk menghindari risiko jarinya teriris. 

Usia 8-12 tahun

Saat ini anak sudah lancar membaca sehingga bisa menjadi asisten Moms untuk membacakan atau pun mengoreksi langkah-langkah memasak agar sesuai dengan instruksi pada resep. Sekarang, si Kecil juga sudah bisa diajak ikut merencanakan menu untuk keluarga, mengocok telur atau adonan kue dengan menggunakan balloon whisk atau mixer tangan, serta belajar memarut keju. 

Tergantung keterampilannya di dapur, anak usia 7-10 tahun juga sudah bisa memasak telur dadar, telur mata sapi, dan telur orak-arik sendiri. Moms juga bisa memberikan ‘tantangan’ pada si Kecil untuk membuat kue sendiri dengan menggunakan tepung premix atau resep kue yang sederhana. Meski anak sudah mulai terampil di dapur, pengawasan dan bantuan dari orang dewasa tetap diperlukan ya Moms, terutama saat mengoperasikan kompor dan oven. 

> 12 tahun

Jika anak sudah menguasai keterampilan memasak dari tahapan sebelumnya, Moms bisa mengajaknya melakukan kegiatan memasak yang lebih sulit lagi. Anak berusia di atas 12 tahun sudah bisa belajar mengikuti resep yang lebih kompleks seperti garlic bread keju, omelet, nasi goreng, martabak mie, dan pasta sederhana, atau bahkan melakukan improvisasi resep sendiri. 

Seiring waktu, keterampilan memasak anak akan kian berkembang apabila sering diasah. Yang penting, ingatkan si Kecil untuk menjaga kebersihan tangan dan menerapkan standar keamanan saat melakukan kegiatan di dapur ya, Moms. 

Selamat bersenang-senang di dapur bersama si Kecil! 

^IK