Moms mungkin selama ini hanya mengenal istilah anak kebutuhan khusus itu adalah anak-anak dengan spektrum autism. Padahal, ternyata anak kebutuhan khusus itu jauh lebih luas dari itu. 

Yuk, kita mengenal tentang anak kebutuhan khusus (ABK). Sehingga bisa membantu penanganan yang lebih baik bagi si Kecil, keponakan atau anak dari kerabat atau teman Moms yang termasuk (ABK) ini.

Bukan hanya yang memiliki keterbatasan

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam buku “Panduan Penanganan

Anak Berkebutuhan Khusus Bagi Pendamping (Orang Tua, Keluarga, Dan Masyarakat)” menyebutkan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.

Ini berarti bukan si Kecil yang lahir dengan kerterbatasan (disabilitas) tertentu yang membuatnya disebut ABK. Bila si Kecil tergolong anak yang terlalu jenius atau memiliki kepintaran yang jauh melampaui rata-rata juga disebut anak berkebutuhan khusus. Mungkin Moms pernah mendengar istilah gifted child atau anak indigo. Nah, mereka ini pun masuk ABK berkat keistimewaannya dalam hal-hal tertentu.

Jenis anak berkebutuhan khusus

Agar Moms lebih memahami tentang ragam ABK, berikut beberapa jenis anak dengan kebutuhan khusus yang perlu Moms ketahui: 

Disebut ini jika  anak memiliki inteligensia yang signifikan berada di bawah rata-rata anak seusianya dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan.

Bila anak Moms memiliki masalah atau hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial, serta berperilaku menyimpang, ia akan disebut sebagai disabilitas sosial, dan termasuk dalam golongan ABK.

Ini merupakan anak yang mengalami gangguan perkembangan, yang ditandai dengan sekumpulan masalah berupa ganggguan pengendalian diri, masalah pemusatan atensi atau perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas, yang menyebabkan kesulitan berperilaku, berfikir, dan mengendalikan emosi.

Dengan ASD itu seorang anak mengalami gangguan dalam tiga area dengan tingkatan berbeda-beda, yaitu kemampuan komunikasi dan interaksi sosial, serta pola-pola perilaku yang repetitif dan stereotip.

Bila si Kecil memiliki potensi intelektual sedikit di bawah rata-rata, tetapi belum termasuk gangguan mental, maka dia dikatakan sebagai slow learner. Pengaruhnya si Kecil jadi membutuhkan waktu lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik.

Disebut ini jika si Kecil yang mengalami penyimpangan dalam bidang perkembangan bahasa wicara, suara, irama, dan kelancaran dari usia rata-ratanya. Gangguan kemampuan komunikasi ini  dapat disebabkan oleh faktor fisik, psikologis dan lingkungan, baik reseptif maupun ekspresif.

Ternyata bila anak Moms memiliki skor inteligensi yang tinggi (gifted) atau yang unggul dalam bidang-bidang khusus (talented) seperti musik, seni, olah raga, dan kepemimpinan di atas rata-rata anak anak lainnya, mereka pun masuk ABK.

Moms bila si Kecil termasuk dalam ABK, jangan bersedih. Anak yang memiliki kebutuhan khusus bukan berarti tidak memiliki keistimewaan. Dia pun bisa mampu tumbuh dan berkembang sesuai minat dan bakatnya. Moms sudah pernah membaca soal para penemu yang tergolong ABK kan? Nah, si Kecil dengan kebutuhan khususnya juga bisa meraih prestasi dan kesuksesan. Percayalah…

^IK