Menurut syariat, anak-anak yang belum akil baligh belum diwajibkan untuk berpuasa. Karena salah satu syarat wajib puasa adalah mencapai usia baligh. Pada anak perempuan, masa akil baligh ditandai dengan adanya menstruasi. Sementara pada anak laki-laki ditandai dengan sudah mengalami mimpi basah. Ini diperkirakan pada usia 12 tahun. 

Tetapi, orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik dan membiasakan anak-anaknya untuk berpuasa sejak kecil. Gunanya agar mereka siap secara lahir dan batin ketika kewajiban tersebut dibebankan kepada mereka (mukallaf).

Moms pun perlu membantu si Kecil untuk mengerti kewajiban dirinya sebagai umat Islam dalam menjalankan puasa. Berikut beberapa tanya jawab untuk membantu si Kecil memahami makna puasa: 

Puasa itu apa, sih, Ma?

”Puasa itu berarti kita tidak boleh makan dan tidak minum, mulai dari waktu terbit fajar (azan shubuh) hingga waktu magrib.”

Mengapa kita harus berpuasa? Kan bisa bikin lapar dan haus…

Untuk si Kecil sudah usia sekolah, Moms bisa mengatakan: “Puasa merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam untuk menunjukkan ketakwaaan kepada Allah SWT.”

Untuk si Kecil yang belum usia sekolah, Moms mungkin bisa menjawab dengan cerita, seperti ini:  “Adek pernah lihat pengemis? Pengemis kalau lapar belum tentu langsung bisa makan, seperti adek. Soalnya nggak selalu punya uang buat makan. Hampir setiap hari mereka menahan haus dan lapar. Nah, berpuasa mengajarkan kita untuk ikut merasakan nggak enaknya menahan lapar dan haus, agar kita bisa bersyukur atas apa yang sudah kita punya. Nggak cuma bersyukur punya mainan banyak, tapi juga bisa merasakan kalau ada makan dan minum setiap hari itu juga rezeki. Kalau udah tahu rasanya, kita pasti lebih mudah berbagi kalau melihat ada yang kelaparan.”

Kalau tidak puasa, boleh gak?

“Kalau tidak puasa berarti kita tidak menjalankan apa yang disuruh oleh Allah. Coba kalau Adek disuruh mandi sama Mama, tapi nggak mau mandi. Mama pasti sedih. Allah juga sedih kalau Mama nggak puasa. Padahal Allah sudah memberikan kita hidup dan rezeki.”

Jadi adek harus puasa?

“Nanti kalo adek sudah akil baligh, hukum berpuasa menjadi wajib dijalankan selama 30 hari di bulan puasa. Saat ini belum. Tapi, dari sekarang adek perlu belajar puasa. Kalau dari sekarang nggak belajar puasa, nantinya adek merasakan puasa itu berat.”

Kalo puasa itu katanya tidak boleh marah. Memangnya kenapa? Batal ya Ma?

“Puasa itu menahan nafsu. Bukan cuma menahan nafsu untuk makan dan minum. Juga menahan nafsu untuk melakukan hal-hal buruk, seperti marah-marah.”

“Kalau marah itu puasanya tidak batal, tapi pahala puasa yang berkurang. Kenapa? Karena kalau marah, inget gak, adek pasti maunya ingin teriak-teriak, atau ngamuk. Nah, dengan puasa itu Allah mengajarkan kita tidak berbuat buruk saat puasa, seperti marah-marah. Jadi, kalau adek rasanya mau marah, ingat ya… pahalanya jadi berkurang. Sayang, kan sudah susah payah menahan lapar dan haus harus berkurang pahala karena marah.”

Katanya setan diikat selama bulan puasa. Tapi aku tetap suka kesal, apalagi kalau lapar? 

Moms bisa menjawab, “Syaitan itu bentuknya ada dua, dari golongan jin dan manusia. Saat bulan Ramadan, Allah mengikat para jin agar kita bisa beribadah secara maksimal. Lalu kenapa kita masih suka emosi dan malas? Karena kita berperang sama nafsu yang datang dari diri sendiri. Lebih berat tentunya. Inilah kenapa Allah memberikan pahala yang berlipat di bulan Ramadan. Bulan puasa ini juga disebut bulan penuh ampunan, karena kita berusaha memerangi keburukan diri dengan menahan segala hawa nafsu.”

“Jika sudah selesai 30 hari berpuasa, mudah-mudahan di bulan-bulan berikutnya kita bisa lebih kuat berperang segala godaan dengan setan, seperti ajakan untuk mudah marah dan kesal, serta rasa malas, misalnya malas bangun pagi, mandi, shalat, atau belajar.”

Selain memberikan pengertian mengenai makna kewajiban puasa, Moms dan Dads juga harus menjadi telada bagi si Kecil untuk berpuasa. Si Kecil tentunya akan senang hati mengikuti kewajiban puasa ini jika orang tua pun berpuasa dengan baik. 

^IK