Hilangnya nafsu makan sementara pada balita,  adalah hal yang umum, namun perlu segera ditangani jika terjadi penurunan berat badan atau ditemukan penyakit lain. Si Kecil pada usia balita cenderung memiliki nafsu makan yang tidak menentu akibat berada pada fase growth spurts atau lonjakan pertumbuhan dan perkembangan psikologinya, Moms. 

Beberapa hal yang menyebabkan penurunan nafsu makan pada si Kecil, menurut para dokter anak, di antaranya adalah sakit, kelebihan asupan kalori, preferensi makanan, perubahan pada tubuh, perubahan pada rentang perhatian, dan tantrum. Jika si Kecil mengalami demam, tenggorokan kering, perut tidak nyaman, atau gejala lain yang menandakan kesehatannya menurun, bisa mengakibatkan penurunan nafsu makan. Jika hal ini terjadi, konsultasi pada dokter.

Kurangnya nafsu makan pada balita juga dapat disebabkan oleh terlalu banyak makan snack, makanan siap saji, minuman kemasan berkadar gula tinggi, atau jus,  sebelum makan utama. Pada usia balita, si Kecil juga mulai mengembangkan preferensi makanan, dan dapat menjadikannya picky eater. Ini juga menjadi penyebab lainnya si Kecil tidak mau makan. Bolehkah memaksanya makan? Sebaiknya jangan, karena memaksa si Kecil makan  justru akan memperparah turunnya nafsu makan si Kecil. Selain itu, perubahan pada tubuhnya selama growth spurt juga dapat mengubah pola makan dan kebutuhan nutrisi pada balita.

berapa balita yang memiliki rentang perhatian pendek, sangat aktif, dan sulit tenang,  tentu tidak mudah saat tiba waktu makan. Begitu pula tantrum, dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan si Kecil berupa penolakan membuka mulut saat disuapi Moms. Namun jangan khawatir, Moms fenomena ini biasanya hanya sementara, dan Moms tetap dapat menanggulanginya dengan beberapa cara berikut:

Membuat makan menjadi kegiatan menyenangkan

Jam makan adalah waktu sosial yang penting bagi pertumbuhan anak-anak. Moms dapat menyajikan makanan dengan warna dan bentuk yang menarik, dan sembari membicarakan menu tersebut juga dapat mengalihkan perhatian si Kecil dari gangguan lain. Anggota keluarga lain juga dapat memberi contoh dengan mengonsumsi menu yang sama dengan yang dimakan anak. Selain itu, agar si Kecil fokus pada makanan, Moms dapat mengurangi distraksi, seperti mematikan televisi, atau menjauhkan mainan.

Memberikan kebebasan

Biarkan si Kecil memilih menu dan porsi yang disukainya. Memberinya pilihan dapat mengubah persepsi si Kecil pada kegiatan makan, Moms. Jika cara ini berhasil, nafsu makan anak akan kembali karena persepsinya bahwa makan adalah kegiatan yang menyenangkan. Rutin mengganti menu juga dapat membantu mempertahankan nafsu makan si Kecil.

Menyediakan porsi kecil dan frekuensi sering

Si kecil memiliki ruang pada perut yang berbeda dengan orang dewasa, Moms. Maka, lebih baik memberinya makan dengan porsi sedikit lima hingga enam kali,  dalam sehari daripada porsi besar dan frekuensi lebih jarang.

Menyediakan snack sehat

Makan snack di sela makan utama memang naik seiring balita berada di fase growth spurt, Moms. Maka sebaiknya ganti snack berkadar gula tinggi dengan snack yang lebih sehat, misalnya buah, atau salad sayur. Makanan ini dapat memuaskan rasa lapar, namun tetap meninggalkan cukup ruang di perut untuk makanan utama.

Meminumkan air putih

Sama halnya dengan snack, sebaiknya usahakan mengganti minuman bergula dengan air putih, Moms. Batasi juga konsumsi gula si Kecil agar ia tidak kelebihan gula.