Lingkar kepala bayi wajib dipantau perkembangan agar dokter dapat segera mendeteksi ketika terjadi penyimpangan dari grafik lingkar kepala anak sesuai usianya.  Karena, ukuran lingkar kepala berhubungan dengan perkembangan otak bayi. Lingkar kepala dapat mencerminkan perkembangan jaringan otak anak. Perkembangan otak bayi yang pesat berlangsung dari usia 0 bulan-18 tahun. Sedangkan periode perkembangan emas otak terjadi sampai anak berusia 3 tahun. Untuk itu, setiap membawa bayi kontrol, jangan lupa untuk meminta mengukur lingkar kepalanya. Lingkar kepala bayi 0-12 bulan sebaiknya diukur setiap 1 bulan sekali. Bila sudah 1 tahun ke atas cukup 2 bulan sekali. 

Bila hasilnya sesuai dengan grafik lingkar kepala anak atau tidak keluar dari garis batas atas/bawah grafik, ukuran lingkar kepalanya bisa dikategorikan normal. Sebaliknya, bila berada di luar garis batas atas/ bawah bisa menjadi indikasi bahwa “ada sesuatu” pada perkembangan otaknya. Kondisi ini dapat dijadikan sebagai penanda adanya kelainan atau gangguan perkembangan otak anak. Misalnya, makrosefali (kepala besar), mikrosefali (kepala kecil) ataupun hidrosefalus (penumpukan cairan dalam otak).

Idealnya pertumbuhan lingkar kepala bayi pada tiga bulan pertama sekitar 2 cm tiap bulannya. Tiga bulan berikutnya, berkisar 1 cm per bulan. Selanjutnya kurang lebih 1/2 cm per bulannya selama 6 bulan.. Yang paling penting ketika mengukur lingkar kepala bayi adalah mengamati titik perkembangan itu, apakah kecenderungan ke atas atau ke bawah. 

Bila grafiknya pertumbuhan kepala bayi naik-turun tapi tetap berada  dalam garis batas atas/bawah, tak perlu khawatir. Itu masih tergolong normal. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi. Ketika grafiknya menurun, bisa jadi pertanda pada bulan itu, anak tidak mendapatkan gizi yang cukup. Sebaliknya bila grafiknya meningkat, berarti gizi si bayi terpenuhi dengan baik.