Film anak menjadi media efektif mendidik anak. Si Kecil dapat terhibur, dan mendapatkan pelajaran pengetahuan dan  moral. Bila film ini dilengkapi dengan sineas dengan pemandangan yang indah, mata si Kecil pun akan terbuka untuk melihat indahnya negaranya. 

Menonton film bersama anak juga menjadi sarana kebersamaan keluarga yang bagus. Nah, dalam rangka Hari Film Nasional, berikut beberapa judul Film anak Indonesia yang layak menjadi tontonan anak bersama keluarga: 

Denias: Senandung di Atas Awan (2006)

Film yang disutradarai oleh John de Rantau ini menceritakan tentang perjuangan Denias yang merupakan anak suku pedalaman Papua untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Film ini adaptasi dari kisah nyata anak Papua bernama Janias.

Berbagai musibah dilalui oleh Denias. Ia kehilangan guru dan tempat sekolah hingga kehilangan mamanya pada musibah kebakaran.  

Musibah tidak menyurutkan Denias. Demi pendidikan yang layak, ia keluar dari kampungnya menuju kota. Ia harus pergi melintasi gunung dan sungai selama berhari-hari dan makan seadanya. Semua ia jalani karena  termotivasi oleh pesan mamanya yang mengatakan “Sekolahlah, Denias. Kalau kamu pintar gunung pun takut sama kamu”.

Laskar Pelangi (2008)

Film Laskar Pelangi merupakan karya adaptasi dari buku Laskar Pelangi garapan Andrea Hirata. Film ini menceritakan tentang perjuangan anak-anak yang bersekolah di sebuah kampung miskin di Pulau Belitung, sebuah pulau di Sumatera.

Film ini mengisahkan perjuangan guru dan murid yang bersekolah di SD Muhammadiyah Gantong. Sekolah ini terancam ditutup oleh dinas pendidikan setempat karena kekurangan murid. Film anak Indonesia ini kental akan nilai-nilai pendidikan dan nilai-nilai persahabatan yang sangat inspiratif dan cocok untuk ditonton anak-anak.

Petualangan Sherina (2000)

Film bergenre komedi musikal ini disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri Mira Lesmana. Film ini berhasil meraih penghargaan di Asia Pacific Film Festival 2000 dan 6 kategori nominasi pada Piala Citra 2004.

Melalui tokoh yang diperankan oleh Sherina Munaf dan Derby Romero, film ini mengisahkan makna dari sebuah pertemanan dan saling menghargai. Awalnya mereka bermusuhan, namun akhirnya mereka menjadi teman baik. Kisah Petualangan Sherina ini sangat menarik untuk ditonton. Belum lagi, si Kecil akan terhibur dengan lagu-lagu  yang mengiringi film ini.

Koki-koki Cilik (2018)

Film Koki-koki Cilik merupakan film drama yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Ini merupakan film unik, karena merupakan film pertama di Indonesia dengan tema memasak. Apalagi, juga turut diperankan oleh finalis Junior MasterChef Indonesia Musim 1, Patrick Milligan.

Film Koki-koki Cilik menceritakan tentang anak-anak yang memiliki mimpi mengikuti cooking camp. Mereka pun berambisi untuk meraih gelar sebagai koki cilik di camp tersebut.

Keluarga Cemara (2019)

Film ini diadaptasi dari cerita bersambung yang dimuat di sebuah majalah remaja pada era tahun 80-an, yang dibuat oleh Arswendo Atmowiloto. Cerbung ini sempat dibuat menjadi novel dan diadaptasi dalam sinetron. Di tahun 2019, sutradara Yandi Laurens mengangkatnya menjadi film layar lebar. 

Cerita film ini sangat layak ditonton oleh si Kecil bersama Moms dan keluarga. Film menceritakan kejatuhan ekonomi sebuah keluarga yang membuat Abah harus mengajak keluarganya berpindah dari Jakarta  ke desa terpencil di Jawa Barat.

Di desa terpencil inilah diceritakan bagaimana keluarga saling bahu membahu untuk membantu. Dari film bisa mengajarkan kepada anak bahwa apa pun kesulitan keluarga akan bisa teratasi bila seluruh keluarga saling membantu. Harta terbesar pada akhirnya adalah keluarga. 

Garuda di Dadaku (2009)

Garuda di Dadaku bisa menjadi film yang menyenangkan ketika ditonton bersama anak-anak, apalagi jika si Kecil gemar bermain sepakbola. 

Film yang disutradarai oleh Ifa Ifansyah menceritakan tentang perjuangan Bayu adalah seorang siswa kelas 6 SD yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola, cita-cita yang gagal diwujudkan oleh ayahnya, Ali. Kakeknya, Usman, tidak mengizinkan Bayu menjadi pemain sepak bola karena digambarkan dengan kemiskinan, dan menyarankan agar Bayu menjadi pelukis.

Dari film ini si Kecil dapat belajar bahwa jangan putus asa dalam mengejar cita-cita, asalkan selalu tekun dan terus berusaha. 

Ku Lari ke Pantai (2018)

Di film ini Mira Lesmana selaku produser dan Riri Riza sebagai sutradara kembali memberikan kemasan film yang penuh pembelajaran berharga untuk anak-anak dan keluarga. 

Cerita film ini berangkat dari hubungan dua sepupu bernama Sam dan Happy yang bersitegang karena perbedaan di antara mereka.  Sam yang berusia 10 tahun tumbuh besar di kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur dan begitu mencintai alam serta gemar berselancar. Sementara Happy, tumbuh di ibukota Jakarta dan sangat dekat dengan teknologi termasuk media sosial. Tak jarang, dirinya menganggap kalau sepupunya sebagai bocah kampung yang ketinggalan zaman.

Ketika si Kecil menonton film ini, dia akan mendapat pembelajaran moral untuk memahami perbedaan sekaligus dirinya dimanjakan dengan suguhan keindahan alam Indonesia yang begitu indah.

Super Didi (2016)

Ini adalah film komedi keluarga. Diceritakan, papa Arka (diperankan Vino G. Bastian)  bekerja sebagai  seorang arsitek muda. Kehidupan Arka sama seperti orangtua pada umumnya, namun suatu ketika dirinya harus menjaga dan merawat kedua putrinya selama 2 minggu. Hal ini dikarenakan sang Istri harus pergi ke luar negeri karena ada urusan sangat penting. 

Papa Arka ini mendapatkan buku panduan dari istrinya terkait jadwal harian untuk menjaga anak kembarnya. Meski demikian tetap saja dalam prakteknya terjadi banyak kekonyolan yang memancing tawa. 

Film ini cocok dinikmati bersama keluarga. Sekaligus juga untuk membantu si Kecil membuat ikatan bersama ayahnya. 

Hafalan Shalat Delisa (2011)

Film ini berlatar bencana gempa yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Dikisahkan di hari itu,  Delisa, seorang gadis kecil yang periang dari  Lhoknga, Desa kecil di Aceh yang dekat dengan pantai. Delisa merupakan anak bungsu dari keluarga Abi Usman.

Di hari itu, Delisa sedang bersiap-siap untuk ujian praktek shalat, namun tiba-tiba tejadi gempa besar yang tak lama kemudian disusul tsunami yang luar bisa dahsyatnya. Film ini sangat menyentuh. Film ini bisa mengajarkan kepada si Kecil bahwa ketika dilanda musibah tidak selamanya harus terus berkubang dalam kesedihan. Tetap harus semangat dan menunjunjung nilai-nilai kemanusiaan.

Untuk Rena (2005)

Film yang disutradarai Riri Riza ini bercerita tentang seorang anak berusia 11 tahun. Rena (diperankan oleh Maudy Ayunda), yang sejak kecil tinggal di Rumah Matahari, sebuah panti asuhan. 

Di panti yang menaungi kurang lebih 30 anak itu, Rena memiliki 'adik-adik' yang sangat ia lindungi, dan ia sering membuat ulah setiap datang kunjungan calon orang tua yang ingin mengadopsi mereka. 

Dengan menonton film ini si Kecil bisa mengetahui kehidupan di panti asuhan. Ia bisa belajar bersyukur hidup lengkap bersama Moms dan Dads.

Selamat menonton bersama keluarga ya Moms…

^IK