Terkadang bingung enggak sih, Moms, dengan kenakalan anak saat masih SD? Kadang suka riweh sendiri jika anak tiba-tiba tantrum lalu meminta ini dan itu atau mogok sekolah dan lain-lain. Masalah tumbuh kembang memang selalu menjadi masalah yang menjadi perhatian pada orangtua.

Tumbuh kembang pada anak yang sudah menginjak 5 tahun keatas seringkali kita harus memutaar otak untuk mengendalikan kenakalannya. Kenakalan pada nak-anak di umur ini sebenarnya masih wajar-wajar saja, tapi jika kita salah penanganan bisa menimbulkan masalah lain nantinya.

Perlu diketahui untuk bunda atau calon bunda disana bahwa masalah dan tantangan yang dihadapi oleh anak saat masih di PAUD dan memasuki Sekolah Dasar tentu berbeda seiring dengan tumbuh kembang dan ruang lingkup pergaulannya yang semakin luas.

Merujuk pada permasalahan yang sering dialami oleh para orangtua di rumah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) menerbitkan buku Seri Pendidikan Orang Tua “Mendampingi Anak ketika Bermasalah”.

Dalam buku tersebut terdapat 5 masalah yang sering dialami oleh anak yang telah memasuki usia SD ssebagaimana yang dijelaskan dibawah ini :

Malas Sekolah

Terdapat banyak alasan yang memungkinkan anak merasa malas sekolah. Contohnya, merasa bosan, malu untuk bergaul dengan temannya yang baru, beban tugas dari sekolah, sampai dengan kemungkinan anak mengalami perundungan di sekolah.

Sebaiknya anda identifikasi terlebih dahulu apa penyebab anak mulai malas pergi sekolah kemudian bantu untuk menyelesaikan masalah dengan bijak. Anda juga dapat melakukan berbagai cara untuk memberikan pemahaman pada anak sekolah dengan kreatif dan seru.

Sulit berteman

Bukan hanya orang dewasa yang sulit untuk berteman, anak juga memiliki permasalah tersebut. Mungkin saja anak malu jika bertemu dengan orang lain, tidak percaya diri atau barang kali sifat dan sikapnya yang tidak disukai oleh teman-teman sebayanya.

Diejek Teman

Anak masih belum terlalu mengerti mana baik dan buruk, terkadang saat bercanda dengan teman sebaya mereka masih awam mana kalimat yang dapat menyakiti atau tidak padahal niat hanya untuk bercanda dan membuat anak merasa diejek lalu menjadi sedih.

Jika hal tersebut terjadi pada anak anda, cobalah untuk mengajaknya untuk menceritakan apa yang dialami di sekolah, tunjukkan empati lalu kemudian beri solusi padanya, misal dengan mengajarkan padanya untuk tidak mudah tersinggung atau emosi jika diejek teman.

Jelaskan juga pada anak bahwa apa yang dikatakan oleh temannya tidak benar dan tidak perlu merasa kecil hati, ajarkan juga cara melawan ejekan temannya dengan baik tanpa perlu membalas mengejek balik temannya.

Malas Mengerjakaan PR

Masa tumbuh kembang anak di usia peralihan dari PAUD ke SD tentu masih melekat, anak suka untuk terus bermain dan malas jika disuruh untuk mengerjakan PR. Untuk itu, bunda perlu mengingat untuk tidak menggunakan emosi jika masalah ini muncul.

Pertama kenalilah penyebab anak malas mengerjakan PR, kemudian berikan perjanjian waktu atau pengajaran yang seru dan kreatif saat mendampingi anak mengerjakan PR agar anak tidak jenuh dan bosan.

Kesulitan belajar

Sabar dan telaten dalam mengajari  anak belajar perlu digaris bawahi oleh orangtua, jangan terlalu mendorong anak untuk dapat memahami pelajaran dengan baik, pahami dulu apa yang membuat anak merasa sulit untuk memahami pelajaran.

Orangtua perlu mengetahui bagaimana membuat anak menjadi paham tentang pelajarannya menggunakan cara-cara kreatif dan menyenangkan sehingga anak tidak sulit dalam memahami pelajaran.