Setiap orang tua ingin anaknya cerdas,  salah satunya dirangsang lewat aktivitas mainan edukasi.

Mainan memiliki arti lebih dari sekadar mainan. Selain harus menyenangkan, mainan juga harus seusai usia, dapat merangsang atau mengoptimalkan otak, membantu perkembangan fisik dan mental anak.  “Bagi anak, mainan adalah alat untuk belajar dan berkembang,” demikian Vicki Panaccione, PhD, seorang psikolog anak dan founder Better Parenting Institute. 

"Mainan edukasi  yang sebenarnya bukanlah gadget dan gizmos yang mencolok dengan janji-janji besar dengan menjadikan ahli matematika atau lainnya. Pilihlah yang telah terbukti dapat membangun cara berpikir kreatif," kata Roberta Golinkoff, PhD, kepala Proyek Bahasa Bayi di Universitas Delaware.

Tips memilih mainan edukasi anak

Berikut ini beberapa tips memilih jenis mainan edukasi untuk anak: 

Merangsang kreativitas

Jika ragu, pilih mainan yang awet digunakan dan tak membosankan anak-anak. Mainan menyusun seperti balok dan LEGO  memicu imajinasi dan dapat digunakan lama. Selain itu, mainan serba guna ini mendorong pemikiran kritis dan keterampilan mereka.

Mainan terbaik sering kali merupakan mainan yang paling sederhana – seperti memyusun balok – karena memungkinkan anak-anak menjadi kreatif dan spontan, ungkap Panaccioine. Karena itu, pilihlah dengan bijak mainan edukasi yang dapat membangun ketrampilan sejak dini sekaligus kreatif.

Cari yang disukai anak 

Jangan mencoba memaksakan mainan pada anak yang hanya tidak tertarik, lebih baik pilih untuk lebih mengembangkan minat mereka saat ini. Jika Anda bertekad untuk memperluas cara berpikir anak, cari mainan yang  punya kesamaan dengan mainan mereka sukai sebelumnya. 

Mainan bersama

Lewat mainan, Anda dapat membantu membangun keterampilan sosial. Ajak anak mereka bermain dengan teman-temanya dan mereka belajar kompromi, dan menyelesaikan konflik antar mereka. Ada baiknya pilih juga mainan yang dapat digunakan bersama-sama.