Setiap Moms menginginkan yang terbaik untuk  buah hatinya. Karena itu hal yang wajar bila Moms berusaha memastikan pertumbuhan dan perkembangan si Kecil dengan memberikan yang terbaik, termasuk mainan. 

Ketika Moms memberikan mainan, sebaiknya yang diperhatikan tidak hanya kebahagiaan si Kecil, tapi apakah mainan tersebut berdampak pada tumbuh kembangnya. Para ahli mengatakan mainan adalah salah satu hal yang bisa digunakan orang tua untuk mendorong perkembangan otak. 

Namun, mainan seperti apa yang dibutuhkan si Kecil? Apa pun jenis mainannya, pastikan mainan tersebut cocok dengan keterampilan dan kemampuan si Kecil, dan mendorong pengembangan keterampilan baru. 

Agar Moms tidak bingung, The American Academy of Pediatrics (AAP) memberikan panduan dalam memilih mainan yang tepat untuk si Kecil. 

Mainan simbol/pura-pura

Bermain peran atau pura-pura melalui tokoh mainan (seperti boneka, binatang, dan tokoh super hero) dan benda mainan (seperti makanan, peralatan, mobil, pesawat dan bangunan) dapat membantu si kecil belajar menggunakan kata-kata untuk meniru, mengatasi masalah, dengan peristiwa dan perasaan kehidupan nyata. Permainan imajiner seperti ini adalah bagian penting dari perkembangan sosial dan emosional anak, Moms. 

Motorik halus/adaptif

Si Kecil dapat belajar keterampilan memecahkan masalah dengan mainan jenis balok, lego, puzzle, dan sebagainya. Jenis mainan ini mendukung keterampilan motorik halus dan dapat meningkatkan perkembangan bahasa dan otak si Kecil. Selain itu, melalui mainan ini, si Kecil dikenalkan dengan keterampilan dasar matematika, Moms. 

Seni

Mainan yang berkualitas tidak selalu harus mahal, Moms. Barang  sederhana seperti kotak kardus, masih bisa membuat si Kecil bahagia. Dan si Kecil bisa berkreasi dengan memanfaatkan barang-barang tersebut. Karena itu, berikan si Kecil  buku mewarnai, krayon, spidol, stiker, dan sebagainya untuk membangun kreativitas dan membantu meningkatkan keterapilan motorik halusnya.

Bahasa/konsep

Sekarang ini banyak mainan tradisional yang tersedia dalam versi digital. Semua mainan tersebut pada dasarnya dibut untuk menggantikan interaksi dengan manusia. Tanpa melibatkan Moms, si Kecil bisa bermain sendiri. Padahal, bermain bersama bisa meningkatkan bonding antara Moms dengan si Kecil. 

Karenanya, perbanyak permainan nyata dan batasi permainan digital atau elektronik ya, Moms. Total waktu anak bermain komputer, televisi dan gawai harus kurang dari 1 jam per hari untuk anak-anak usia 2 tahun ke atas. Sedangkan anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak diperkenalkan permainan ini. Anak-anak di bawah usia 5 tahun hanya diizinkan bemain komputer atau video game yang sesuai dengan perkembangannya. Sebaiknya temani si Kecil saat bermain ya, Moms. 

Motorik kasar/fisik

Bermain bola, lompat tali, mainan dorong dan tarik, dan jungkat-jungkit membantu mengembangkan fisik si Kecil, Moms. Selain itu, permainan ini biasanya dimainkan bersama teman. Sehingga kemampuan yang dikembangkan adalah pengendalian diri dan berinteraksi. Dalam permainan ini si Kecil bisa belajar bernegosiasi seputar aturan dalam permainan yang biasanya terjadi ketika anak-anak bermain bersama. 

^IK