Masa baduta (bawah dua tahun) telah tiba nih, Moms. Di masa ini Moms mungkin akan dikagetkan dengan polah si kecil yang mulai memberontak, misalnya menolak untuk makan dengan menggeleng atau mengatakan “Gak”, “ Dak.” 

Walaupun aksinya bikin kesal, tapi coba Moms menerima sebagai hal positif dari fase baru pencapaian pada usiana yang ke-13 bulan. 

Pada usianya ini si Kecil mulai berjalan dan menunjukkan minat terhadap pembicaraan orang dewasa. Perkembangan apa lagi sih yang terlihat pada usia? 

Perkembangan fisik

Pada umurnya si Kecil mulai bertambah tinggi. Dengan gerak yang kian lincah, Moms mungkin akan melihat lengan dan pahanya yang montok mulai menghilang. Penambahan berat badan pun melambat. 

Kok jadi kurus? Iya, karena pada usianya ini si Kecil mulai lincah bergerak, Moms. Ia mulai menggerakan badannya untuk berdiri tegak dengan usaha sendiri. Dan, beberapa baduta mulai belajar berjalan. Semua ini membutuhkan energi dan kekuatan yang membentuk tubuhnya lebih langsing.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, berat rata-rata anak berusia 13 bulan adalah 9 kg untuk anak perempuan dan 10kg untuk anak laki-laki. Tinggi rata-rata adalah 75cm untuk anak perempuan dan 77cm untuk anak laki-laki. 

Tentu saja, setiap anak memilik pertumbuhan yang berbeda ya, Moms.  Jangan berpatokan pada angka pada timbangan atau alat ukur  tinggi. Terpenting, Moms tetap melihat kurva positif pada grafik pertumbuhan.

Tonggak pencapaian tumbuh kembang

Berikut adalah beberapa tonggak pencapaian yang mungkin diharapkan pada perkembangan pada saat si Kecil berusia usia 13 bulan:

Selain itu, pada usia 13 bulan pun si Kecil  bisa jadi menunjukkan perilaku yang bermasalah seperti, tantrum, memukul, menggigit dan kecemasan akan perpisahan. Tantrum misalnya terjadi mungkin akibat si Kecil masih memiliki keterbatasan untuk mengomunikasikan apa yang ia inginkan atau dirasakannya. Itu membuatnya frustasi, Moms.  Ledakan perilaku ini bisa menjadi lebih tinggi ketika si Kecil merasa lapar, lelah, atau sakit. 

Cara terbaik, coba Moms tarik napas dalam dulu dalam menghadapinya. Tetap tenang menjadi kunci terbaik menghadapi amukannya. Tak ada salahnya Moms banyak membaca buku atau artikel tentang menghadapi anak tantrum. 

^IK