Cokelat memang makanan favorit Wanita, mungkin termasuk Moms. Teksturnya yang padat,  tapi  lumer di lidah memberikan sensasi untuk terus makan. Terlebih lagi, cokelat juga memiliki aroma yang menggoda. Saat mood sedang down, cokelat menjadi sahabat yang bisa bikin suasana hati lebih ceria. 

Namun, cokelat juga bisa menaikkan berat badan, Moms. Satu batang cokelat ukuran 100 gram bisa menyumbang hingga 500 kalori. Waduh!

Lantas, bagaimana dengan Moms yang sedang hamil? Masih bolehkah makan cokelat? Sebenarnya masih boleh, namun batasi konsumsinya, Moms. 

Menghindarkan risiko preeklampsia

Cokelat sangat aman dikonsumsi, walaupun Moms sedang mengandung si Kecil. Cokelat membantu mood Moms hamil yang terkadang mengalami mood swing akibat perubahan hormon. Kabar gembiranya lagi cokelat dapat menurunkan risiko preeklamsia dan hipertensi gestasional.

Adalah para ilmuwan di Université Laval Québec City yang membuktikan makan cokelat dapat menurunkan risiko preeklamsia pada kehamilan. Dalam penelitian tersebut melansir cokelat dapat dapat meningkatkan pertumbuhan janin dan membuat plasenta bekerja lebih efisien. 

Studi lain menemukan bahwa mengonsumsi dark chocolate setiap hari sejak mulai trimester pertama meningkatkan aliran darah ke janin. Ini akan membantu menghindarkan  Moms hamil dari risiko preeklampsia pada kehamilan. 

Bukan sembarang cokelat

Namun cokelat berperan penting bagi kehamilan ini tentunya bukan sembarang cokelat ya, Moms Dalam studi di atas yang disarankan adalah cokelat dengan flavanol tinggi, yaitu cokelat yang memiliki kadar kakao lebih tinggi dan kadar gula, serta lemak yang lebih rendah. Cokelat yang manakah ini? Dalam penelitian itu disebutkan yang memberikan manfaat bagi kehamilan adalah jenis dark chocolate

Bagaimana dengan susu cokelat? Susu cokelat atau cokelat manis lainnya yang banyak dijual di supermarket memang perlu dibatasi konsumsinya. Penyebabnya, karena cokelat tersebut umumnya diberi bahan tambahan, seperti susu, kacang-kacangan, minyak palem, gula dan sebagainya. Bahan-bahan tambahan itulah yang membuat cokelat bisa menyumbang banyak kalori bila dikonsumsi. 

Aman, tapi..

Dalam penelitian tersebut dark chocolate disebutkan aman untuk dikonsumsi Moms hamil setiap hari. Namun, tetap ada pembatasan. Moms sebaiknya hanya mengonsumsi hingga maksimal 1 ons, atau kira-kira  seperempat batang atau 54 keping cokelat. Selain dark chocolate, jenis white chocolate juga dinilai cukup tinggi kandungan flavanol-nya. 

Mengapa Moms tidak boleh berlebihan mengonsumsinya? Ini beberapa alasannya, Moms:

Pertama, karena banyak makan cokelat akan membuat Moms menjadi tidak atau kurang merasa lapar untuk makanan bergizi lainnya. Padahal sebagai Moms hamil membutuhkan makanan bergizi dengan porsi seimbang untuk kehamilan yang sehat. 

Kedua, Moms terjebak untuk makan cokelat yang manis, bukan dark chocolate. Rasa cokelat berwarna hitam pekat ini memang tidak semanis banyak cokelat di pasaran. Bagi beberapa orang malah rasanya dinilai pahit. Nah, masalahnya cokelat, selain dark chocolate itu  cenderung tinggi gula dan kalori sehingga dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan yang tidak sehat. Untuk orang dewasa itu sebaiknya membatasi tambahan gula dan lemak jenuh hingga kurang dari 10 persen kalori per hari.

Ketiga, cokelat itu mengandung kafein. American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan agar wanita hamil menjaga asupan kafein mereka di bawah 200 miligram (mg) sehari. Jika Moms penyuka kopi, lantas juga suka mengemil cokelat, wah, bisa makin tinggi kadar kafein di tubuh Moms. Jadi, berhati-hatilah agar tidak melebihi batas.

Cokelat sebaiknya harus benar-benar dicoret dari daftar makanan, bila Moms yang sedang mengandung memiliki kondisi berikut ini: