Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) beberapa hari yang lalu merekomendasikan kepada pemerintah agar memperluas sasaran vaksinasi Covid-19 kepada ibu hamil. Hal ini diungkapkan dalam surat Rekomendasi POGI yang ditandatangani oleh Sekretaris dr. Ari K. Januarto, Sp.OG (K) – Obginsos sebagai Ketua Umum POGI, dan Prof.Dr. Budi Wiweko, SpOG(K) Fer, MPH, sebagai Sekjen POGI.

Rekomendasi POGI ini untuk menyikapi dampak pandemi COVID-19 bagi ibu hamil yang berisiko tinggi untuk terpapar. Dan, di sejumlah kota besar tercatat kasus ibu hamil terkonfimasi COVID-19 ini ternyata bergejala berat (severe case). Selain itu, ditemukannya varian baru virus Corona di Indonesia,  terutama varian Delta, makin mengkhawatirkan bagi Moms hamil. Selain lebih rentan terpapar, juga lebih cepat mengalami perburukan hìngga kematian.

Moms, sebelum memberikan rekomendasi ini POGI juga sudah berdiskusi terlebih dulu dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan POM, dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Berdasarkan catatan Pokja Infeksi Saluran Reproduksi POGI dan beberapa cabang POGI, tercatat ada 536 kasus Moms hamil yang terinfeksi virus corona selama rentang April 2020 hingga April 2021

Dari jumlah itu, sebanyak 72%  terkena pada usia kehamilan di atas 37 minggu. Usia kehamilan  yang dianggap rentan untuk menyambut kelahiran anak. Dan, akibat paparan virus COVID-19, sejumlah 4,5% Moms hamil membutuhkan  perawatan intensif (ICU), bahkan akhirnya mengalami kematian (sebesar 3 persen).

Bila Moms yang hamil terpapar COVID-19 juga menambah risiko tinggi dan membahayakan bagi  banyak dokter spesialis obstetri ginekologi. Mengutip data Tim Mitigasi PB IDI, terungkap sudah terdapat 27 dokter spesialis obstetri ginekologi yang meninggal dunia karena tertular virus COVID-19. Ini menempati urutan kedua setelah dokter umum. Kehilangan yang sangat besar bagi dunia kedokteran.  Karena dokter spesialis obgin adalah sahabat Moms hamil untuk berkonsultasi dan membantu mereka melahirkan anak dengan selamat.

POGI mengeluarkan rekomendasi berdasarkan sejumlah pertimbangan berbasis bukti, antara lain: 

  1. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC (Centers for Diseases Control and Prevention) Amerika Serikat telah menyatakan Moms hamil yang terinfeksi COVID-19 akan mengalami gejala yang lebih berat dibandingkan yang tidak hamil. Moms hamil ini akan membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit, ventilator, dan alat bantu medis lainnya. 
  2. Paparan COVID-19 meningkatkan risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi kehamilan lainnya .
  3. Dengan mendapatkan vaksìnasí dalam kehamilan akan mencegah Moms hamil bergejala berat bila terpapar COVID-19.

Pemberian vaksinasi Covid-19 pada Moms hamil juga dapat memberi perlindungan terhadap janin yang dikandung. "Secara teori, antibodi yang dihasilkan ibu bisa ditransmisikan plasenta ke janin," ujar Prof. Budi Wiweko.

Ibu hamil manakah yang perlu divaksin?

POGI menyarankan pemberian vaksinasi pada Moms hamil ini diperluas, khususnya pada:  

Waktu yang tepat melakukan vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil

Pemberian vaksinasi pada ibu hamil disarankan paling cepat dilakukan ketika kandungan berusia 12 minggu. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari risiko pada proses organogenesis atau proses pembentukan organ- organ tubuh pada janin.

Selain itu, pemberian vaksinasi pada Moms hamil disarankan paling lambat diberikan  pada saat usia kehamilan mencapai 33 minggu. Tujuannya agar efek perlindungan dan pembentukan antibodi terhadap virus COVID-19  dapat  juga dirasakan oleh janin. 

Bagaimana jika Moms telah mendapatkan satu kali suntikan vaksin COVID-19, tapi baru kemudian diketahui hamil? No, worry Moms.  Menurut Prof. Budi Wiweko,  perempuan yang telah mendapat suntikan vaksin Covid-19 kemudian diketahui hamil, tetap dapat dijadwalkan untuk mengikuti penyuntikan vaksin kedua. 

Lantas bagaimana pula pengaruh vaksin COVID-19 ini terhadap Moms yang berencana ingin hamil,  apakah suntikan COVID-19 memengaruhi pada kesuburan? Vaksinasi COVID-19 tidak memengaruhi fertilitas atau kesuburan. Jadi, bagi Moms yang ingin hamil tetap lengkapi vaksinasi COVID-19 dan segera melanjutkan program kehamilan.

Pilihan vaksin

WHO sudah memberikan lampu hijau untuk penggunaan vaksin Sinovac, Pfizer dan Moderna untuk ibu hamil. Selain Sinovac, POGI juga memberikan rekomendasi untuk penggunaan vaksin COVID-19 dari  Pfizer, Moderna, Astra Zeneca dan Sinopharm, dengan dosis disamakan seperti pada kelompok penerima vaksin lainnya  

“Menurut the New England Journal of Medicine, semua non-live vaccine atau vaksin dengan virus yang sudah mati bisa diberikan untuk ibu hamil,’ ujar Prof. Budi Wiweko.

Jadi, yuk siap-siap vaksin COVID-19, untuk melindungi Moms dan si kecil di dalam kandungan dari paparan  virus Corona.