Menstruasi adalah proses meluruhnya dinding rahim (endometrium) yang menebal dan  berisi pembuluh darah melalui vagina. Peluruhan endometrium ini akibat tidak terjadinya pembuahan atau kehamilan. Saat mentruasi ini tak jarang disertai kram. Mungkin Moms sudah pernah merasakannya juga. Saat kram itu rasa nyeri hingga terasa kejang melanda, terutama di area perut bawah hingga ke pinggang. Tak jarang kram haid ini disertai dengan mual, lelah, serta sakit kepala. Sungguh kondisi yang sangat tidak nyaman. 

Namun, tahukah Moms ternyata bila pembuahan atau kehamilan terjadi juga dapat menimbulkan kram? Ini benar terjadi, lho. Meski tidak semua wanita akan mengalaminya. Apa bedanya kram implantasi ini dengan kram menstruasi? Dan, mengapa sering disebut sebagai salah satu penanda kehamilan? Baca terus penjelasannya Moms.

Apa itu kram implantasi?

Ketika sel telur yang telah berhasil dibuahi sperma itu menempel pada dinding rahim seorang wanita, itu disebut implantasi. Inilah menjadi penanda awal kehamilan. Namun ketika implantasi terjadi dapat menyebabkan kejang perut atau nyeri tajam, mirip dengan kram. Maka kondisi ini pun dikenal sebagai kram implantasi.

Tidak semua wanita mengalami kram implantasi. Hanya sekitar 30 persen wanita yang mengalaminya. Nyeri kram ini terjadi sekitar satu minggu hingga 12 hari setelah ovulasi.  Rasa sakit merupakan indikasinya.

Di bagian mana akan merasakan kram?

Karena implantasi berhubungan dengan rahim, Moms akan mengalami kram di bagian bawah perut. Nyeri juga dapat terjadi di daerah sekitarnya, termasuk di area punggung bawah. 

Kram implantasi vs kram menstruasi 

Kram implantasi akan membuat Moms mengalami perasaan ditarik seperti kejang dengan rasa sakit yang menusuk. Meski rasa sakitnya menusuk itu tergolong ringan dan kejang ini berlangsung singkat. 

Ini berbeda dengan kram menstruasi yang bisa berlangsung imtens hingga 1–2 hari. Gangguan nyeri pun dapat menyebar ke bagian bawah tubuh, serta dapat dirasakan bersama dengan mual, lelah, serta sakit kepala.

Kram implantasi ini mungkin disertai perdarahan seperti menstruasi. Tapi perdarahannya ringan.  Hanya berupa bercak darah berwarna cokelat atau merah muda. Adanya bercak atau noda darah  ini biasanya pada saat kram terjadi. Sementara perdarahan menstruasi bisa berlangsung hingga 6- 7 hari. Di hari 1-3 menstruasi biasanya darah keluar cukup banyak. 

Durasi kram implantasi

Kram implantasi terjadi hanya dalam waktu singkat. Kebanyakan kram ini akan hilang setelah dua hingga tiga hari. Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa wanita mungkin mengalami kram selama sekitar 12-15 hari setelah pembuahan. Dan, di lain pihak, ada pula wanita yang tidak mengalami kram implantasi sama sekali sewaktu terjadi kehamilan. 

Pengobatan untuk kram implantasi

Bila Moms dilanda stres dan kelelahan itu menjadi penyebab utama sakit kram implantasi menjadi lebih parah. Jadi kuncinya saat kram implantasi terjadi, Moms coba lakukan ini:

Kram ringan implantasi sering terjadi dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena menandakan tubuh Moms sedang bersiap untuk melindungi embrio. dan memungkinkannya tumbuh menjadi bayi yang sehat. Namun, jika kram ini terasa menganggu dan cenderung tidak mereda selama beberapa hari, segera konsultasikan kepada dokter. 

Sebaliknya, jika Moms tidak mengalaminya dan masih menunggu kepastian kehamilan, Moms jangan bersedih. Masih ada tanda kehamilan lainnya. 

^IK