Kunjungan prenatal pertama ini salah satu kunjungan penting di masa kehamilan. Dokter spesialis kandungan  biasanya akan mencatat riwayat kesehatan dan gaya hidup sehari-hari Moms dan membantu Moms menyusun rencana perawatan prenatal. Di saat ini penting bagi dokter untuk mengetahui latar belakang dan riwayat kesehatan Moms dan keluarga. 

Bukan hanya Moms, suami juga perlu memberikan informasi penting sehubungan riwayat kesehatan dirinya dan keluarganya. Karena kesehatan Moms dan ayahnya sama-sama akan memengaruhi kesehatan bayi.  Dan, sebisa mungkin suami ikut dalam konsultasi pemeriksaan kehamilan pertama ini. Berikut riwayat medis dan gaya hidup yang perlu Moms kumpulkan, catat, dan kemukakan kepada dokter : 

Riwayat kesehatan secara umum

Ungkapkan masalah medis yang Moms miliki atau pernah alami. Sebutkan jenis, tanggal, dan perawatan jika ada. Dokter mungkin mengklasifikasikan kehamilan sebagai risiko tinggi jika Moms menderita masalah kesehatan seperti diabetes, kanker, penyakit ginjal, epilepsi, atau tekanan darah tinggi.

Riwayat medis keluarga 

Ungkapkan riwayat genetik tertentu dari keluarga Moms atau ayahnya yang mungkin memberikan risiko diturunkan kepada bayi. Jadi, coba cek riwayat kelainan genetik atau riwayat cacat lahir dalam  keluarga Moms dan suami. Bergantung pada riwayat kesehatan keluarga, latar belakang etnis, dan faktor lainnya, Moms akan dirujuk untuk pemeriksaan atau tes tertentu. Sebagai contoh,  orang-orang keturunan Yahudi Ashkenazi memiliki peningkatan risiko Cystic Fibrosis dan Penyakit Tay-Sachs, dan orang-orang keturunan Afrika memiliki peningkatan risiko penyakit sel sabit.

Riwayat kesuburan

Buat daftar riwayat menstruasi Moms, termasuk menstruasi teratur / tidak teratur, riwayat kram atau premenstrual syndrome (PMS), dan obat-obatan yang Moms gunakan selama menstruasi.

Jelaskan perawatan kesuburan yang dilakukan atau pernah dilakukan dan hasilnya. Sertakan riwayat pap smear, kelainan apa pun yang terdeteksi, dan perawatan jika ada seperti  Kolposkopi, cryosurgery, perawatan laser, atau konisasi. 

Riwayat Kehamilan sebelumnya

Moms ceritakan kepada dokter tentang kehamilan/kelahiran yang pernah dialami, termasuk: kelahiran hidup, lahir mati, persalinan prematur (kelahiran yang kurang dari 37 minggu), keguguran (kelahiran yang terjadi kurang dari 20 minggu), kehamilan ektopik/tuba, dan/atau terminasi elektif (aborsi).

Riwayat terkena infeksi 

Terbukalah untuk riwayat infeksi yang pernah atau sedang Moms sedang derita, seperti riwayat infeksi  klamidia, herpes, human papilloma virus, sifilis, HIV / AIDS, atau hepatitis. Infeksi semacam ini memerlukan pengobatan khusus untuk kesehatan dan keselamatan proses perkembangan janin. 

Riwayat konsumsi pengobatan

Bukan hanya obat-obatan dengan resep, Moms kemukakan juga obat-obatan bebas yang sering Moms konsumsi. Termasuk di dalam daftar obat adalah obat-obatan herbal, vitamin, atau suplemen kesehatan yang Moms konsumsi. Penting sekali juga mengungkapkan mengenai alergi obat yang pernah diderita.

Riwayat kecanduan

Big No No untuk konsumsi alkohol dan perokok. Tidak ada takaran yang aman untuk alkohol maupun narkoba. Jika Moms termasuk pecandu, segeralah meminta juga pendampingan dari pusat rehabilitasi demi kehamilan si kecil yang aman dan sehat. 

Kecanduan bukan hanya terbatas alkohol dan narkoba. Kopi pun bisa membuat kecanduan. Namun, konsumsi kopi dalam jumlah sedang masih dapat dikonsumsi selama kehamilan. 

Riwayat Kesehatan Mental

Beri tahu dokter jika Moms memiliki riwayat kecemasan, depresi, atau kondisi kesehatan mental lainnya. Dokter  akan membantu Moms mencarikan solusi perawatan yang peduli untuk kesehatan mental Moms dan kesehatan bayi dalam kandungan. 

Dalam beberapa kasus, mungkin, dokter kandungan menyarankan Moms berhenti minum obat tertentu. Namun, dalam kasus lain, risiko menghentikan pengobatan untuk kejiwaaan ini bisa membahayakan. Bicaralah dengan dokter untuk menemukan pengobatan yang tepat.