Salah satu masalah kulit wajah saat hamil adalah munculnya jerawat. Kemunculannya bisa terjadi sementara waktu, tapi ada pula yang terus berlangsung hingga sepanjang kehamilan.

Selain mengganggu kehamilan, jerawat juga membuat Moms kurang nyaman akibat rasa gatal dan pedih bila sedang meradang. Namun bila sedang hamil, Moms memang tak bisa sembarang mengobatinya. Ada beberapa hal yang perlu Moms perhatikan.  

Berikut beberapa kandungan obat jerawat yang Moms hamil harus hindari: 

Jenis Asam salisilat topikal dan benzoil peroksida, dua bahan kimia yang sering ditemukan pada  produk perawatan kulit dan apotik masih boleh digunakan dalam jumlah kecil selama kehamilan, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) serta American Academy of Dermatologi (AAD). Namun, sebaiknya sih Moms konsultasikan saja dulu penggunaan obat jerawat ini  pada dokter kandungan. 

Perawatan jerawat kehamilan

Biasanya ketika kadar hormon Moms kembali normal seusai persalinan, maka jerawat kehamilan ini pun akan berangsur-angsur hilang. Jadi, daripada mengobati jerawat dengan obat kimiawi yang mengundang risiko bagi si Kecil yang sedang Moms kandung,  apalagi bila tidak dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter kandungan, sebaiknya Moms mengandalkan perawatan kebersihan wajah saja ya. 

Setidaknya dengan perawatan wajah dapat mencegah jerawat kehamilan ini bertambah parah. Dan, mudah-mudahan saja jerawat yang timbul pun mengempis dan hilang ya, Moms. Berikut beberapa caranya:

Bersihkan wajah Moms dengan lembut dengan pembersih ringan, cukup dua kali sehari, pada pagi dan malam hari. Pastikan untuk mencuci dan membilasnya secara menyeluruh, terutama jika pori-pori cenderung tersumbat, seperti di sekitar garis rambut dan rahang.

Moms memiliki kulit ekstra sensitif selama kehamilan. Selain itu, mencuci kulit wajah secara berlebihan juga akan menghilangkan kelembapan alami kulit. Yang pada gilirannya menyebabkan kelenjar minyak moms bekerja keras untuk mengisi kembali apa yang telah Moms buang. Inilah yang membuat kulit Moms jadi lebih rentan terhadap jerawat.

Menggosok lebih keras dan lama tak akan membuat jerawat berkurang, Justru akan membuat jerawat makin membesar dan menyebabkan bekas luka jika tak sengaja jadi pecah. 

Kulit berjerawat tetap butuh pelembap. Karena pelembap membantu meminimalkan iritasi. Tapi pilih pelembap oil free atau bebas minyak. 

Selain mencuci muka dua kali sehari, cuci rambut secara teratur, terutama jika rambut Moms tergolong berminyak. Jaga pula kebersihan sarung bantal, handuk, jilbab, dan penutup apa pun yang Moms kenakan secara teratur, dan biasakan juga untuk mengelap ponsel Moms secara teratur.

Carilah produk perawatan kulit, riasan bahkan perawatan rambut yang bebas minyak dan berlabel non-comedogenic atau non-acnegenic (diformulasi tidak menyebabkan jerawat).

Terlalu banyak sinar matahari tidak hanya meningkatkan risiko kanker kulit dan menyebabkan penuaan dini pada kulit, tetapi juga dapat menyebabkan bercak lain selama kehamilan. Kapan pun Moms  akan berada di luar, gunakan tabir surya minimal SPF 30, dan pilih  bebas minyak. Lebih baik lagi, kenakan topi bertepi lebar atau payung dan kacamata hitam sebagai perlindungan ekstra..

Usahakan sebisa mungkin. Cobalah meluangkan waktu merasa relaks setiap hari. Stres  dapat memperburuk jerawat yang sudah Moms miliki.

Tingkatkan asupan vitamin A, karena dapat membantu menjaga kesehatan kulit melalui makanan, seperti susu, ikan, telur, dan wortel. Tetapi hindari suplemen dan produk vitamin A, karena jumlah yang berlebihan dapat berdampak buruk pada pertumbuhan bayi  di kandungan.

 Moms kurangi gula. Sebaiknya pilih lebih banyak konsumis biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan ikan sebagai gantinya.

Minum cukup air membantu kulit Moms tetap lembap dan terlihat tidak kusam.  

Selamat mencoba ya Moms…

^IK