Memiliki anak adalah anugerah terindah yang didapat oleh pasangan suami istri. Kehamilan adalah hal yang paling ditunggu setelah pernikahan berlangsung. Ada yang langsung diberikan kehamilan pada sang istri, tidak sedikit juga memerlukan waktu untuk kehamilan calon buah hati tercinta. Dalam memberkahi kehamilannya, ada tradisi-tradisi yang biasanya dilakukan pasangan suami istri untuk jabang bayinya. Tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun dan sudah menjadi mitos umum dalam proses kehamilan.

Dalam tradisi Jawa, ada tradisi yang dilakukan oleh perempuan hamil dan keluarganya, yaitu nujuh bulanan. Sedangkan yang banyak dilakukan keluarga Indonesia adalah tradisi selamatan 4 bulanan, yaitu tradisi memberkahi calon ibu dan jabang bayinya di usia kehamilan 4 bulan.

Hukum Melaksanakan Selamatan 4 Bulan Kehamilan Secara Islam

Dalam Islam, sebgaimana dikatakan Imam Muslim dalam Hadis Riwayat (HR), usia 4 bulan kehamilan, bayi di dalam kandungan sudah punya bagian-bagian tubuh yang lengkap sebagaimana layaknya seorang manusia.

“Sesungguhnya setiap orang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari (berupa sperma), kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu empat puluh hari juga, kemudian menjadi segumpal daging dalam waktu empat puluh hari. Kemudian diutuslah seorang malaikat meniupkan ruh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menuliskan empath al; rezekinya, ajalnya, amalnya dan apakah dia menjadi orang yang celaka atau bahagia”. (Muslim bin Hajjaj An-Naisaburi, Shahih Muslim)

Dari hadis tersebut, kita bisa menyimpulkan proses terbentuknya janin hingga sempurna di dalam Rahim ibu membutuhkan waktu 3 x 40 hari, total keseluruhan 120 hari atau 4 bulan. Kandungan awal yang masih berupa sperma berproses selama 40 hari pertama. Menjadi gumpalan darah selama 40 hari kemudian, dan menjadi segumpal daging yang lengkap dengan bagian-bagian tubuhnya di 40 hari ketiga.

Atas hadis tersebut, pasangan suami istri yang sedang menantikan kehadiran anak bayinya, dengan dukungan keluarga besar, melakukan tradisi selamatan 4 bulan kehamilan. Biasanya, acara selamatan ini digelar berupa pengajian bersama keluarga dan mengandung para handai taulan untuk turut memberikan doanya.

Menurut Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Ustad Dr. Arrazy Hasyim MA, sebagaimana dikutip dari kumparanmom; secara hukum Islam, penyelenggaraan selamatan 4 bulanan bergantung dengan isi acaranya.

Selamatan 4 bulan kehamilan yang berupa tasyakuran dan doa untuk ibu dan jabang bayinya mendapatkan keselamatan dan kelancaran hingga proses bersalin atau melahirkan nanti lancar dan selamat, mendoakan jabang bayi menjadi anak yang saleh atau sholehah, merupakan kegiatan yang positif dan sunnah Rasulullah SAW secara hukum Islamnya.

Jadi Moms, selama kegiatan selamatan 4 bulan kehamilan diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif seperti membaca Alquran, melantunkan pujian kepada Allah SWT dan Nabi besar Muhammad SAW, dan melakukan amalan-amalan sosial seperti bersedekah kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa, adalah sunnah secara Islam.

Sunnah secara Islam (menurut KBBI) adalah aturan agama Islam yang didasarkan atas segala yang dinukilkan Nabi Muhammad SAW, berupa perbuatan, perkataan, sikap mau pun kebiasaan yang tidak pernah ditinggalkan beliau. Perbuatan yang bila dilakukan mendapat pahala dan jika tidak dilakukan tidak berdosa.

Perlu diingat, jangan memaksakan diri untuk melaksanakan selamatan 4 bulan kehamilan jika memang tidak mempunyai bujet atau dana yang berlebih untuk menyelenggarakannya. Karena doa yang terbaik untuk keselamatan ibu dan jabang bayi yang dikandungnya, berasal dari ibu hamil itu sendiri, suami atau calon ayah, dan dari keluarga-keluarga terdekat.

Tidak perlu menunggu 4 bulan untuk melantunkan doa-doa keselamatan dan kesehatan, membaca Alquran setiap hari adalah yang utama selama kehamilan. Selamat menikmati kehamilan, Moms. (IndahJuli)