Kebiasaan buruk seperti sering makan terburu-buru, langsung tidur setelah makan, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan bercita rasa kuat (pedas, asam, berminyak) mengakibatkan banyak orang menderita GERD (gastroesophageal reflux disease), Moms. 

Kenali tanda-tanda tubuh menderita GERD, agar bisa segera dilakukan penanganan yang tepat. Pasalnya, GERD tidak boleh dianggap remeh karena bisa menyebabkan munculnya komplikasi berbahaya seperti peradangan dan tukak pada kerongkongan, infeksi paru, sampai kanker kerongkongan. 

Apa itu GERD?

GERD adalah kondisi perubahan mukosa akibat iritasi asam lambung, karena adanya gangguan reflux (aliran balik) pada saluran cerna. Pada penderita GERD, asam lambung dan isi perutnya bisa mengalir naik ke kerongkongan sehingga memunculkan rasa perih dan panas seperti terbakar pada area dada yang dikenal dengan istilah heartburn.

Aliran naik asam lambung inilah yang bisa mengakibatkan terjadinya iritasi dan bisa menimbulkan kerusakan pada mukosa atau lapisan kerongkongan. Jika sampai berlarut-larut, GERD dapat memperburuk kesehatan saluran cerna dan mengganggu aktivitas sehari-hari. GERD yang sudah parah bahkan bisa berakibat fatal.

Kenali tanda-tanda GERD

Beberapa gejala berikut bisa membantu Moms mendeteksi kemunculan GERD di dalam tubuh.

Sensasi rasa sakit dan panas (heartburn) pada penderita GERD muncul pada area bawah tulang dada. Menurut tenaga kesehatan, terkadang orang salah mengartikan heartburn sebagai serangan jantung atau pun sebaliknya. Itu sebabnya, segera temui dokter jika Moms kerap mengalami rasa sakit pada daerah dada untuk memastikan penyebab dan penanganannya.

Mulut yang penuh dengan air liur setelah menyantap makanan atau snack adalah salah satu indikator GERD. Ini merupakan reaksi kelenjar air liur saat mendeteksi adanya iritasi pada kerongkongan. 

Moms kerap mengalami masalah pernapasan seperti mengi (napas berbunyi) yang memburuk di malam hari, terutama ketika berbaring? Bisa jadi itu disebabkan asam lambung yang naik ke kerongkongan dan memicu iritasi sehingga memicu batuk dan reaksi seperti tersedak.

Setelah selesai makan, Moms pernah mengalami makanan yang sudah ditelan seperti masih ada jejaknya di kerongkongan? Beda dengan muntah, jejak makanan seperti perlahan merayap naik dari kerongkongan ke mulut. Kemungkinan itu adalah reaksi reflux akibat GERD.

Asam lambung yang naik bisa meninggalkan cita rasa pahit dan asam pada daerah belakang mulut yang menuju ke kerongkongan, meskipun Moms tidak mengonsumsi makanan dengan cita rasa tersebut. 

Adanya perasaan mengganjal seperti benjolan pada leher yang membuat Moms merasa ingin berdehem atau menelan untuk membersihkan kerongkongan bisa menjadi salah satu gejala GERD kronik. 

Seperti regurgitasi, sering bersendawa juga bisa merupakan pertanda adanya aliran makanan yang sedang berusaha naik ke kerongkongan akibat GERD. 

Reflux bisa mengakibatkan terjadinya penyempitan kerongkongan akibat munculnya luka dan bekas luka pada lapisan dalam kerongkongan. Itu sebabnya, penderita GERD kerap mengalami kesulitan menelan sehingga perlu waktu lebih lama saat makan.

Aliran balik makanan ke kerongkongan bisa mengakibatkan munculnya rasa mual, berhubung kondisi ini melibatkan sistem saluran cerna. Tapi tidak selalu rasa mual muncul akibat GERD ya Moms, karena ada beberapa kemungkinan lain yang bisa menjadi penyebabnya.

Sakit tenggorokan, batuk, dan suara serak dapat disebabkan oleh asam lambung yang mengalir ke tenggorokan. Kondisi ini disebut laryngopharyngeal reflux.  

^IK