Kanker payudara memang penyakit yang bisa mematikan. Namun, bila diketahui lebih dini, penyakit ini bisa diterapi sehingga harapan hidup lebih tinggi. Bila seorang wanita terdeteksi dini atau pada stadium awal akan memiliki harapan hidup hingga 98%!

Ini berbeda bila kanker payudara ini baru diketahui pada stadium lanjut. Diperkirakan hanya 24% pasien kanker payudara  stadium lanjut yang bertahan hidup hingga maksimal 5 tahun.  Sebuah perbedaan yang jauh ya Moms…

Karena itu, deteksi dini sangat penting untuk melawan kanker payudara. Bagaimana cara deteksi dini?

4 Cara Deteksi Dini

Ada beberapa cara deteksi dini yang penting untuk mengetahui kanker payudara, yaitu: 

Adalah periksa payudara sendiri. Moms sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan pada hari ke-7 hingga hari ke-10 setelah menstruasi. 

Ini adalah singkatan dari periksa payudara klinis. Pemeriksaan klinis payudara ini dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Apakah harus seorang dokter? Tidak harus Moms. SADANIS bisa dilakukan oleh bidan atau perawat yang terlatih yang ada di Puskesmas. Pemeriksaan klinis pada payudara dilakukan sekurangnya 3 tahun sekali atau apabila ditemukan adanya abnormalitas pada proses SADARI

Pemeriksaan mammografi memegang peranan penting, terutama pada tumor-tumor yang sangat kecil. Sensitifitas pemeriksaan ini bervariasi antara 70-80%. Dapat dilakukan sejak memasuki usia 40 tahun atau sesuai dengan saran dokter. 

Ultrasonografi (USG) payudara sebagai pemeriksaan lanjutan dari mammografi, ketika pasien menemukan gejala kanker payudara. USG terutama dilakukan pada wanita yang masih berusia di bawah 40 tahun. Pada usia ini jaringan payudara masih padat, sehingga tidak efektif jika diperiksa dengan mammografi saja. 

Yuk, SADARI

Dari deteksi dini di atas, cara paling mudah dan bisa Moms lakukan sendiri adalah SADARI. Begini caranya:

1. Berdiri tegak di depan cermin. Dimulai dengan posisi lengan terjuntai kebawah. Moms pandang amati kedua payudara. Lihat dan bandingkan kedua payudara itu dari bentuk, ukuran, dan warna kulitnya. Perhatikan kemungkinan-kemungkinan kelainan payudara di bawah ini: 

2. Tetap di depan cermin. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke depan dan cermati kelainan payudara seperti langkah 1. Kemudian dorong siku ke belakang dan cermati kelainan payudara seperti langkah 1. 

3. Tetap berdiri di depan cermin. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada Moms. Kembali cermati seperti langkah 1.

4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan Moms. Cek apakah ada benjolan teraba atau perubahan kulit.

5. Masih di depan cermin, coba cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Segera berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.

6.Berikutnya pemeriksaan dengan posisi berbaring. Letakkan bantal di bawah punggung. Lalu angkat lengan kanan atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak. Lakukan pemeriksaan dengan cara yang sama untuk bagian kiri. 

Pada saat melakukan SADARI itu ada beberapa kondisi yang perlu Moms cermati: 

Bila Moms menemukan kelainan atau kondisi yang dicurigai seperti di atas, jangan tunda ya pergi memeriksakan diri ke dokter. Jangan takut Moms. Kelainan itu belum tentu pertanda kanker payudara. Benjolan misalnya, bisa saja hanya lemak atau tumor jinak. Dan, kalaupun kanker, setidaknya sudah diketahui pada stadium dini. Dengan begitu, kemungkinan untuk sembuh dari kanker pun lebih tinggi. 

^IK