Moms tentu akrab dengan kata beser. Kalau kita melihat seseorang yang bolak balik ke kamar kecil untuk buang air kecil, kita menyebutnya orang itu beser. 

Ya, beser adalah istilah awam untuk kondisi sering berkemih lebih dari 8 kali dalam sehari. Dari sisi medis, gejala beser bisa macam-macam, seperti adanya keinginan untuk berkemih yang sangat kuat sehingga tidak dapat ditahan (urgency), urin menetes dan sering terbangun tengah malam untuk berkemih. Bisa juga kesemua gejala tersebut berkumpul menjadi satu dan disebut sebagai Overactive Bladder (OAB).

Keluhan ini umum pada wanita, Moms, dan kejadiannya meningkat seiring berjalannya usia. Namun, meskipun angka kejadiannya cukup tinggi, hanya hanya sedikit yang mencari pertolongan medis untuk keluhan tersebut. Padahal, keluhan ini tidak bisa dipandang remeh lho, Moms. 

Dampak sering berkemih

Banyak Moms yang menganggap remeh keluhan ini karena berbagai faktor, bisa karena malu, merasa rendah diri, atau merasa bahwa hal ini wajar. 

Padahal efek yang ditimbulkan bisa mengganggu kehidupan. Secara emosional, keluhan ini akan menyebabkan adanya rasa malu, merasa rendah diri, kehilangan kepercayaan diri, dan bahkan depresi, Moms. Dari sisi seksualitas, dapat menyebabkan Moms enggan melakukan aktivitas seksual karena harus bolak balik ke kamar kecil. 

Kegiatan fisik sehari-hari juga menjadi terganggu, Moms, karena khawatir mengompol. Belum lagi dampak lainnya. Misalnya, karena seringnya mengompol, maka penyakit lain seperti infeksi saluran kemih atau infeksi kulit jadi muncul, Moms. Tak hanya itu. Seringnya berkemih saat malam hari di tengah tidur, dapat mengakibatkan ritme dan waktu tidur menjadi terganggu, dan berdampak pada keluhan kesehatan lainnya.

Penyebab beser 

Cara untuk mengobati beser adalah dengan mencaritahu penyebab dan faktor risiko yang menjadi pemberat keluhan, Moms. Penyebab beser adalah karena adanya gangguan persyarafan pada otot-otot detrusor yang dapat menyebabkan terjadi peningkatan reflek berkemih. 

Faktor lainnya adalah sebagai berikut: 

Jika diketahui terdapat faktor penyakit lain yang menjadi pemberat, maka tentu saja pemberat tersebut harus ditangani dengan baik. Namun jika memang keluhan beser  muncul karena kelainan pada persyarafan otot detrusor, maka pengobatannya diberikan khusus. 

Pada pasien beser, dokter akan memberikan daftar harian berkemih yang berguna untuk mencatat waktu dan jumlah berkemih hariannya. Dari daftar tersebut akan dilakukan penilaian apakah beser yang ditangani mengalami perbaikan atau tidak. 

Nah untuk mengurangi keluhan beser, pertahankan berat badan, olahraga secara teratur setiap hari, batasi konsumsi kafein dan alkohol, berhenti merokok, dan lakukan senam kegel. Bagaimana caranya? Kencangkan (kontraksikan) otot. Berusahalah untuk menahan kontraksi selama lima detik dan kemudian 10 detik setiap kali. Lakukan tiga set masing-masing 10 repetisi. 

^IK