Beberapa orang tua tetap cemas anaknya itu kurang vitamin, sehingga mudah sakit atau kekebalan tubuhnya kurang. Itulah sebabnya orang tua suka meminta dokter memberikan resep vitamin untuk anaknya. Apakah ini juga Moms lakukan?

Sebenarnya Moms, jika si Kecil itu mengonsumsi makanan dengan baik, lahap dengan makananan apa pun yang Moms sajikan, ia tidak perlu konsumsi vitamin tambahan atau suplementasi vitamin. Hanya pada kondisi tertentu saja seorang anak itu perlu suplementasi vitamin. 

Kondisi apa sajakah?

Suplementasi vitamin bisa untuk anak usia satu tahun?

Ini adalah usia saat kebanyakan anak beralih dari menyusui ASI atau susu botol dan mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). Perubahan pola makan ini dapat mengakibatkan munculnya kekurangan nutrisi baru. 

American Academy of Pediatrics menyarankan untuk melengkapi bayi di bawah usia satu tahun dengan 400 IU Vitamin D. Karena anak-anak sering gagal mencapai kebutuhan Vitamin D  saat ia tumbuh, Moms mungkin juga dapat melanjutkan suplementasi dengan Vitamin D (di setidaknya 600-1000 IU) hingga dia balita.

Balita yang butuh suplementasi vitamin

Terlepas dari seberapa keras apa pun Moms mencoba, si Kecil tidak mungkin terus-menerus dapat mengonsumsi makanan sehat. Apalagi sewaktu dia beranjak memasuki usia balita. Kemampuannya lidahnya dalam merasakan rasa dan tekstur makanan bisa jadi membuatnya menjadi si picky eater, pemilih makanan. Atau karena kemampuan barunya dalam berlari dan melompat, si Kecil merasa makan bukan hal yang penting. Ia jadi  tukang mogok makan

Dalam kasus seperti itu, Moms sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan suplemen multivitamin harian yang dapat membantu menutup kesenjangan nutrisi dalam makanan balita Moms. Pemberian suplemen vitamin ini membuat Moms tenang si Kecil tidak kekurangan nutrisi. 

Alasan lain untuk memberi si Kecil itu suplemen  vitamin adalah jika si Kecil harus menjalani diet khusus dan terbatas. Misalnya, anak-anak yang tidak mengonsumsi susu karena intoleransi laktosa mungkin memerlukan tambahan kalsium dan vitamin D. 

Begitu pula pada si Kecil Moms yang mengikuti pola makan vegan (tanpa daging, telur, atau produk susu). Ia sepertinya memerlukan tambahan vitamin B12 dan D, serta riboflavin, kalsium, dan zat besi. 

Manfaat vitamin untuk anak

Vitamin dan mineral sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesejahteraan pada umumnya bagi anak-anak. Setiap vitamin memiliki fungsi yang berbeda dan khusus dalam tubuh. 

Kalsium dan vitamin D, misalnya, berkontribusi pada perkembangan tulang yang kuat. Jika si Kecil alergi terhadap produk susu, suplemen kalsium yang dilengkapi dengan vitamin D dapat membantu memastikan bahwa anak Moms menerima jumlah yang cukup dari elemen pembentuk tulang yang penting ini selama tahun-tahun pertama kehidupannya.

Sebagai alternatif, jika anak Moms vegetarian atau vegan atau dia tidak doyan konsumsi  produk hewani, Moms perlu untuk melengkapi dengan Vitamin B12. Vitamin ini yang hanya ditemukan dalam makanan hewani.

Jika si Kecil itu alergi ikan, maka suplemen Omega-3 mungkin merupakan metode yang nyaman baginya untuk mendapatkan asam lemak Omega-3 yang sehat untuk jantungnya,  tanpa ia harus konsumsi makanan laut.

Setiap vitamin itu memiliki kualitas dan cara bekerja bersama dengan nutrisi lain dalam tubuh untuk meningkatkan kesehatan si Kecil secara keseluruhan. Dan, sangat penting bahwa si Kecil memiliki tingkat nutrisi penting yang cukup untuk tumbuh kembang, terutama selama tahun-tahun awal kehidupan mereka.

Meski demikian, untuk pemberian suplemen vitamin pada anak itu Moms sebaiknya  berkonsultasi pada dokter atau  praktisi kesehatan di Puskesma atau rumah sakit. Pilih vitamin yang dirancang khusus untuk anak-anak dan hindari megadosis yang melebihi kebutuhan diet harian anak-anak.

^IK